Soal Polemik Pengungsi Rohingya, Ganjar Yakin Mahfud MD Mampu Selesaikan Tugas dari Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo mendukung apa pun sikap pemerintah terkait pengungsi Rohingya yang sekarang berada di Aceh. Menurutnya, keputusan untuk menerima atau menolak sudah pasti melalui proses penilaian yang matang.
“Saya berharap agar pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini (pengungsi Rohingya, Red),” ujarnya di sela-sela kunjungan ke Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12/2023).
Ganjar memberikan dukungan kepada Mahfud MD, pasangannya sebagai Cawapres merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) mampu menyelesaikan tugasnya menangani pengungsi Rohingya sebagaimana diperintahkan Presiden Jokowi.
“Ya, sedang dilakukan assessment (penilaian) kan ya. Saya kira itu cara paling netral sebelum kita memutuskan iya atau tidak,” jelasnya.
Diketahui situasi politik dunia hari ini begitu cepat mengalami perubahan. Mulai dari konflik Ukraina, persaingan ekonomi antara China dan Amerika Serikat, konflik Palestina, hingga pengungsi Rohingya setidaknya mengubah konstelasi dunia.
Posisi Indonesia, lanjut Ganjar, menjadi tidak mudah menghadapi tantangan geopolitik hari ini dan mendatang. Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran yang lebih kritis, lebih analitis untuk membaca perubahan-perubahan yang terjadi.
“Kita butuh lebih kritis, kita butuh lebih analitis karena sangatlah penting, untuk membaca perubahan-perubahan lingkungan eksternal apalagi dunia yang saat ini berlangsung begitu cepat,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, perlu merefleksikan kebebasan dalam menghadapi tantangan geopolitik, bahwa politik kita, yang bebas aktif sekarang, betul-betul harus disesuaikan dengan kondisi kekinian.
Dengan demikian kebebasan yang dianut bukan hanya kebebasan untuk tidak memihak, namun juga kebebasan di antara kita untuk mencari partner yang sama-sama menguntungkan dan saling menghormati.
Adapun aktif, menurut Ganjar juga harus bisa didefinisikan ulang (redefine) bahwa Indonesia aktif di perdamaian dunia maka harus aktif mengemukakan solusi pada negara-negara yang tengah berkonflik.
“Karena konflik itu berdampak terhadap segala hal termasuk ekonomi, gelombangnya bisa sampai ke Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kunjungannya ke Tenggarong, Kutai Kartanegara Ganjar bertemu dengan Sultan Kutai Kartanegara Aji Muhammad Arifin dan para seniman. Ia mendapat kesempatan ikut serta menarik Kanjar Ganjur yang merupakan warisan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
“Saya berharap agar pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah ini (pengungsi Rohingya, Red),” ujarnya di sela-sela kunjungan ke Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12/2023).
Ganjar memberikan dukungan kepada Mahfud MD, pasangannya sebagai Cawapres merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) mampu menyelesaikan tugasnya menangani pengungsi Rohingya sebagaimana diperintahkan Presiden Jokowi.
“Ya, sedang dilakukan assessment (penilaian) kan ya. Saya kira itu cara paling netral sebelum kita memutuskan iya atau tidak,” jelasnya.
Diketahui situasi politik dunia hari ini begitu cepat mengalami perubahan. Mulai dari konflik Ukraina, persaingan ekonomi antara China dan Amerika Serikat, konflik Palestina, hingga pengungsi Rohingya setidaknya mengubah konstelasi dunia.
Posisi Indonesia, lanjut Ganjar, menjadi tidak mudah menghadapi tantangan geopolitik hari ini dan mendatang. Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran yang lebih kritis, lebih analitis untuk membaca perubahan-perubahan yang terjadi.
“Kita butuh lebih kritis, kita butuh lebih analitis karena sangatlah penting, untuk membaca perubahan-perubahan lingkungan eksternal apalagi dunia yang saat ini berlangsung begitu cepat,” kata Ganjar.
Menurut Ganjar, perlu merefleksikan kebebasan dalam menghadapi tantangan geopolitik, bahwa politik kita, yang bebas aktif sekarang, betul-betul harus disesuaikan dengan kondisi kekinian.
Dengan demikian kebebasan yang dianut bukan hanya kebebasan untuk tidak memihak, namun juga kebebasan di antara kita untuk mencari partner yang sama-sama menguntungkan dan saling menghormati.
Adapun aktif, menurut Ganjar juga harus bisa didefinisikan ulang (redefine) bahwa Indonesia aktif di perdamaian dunia maka harus aktif mengemukakan solusi pada negara-negara yang tengah berkonflik.
“Karena konflik itu berdampak terhadap segala hal termasuk ekonomi, gelombangnya bisa sampai ke Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kunjungannya ke Tenggarong, Kutai Kartanegara Ganjar bertemu dengan Sultan Kutai Kartanegara Aji Muhammad Arifin dan para seniman. Ia mendapat kesempatan ikut serta menarik Kanjar Ganjur yang merupakan warisan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
(kri)