Airlangga Diminta Pertimbangkan Lumbung Suara Golkar

Rabu, 10 Januari 2018 - 19:17 WIB
Airlangga Diminta Pertimbangkan Lumbung Suara Golkar
Airlangga Diminta Pertimbangkan Lumbung Suara Golkar
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disarankan mempertimbangkan asal wilayah sosok yang akan mendampinginya sebagai sekretaris jenderal (Sekjen) Golkar.

Hal itu dinilai sebagai upaya untuk memberikan penghargaan terhadap wilayah-wilayah yang selama ini menjadi lumbung suara Golkar.

Kader Partai Golkar Indra Jaya Piliang menyarankan kepemimpinan Airlangga mulai melakukan cara-cara politik modern, termasuk dengan memberikan reward terhadap orang-orang atau wilayah-wilayah yang menjadi basis suara Golkar.

Menurut dia, salah satu wilayah yang mampu menjadi lumbung suara partai beringin adalah Sumatera. Di pulau tersebut, Golkar sudah kokoh berdiri sejak lama.

“Selama ini, terbukti Partai Golkar kokoh di Sumatera, selain Sulawesi. Kokoh bukan hanya untuk pemilu, pilpres, tapi juga untuk rangkaian pilkada serentak tahun 2015 atau 2017,” tutur Indra saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Bahkan, kata Indra, saat ini rata-rata pimpinan DPRD dan Kepala Daerah di Sumatera berasal dari Partai Golkar.

“Secara objektif, tentunya ini perlu reward, biar terjadi kompetisi sehat bagi setiap kawasan atau wilayah guna memenangkan kontestasi apa pun, dengan kompensasi daerah bersangkutan bisa tempatkan kader-kader utama di tampuk pimpinan partai nasional,” tutur mantan anggota Dewan Pakar Partai Golkar ini.

Dia mencontohkan Golkar di bawah kepemimpinan Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla, Kedua Sekjennya berasal dari Jawa. Sementara di era kepemimpinan Aburizal Bakrie dan Setya Novanto, Sekjen Golkar berasal dari Sulawesi Selatan, namun besar di Jawa.

“Sumatera dan Kalimantan menunggu giliran, sebagaimana juga Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua,” ujarnya.

Kendati demikian, mantan Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar ini menegaskan pemikirannya itu di luar syarat-syarat utama yang harus dipenuhi untuk menjadi sekjen antara lain, mengerti tentang administrasi,organisasi, loyal kepada ketua umum, punya jaringan nasional.

Sebelumnya pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyarankan agar posisi sekjen Partai Golkar diisi oleh pemuda karena memilki semangat perubahan.

Organisasi apa pun, termasuk partai politik yang ingin hidup dikatakannya mesti melibatkan anak-anak muda. Zuhro kemudian menyebut dua orang muda yang menurutnya sangat getol menyuarakan perubahan di tubuh Golkar, salah satunya Ahmad Doli Kurnia.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3056 seconds (0.1#10.140)