Bagikan Ratusan Sertifikat Tanah, Wamen Raja Antoni: Bisa Tingkatkan Taraf Hidup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni kembali membagikan sertifikat tanah. Kali ini Ia membagikan 500 sertifikat produk Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Bangkalan, Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Raja Antoni meminta mayarakat untuk dapat mempergunakan sertifikat ini dengan bijak. Menurut politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut, jangan sampai sertifikatnya hilang.
Dengan demikian jika pun harus diagunkan, Ia meminta untuk datang ke bank resmi dan hanya digunakan untuk keperluan yang produktif.
"Mau enggak tanahnya hilang? Supaya tidak hilang, datanglah ke bank resmi, tapi harus untuk produktif yang dapat meningkatkan taraf hidup kita," kata Raja Antoni dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).
Wakil Menteri ATR/BPN juga meminta partisipasi masyarakat untuk dapat membantu pemasangan patok. "Supaya batas-batas kepemilikan tanah menjadi jelas sehingga dapat terhindar dari mafia tanah," ungkapnya.
Di sisi lain, Wamen Raja Antoni mengaku berbahagia hati, pasalnya sertifikasi tanah di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Ia menjelaskan, sembilan tahun yang lalu, total bidang tanah yang sudah tersertifikasi hanya 46 juta bidang saja, padahal di Indonesia terdapat 126 juta bidang.
Sekjen PSI ini pun mengungkapkan tentang terobosan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Pak Jokowi tanya, berapa layanan per tahunnya? Hanya 500 ribu sertipikat. Butuh 160 tahun sampai semuanya selesai," ujarnya.
Meski demikian, Raja Antoni menyebutkan, bahwa Presiden Jokowi sangat memahami persoalan tersebut sehingga diluncurkanlah program PTSL. Sehingga layanan sertifikasi tanah meningkat dari 500 ribu menjadi 6-7 juta per tahunnya.
"Itulah hebatnya pemimpin kita, paham terhadap masalah dan dengan cepat memberikan solusi atas permasalahannya. Sehingga Bapak/Ibu sekalian sekarang bisa merasakan manfaatnya," ungkapnya.
Untuk memastikan masyarakat telah menerima sertifikat, Raja Antoni meminta masyarakat untuk mengangkat dan menghitung sertifikatnya. Ia meminta supaya para penerima sertipikat melakukan cek terhadap nama dan luasnya supaya tidak ada kekeliruan.
"Silakan dicek sertipikatnya, namanya, luasnya, dipastikan supaya tidak keliru," tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Raja Antoni meminta mayarakat untuk dapat mempergunakan sertifikat ini dengan bijak. Menurut politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut, jangan sampai sertifikatnya hilang.
Dengan demikian jika pun harus diagunkan, Ia meminta untuk datang ke bank resmi dan hanya digunakan untuk keperluan yang produktif.
"Mau enggak tanahnya hilang? Supaya tidak hilang, datanglah ke bank resmi, tapi harus untuk produktif yang dapat meningkatkan taraf hidup kita," kata Raja Antoni dalam keterangannya, Rabu (6/12/2023).
Wakil Menteri ATR/BPN juga meminta partisipasi masyarakat untuk dapat membantu pemasangan patok. "Supaya batas-batas kepemilikan tanah menjadi jelas sehingga dapat terhindar dari mafia tanah," ungkapnya.
Di sisi lain, Wamen Raja Antoni mengaku berbahagia hati, pasalnya sertifikasi tanah di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Ia menjelaskan, sembilan tahun yang lalu, total bidang tanah yang sudah tersertifikasi hanya 46 juta bidang saja, padahal di Indonesia terdapat 126 juta bidang.
Sekjen PSI ini pun mengungkapkan tentang terobosan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Pak Jokowi tanya, berapa layanan per tahunnya? Hanya 500 ribu sertipikat. Butuh 160 tahun sampai semuanya selesai," ujarnya.
Meski demikian, Raja Antoni menyebutkan, bahwa Presiden Jokowi sangat memahami persoalan tersebut sehingga diluncurkanlah program PTSL. Sehingga layanan sertifikasi tanah meningkat dari 500 ribu menjadi 6-7 juta per tahunnya.
"Itulah hebatnya pemimpin kita, paham terhadap masalah dan dengan cepat memberikan solusi atas permasalahannya. Sehingga Bapak/Ibu sekalian sekarang bisa merasakan manfaatnya," ungkapnya.
Untuk memastikan masyarakat telah menerima sertifikat, Raja Antoni meminta masyarakat untuk mengangkat dan menghitung sertifikatnya. Ia meminta supaya para penerima sertipikat melakukan cek terhadap nama dan luasnya supaya tidak ada kekeliruan.
"Silakan dicek sertipikatnya, namanya, luasnya, dipastikan supaya tidak keliru," tutupnya.
(maf)