Cerita Prabowo ketika Partai Gerindra Diremehkan

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 15:42 WIB
loading...
Cerita Prabowo ketika Partai Gerindra Diremehkan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menceritakan pengalaman saat partainya sempat diremehkan beberapa tahun yang lalu, dalam KLB, Sabtu (8/8/2020). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menceritakan pengalaman saat partainya sempat diremehkan beberapa tahun yang lalu. Hal itu disampaikannya dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Bukit Hambalang, Bogor, Sabtu (8/8/2020).

(Baca juga: Di KLB Gerindra, Jokowi Ungkap Strategi Tunjuk Prabowo Urusi Cadangan Pangan)

"Kalau saya lihat tampang-tampang kalian dari 12 tahun yang lalu kita diremehkan, ya kan dulu ada yang bilang apa itu gerindra gerindra gerindri ya kan tapi dengan semangat rawe-rawe rantas malang-malang putung," ujar Prabowo dalam sambutannya.

"Dengan semangat tidak mengenal menyerah, dengan semangat kegembiraan, dengan optimisme kita jalan terus dihadang bangkit, dijatuhkan bangkit, dikecewakan senyum, dihina malah kita tenang dan kita optimis selalu," tambahnya.

(Baca juga: Megawati Yakin Kongres Gerindra Perkuat Konsolidasi Politik Nasional)

Namun Prabowo mengingatkan semua kadernya untuk tidak angkuh dengan pencapaian partainya saat ini. Dirinya pun berharap dari awal terbentuk, Partai Gerindra bukan hanya sekedar menjadi partai politik biasa.

"Saya berharap dari awal kita bukan jadi partai biasa, kalian tidak boleh jadi politisi biasa, kalian merebut kursi politik bener harus ekse legislatif. Untuk apa? untuk membuat perubahan demi perbaikan (untuk) rakyat, demi membangun kekuatan bangsa Indonesia," jelasnya.

Tidak hanya itu, Mantan Danjen Kopassus itu menegaskan bahwa sebuah partai bukanlah sebuah perusahaan. Dirinya percaya para kader hingga pentinggi partai Gerindra masuk secara sukarela dan tulus ingin membesarkan partai lebih baik.

"Karena itu jangan ada yang meragukan semangat demokrasi partai ini kalau kita melaksanakan kongres singkat dan efisien dengan tidak bertele-tele, tidak berarti bahwa kita tidak menyerah dan tidak mendengar dan tidak menghormati aspirasi dari bawah," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1512 seconds (0.1#10.140)