Sebut DIY Praktikan Politik Dinasti, Ade Armando Dianggap Hina Sejarah Kemerdekaan RI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan politikus Ade Armando tentang adanya politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menuai kritik. Ade Armando dinilai telah menghina sejarah kemerdekaan Indonesia.
Kecaman tersebut disampaikan masyarakat Yogyakarta melalui pemasangan spanduk di beberapa titik di Jakarta Pusat sejak Selasa (5/12/2023) pagi. Spanduk bertuliskan “Ade Armando Penista UU Keistimewaan Yogyakarta dan Penghina Sejarah Kemerdekaan RI” itu salah satunya terpasang di kawasan Megaria, Jakarta Pusat.
Masyarakat Yogyakarta yang ada di Jakarta mencoret foto Ade Armando yang juga merupakan salah seorang tim sukses Prabowo Subianto dengan tanda silang berwarna merah.
Sebelumnya, pernyataan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang menyinggung Yogyakarta mempraktikkan politik dinasti viral di media sosial. Pernyataan Ade ini memantik protes dari sejumlah kalangan.
Sultan Hamengku Buwono X sempat menegaskan, soal DIY sudah tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Komentar boleh, komentar kok nggak boleh. Boleh saja. Hanya pendapat saya, konstitusi peralihan itu kan ada (Pasal) 18 b kalau nggak keliru ya, yang menyangkut masalah pengertian Indonesia itu menghargai asal usul tradisi DIY, sehingga bunyi UU Keistimewaan itu juga mengamanatkan Gubernur Sultan dan Wakil Gubernur Pakualam," jelas Sultan.
Sementara itu, PSI menyesalkan tindakan Ade Armando terkait dengan pernyataannya soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk itu, PSI memberikan teguran keras pada kadernya tersebut. “Sudah kami berikan teguran keras,” kata Dewan Pembina PSI Grace Natalie di Jember pada Senin, 4 Desember 2023 malam.
Menurut dia, Ade sudah membuat video pernyataan maaf dan disampaikan di media sosialnya. Dia juga menegaskan pernyataan soal politik dinasti itu merupakan opini pribadi Ade Armando, bukan dari PSI. “Tidak ada koordinasi dengan kami, kami pun kaget dengan pernyataan beliau itu,” ucap dia.
Kecaman tersebut disampaikan masyarakat Yogyakarta melalui pemasangan spanduk di beberapa titik di Jakarta Pusat sejak Selasa (5/12/2023) pagi. Spanduk bertuliskan “Ade Armando Penista UU Keistimewaan Yogyakarta dan Penghina Sejarah Kemerdekaan RI” itu salah satunya terpasang di kawasan Megaria, Jakarta Pusat.
Masyarakat Yogyakarta yang ada di Jakarta mencoret foto Ade Armando yang juga merupakan salah seorang tim sukses Prabowo Subianto dengan tanda silang berwarna merah.
Sebelumnya, pernyataan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang menyinggung Yogyakarta mempraktikkan politik dinasti viral di media sosial. Pernyataan Ade ini memantik protes dari sejumlah kalangan.
Sultan Hamengku Buwono X sempat menegaskan, soal DIY sudah tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Komentar boleh, komentar kok nggak boleh. Boleh saja. Hanya pendapat saya, konstitusi peralihan itu kan ada (Pasal) 18 b kalau nggak keliru ya, yang menyangkut masalah pengertian Indonesia itu menghargai asal usul tradisi DIY, sehingga bunyi UU Keistimewaan itu juga mengamanatkan Gubernur Sultan dan Wakil Gubernur Pakualam," jelas Sultan.
Sementara itu, PSI menyesalkan tindakan Ade Armando terkait dengan pernyataannya soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk itu, PSI memberikan teguran keras pada kadernya tersebut. “Sudah kami berikan teguran keras,” kata Dewan Pembina PSI Grace Natalie di Jember pada Senin, 4 Desember 2023 malam.
Menurut dia, Ade sudah membuat video pernyataan maaf dan disampaikan di media sosialnya. Dia juga menegaskan pernyataan soal politik dinasti itu merupakan opini pribadi Ade Armando, bukan dari PSI. “Tidak ada koordinasi dengan kami, kami pun kaget dengan pernyataan beliau itu,” ucap dia.
(cip)