Hadapi Tantangan Abad ke-2, Lakpesdam Gelar Muktamar Pemikiran NU

Jum'at, 01 Desember 2023 - 07:11 WIB
loading...
Hadapi Tantangan Abad ke-2, Lakpesdam Gelar Muktamar Pemikiran NU
Lakpesdam NU menggelar konferensi pers Muktamar Pemikiran NU 2023 yang akan digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat-Minggu (1-3/12/2023). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) akan menggelar Muktamar Pemikiran NU 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat-Minggu (1-3/12/2023). Kegiatan bertema tema "Imagining the Future Society atau Memimpikan Masyarakat Masa Depan tersebut bertujuan menjawab tantangan NU di Abad ke-2.

Sekitar 600 peserta dijadwalkan hadir dalam muktamar ini. Mereka mewakili intelektual santri, aktivis, akademisi dan teknokrat NU. Termasuk para narasumber kompeten dan ekspert pada isu-isu yang diangkat dalam forum Muktamar Pemikiran NU 2023.

"Memasuki abad ke 2, NU menyadari bahwa masyarakat dan dunia berubah dengan cepat. Globalisasi, teknologi, tantangan ekonomi dan isu-isu global lainnya berdampak pada masyarakat Indonesia dan dunia islam secara umum," kata Ketua Lakpesdam NU Hasanuddin Ali, Kamis (30/11/2023).



Menurut Ali, Abad ke-2 NU menjadi gerbang awal untuk memasuki kebangkitan kembali NU dengan mempersiapkan infrastruktur, bangunan pemikiran serta fondasi pemikiran yang dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan masyarakat di masa depan yang jauh lebih baik.

Bukan hanya soal isu kenegaraan, radikalisme, terorisme, civil Islam society movement (Gerakan Masyarakat Islam Sipil), teknologi, ekonomi, isu politik yang berkembang selama perjalanan abad pertama, melainkan juga cara pandang masyarakat NU terhadap dunia global juga menjadi tantangan tersendiri bagi NU dalam memandang dunia di Abad ke 2 ini.

"Sehingga dibutuhkan strategi untuk menghadapi masalah-masalah dan tantangan tersebut agar masayarakat NU pada khususnya mampu melibatkan diri ke ranah yang jauh lebih luas," ujarnya.

Muktamar Pemikiran NU Kegiatan yang didukung Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama (Kemenag) ini akan menghasilkan refleksi pemikiran-pemikiran NU sebelumnya yang bisa digunakan sebagai acuan untuk memetakan masalah dan tantangan NU di Abad ke-2.

"Dokumen pemetaan permasalahan dan tantangan yang dihadapi NU, masyarakat dan dunia di Abad ke 2; rumusan strategi, roadmap untuk menjawab permasalahan dan tantangan ke depan; serta adanya dokumen susunan strategi untuk meningkatkan mutu Pendidikan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia," ujarnya.

Muktamar Pemikiran NU tidak hanya bertujuan untuk menghimpun pemikiran ulama dan kader-kader NU terkait dengan masyarakat masa depan yang selaras dengan nilai-nilai ahlussunah wal jamaah. Tetapi juga merumuskan tatanan masyarakat masa depan yang bisa membawa dampak pada kesejahteraan kehidupan manusia.

Di sisi lain, kata Ali, Lakpesdam NU juga menggelar diskusi secara reguler yang dinamakan Pojok Kramat. Diskusi ini membahas berbagai isu aktual. Pada diskusi perdana, isu yang diangkat antara lain "Politik dan Anak Muda".

"Jadi Pojok Kramat ini adalah forum diskusi reguler yang akan dilakukan oleh Lakspesdam. Karena sekarang momennya politik dan anak muda menjadi salah satu concern terbesar maka tema pertama kita adalah politik dan anak muda," ujarnya.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan diskusi Pojok Kramat ini juga mengangkat isu soal teknologi, digitalisasi, ekonomi, pembangunan. Termasuk tema-tema aktual yang dibahas oleh publik.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1060 seconds (0.1#10.140)