Survei LSI: Mayoritas Publik Yakin Terjadi Kecurangan di Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) memotret persepsi publik terkait potensi kecurangan pada Pemilu 2024 dalam jejak pendapat teranyar. Hasilnya, mayoritas responden meyakini terjadinya kecurangan pada Pemilu 2024.
Dari hasil survei LSI, sebanyak 50,2% responden meyakini potensi terjadinya kecurangan pada Pemilu 2024 sangat besar. Sementara responden yang menganggap kecilnya potensi kecurangan sebesar 32,3%. Sedangkan responden yang menyatakan tidak tahu 17,5%.
“Lebih banyak menilai cukup/sangat besar kemungkinan terjadinya kecurangan di Pemilu 2024 mendatang, yakni 50,2%,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat paparan hasil survei secara daring di YouTube Lembaga Survei Indonesia, Minggu (10/12/2023).
LSI mencoba memotret lebih dalam persepsi publik terkai potensi kecurangan pemilu. Hasilnya, partai politik dianggap pihak yang paling potensial melakukan kecurangan.
Sebanyak 17,1% responden menyatakan parpol menjadi pihak yang paling potensial melakukan kecurangan. Urutan kedua, timses capres-cawapres sebesar 15,9%. Ketiga ada pihak penyelenggara pemilu 13,6%.
Baca Juga: 7 Pemilu Paling Curang dalam Sejarah Dunia Modern
Sementara paslon capres-cawapres, pemda, pemerintah pusat, Presiden Joko Widodo (Jokowi), TNI hingga Polri, diyakini pihak yang potensi melakukan kecurangan dengan presentase di bawah 5%.
Survei LSI dilakukan pada 3-5 Desember 2023. Survei menggunakan metode random digit dialing.Survei ini melibatkan 1.426 responden yang diwawancari melalui sambungan telepon.
Survei telepon ini populasinya 83% dari pemilih. Adapun margin of error survei ini sekitar 2,6%.
Dari hasil survei LSI, sebanyak 50,2% responden meyakini potensi terjadinya kecurangan pada Pemilu 2024 sangat besar. Sementara responden yang menganggap kecilnya potensi kecurangan sebesar 32,3%. Sedangkan responden yang menyatakan tidak tahu 17,5%.
“Lebih banyak menilai cukup/sangat besar kemungkinan terjadinya kecurangan di Pemilu 2024 mendatang, yakni 50,2%,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat paparan hasil survei secara daring di YouTube Lembaga Survei Indonesia, Minggu (10/12/2023).
LSI mencoba memotret lebih dalam persepsi publik terkai potensi kecurangan pemilu. Hasilnya, partai politik dianggap pihak yang paling potensial melakukan kecurangan.
Sebanyak 17,1% responden menyatakan parpol menjadi pihak yang paling potensial melakukan kecurangan. Urutan kedua, timses capres-cawapres sebesar 15,9%. Ketiga ada pihak penyelenggara pemilu 13,6%.
Baca Juga: 7 Pemilu Paling Curang dalam Sejarah Dunia Modern
Sementara paslon capres-cawapres, pemda, pemerintah pusat, Presiden Joko Widodo (Jokowi), TNI hingga Polri, diyakini pihak yang potensi melakukan kecurangan dengan presentase di bawah 5%.
Survei LSI dilakukan pada 3-5 Desember 2023. Survei menggunakan metode random digit dialing.Survei ini melibatkan 1.426 responden yang diwawancari melalui sambungan telepon.
Survei telepon ini populasinya 83% dari pemilih. Adapun margin of error survei ini sekitar 2,6%.
(thm)