Aiman Minta Semua Pihak Kritis dalam Pemilu: Kita Tidak Ingin Kembali ke Orde Baru

Selasa, 28 November 2023 - 18:27 WIB
loading...
Aiman Minta Semua Pihak Kritis dalam Pemilu: Kita Tidak Ingin Kembali ke Orde Baru
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres Cawapres) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Aiman Witjaksono mengatakan berdasarkan UUD 1945 pemilu dilaksanakan dengan jujur dan adil. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres Cawapres) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Aiman Witjaksono mengatakan berdasarkan UUD 1945 pemilu dilaksanakan dengan jujur dan adil. Namun tidak boleh juga melupakan perdamaian.

Kata dia, masyarakat boleh saja bergembira dalam pesta demokrasi. Kendati tidak boleh melupakan soal potensi kecurangan.

Hal ini seperti yang dilakukan oleh TPN Ganjar-Mahfud. Menurut Aiman, TPN memang memiliki misi memenangkan Capres Cawapres nomor urut 3 tersebut namun tetap kritis.

"Soal pemanggilan para kades di Jawa Tengah. Yang diperiksa polisi soal dana desa, IPW (Indonesia Police Watch) melihat itu ada unsur politis, ada dugaan unsur politis disana," ucapnya dalam diskusi gabungan koalisi masyarakat sipil di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (28/11/2023).



"Ini bicara soal potensi (kecurangan) yang terjadi (dalam Pemilu 2024), kita wajib mengingatkan untuk menjaga demokrasi untik terus, bukan runtuh," tambahnya.

Berbicara soal demokrasi kata Aiman saat ini dirinya tengah berjihad demokrasi. Sebab, demokrasi ada karena terdapat kesepakatan. Begitu pula dengan terbentuknya negara.

"Kesepakatan wajib hukumnya untuk dilaksanakan. Hidup Indonesia, Hidup demokrasi, Pemilu hanya sementara, Indonesia insya Allah sampai akhir zaman," katanya.

Lanjut Aiman, semua pihak harus menjaga sikap kritis pada jalurnya, bukan malah membatasi kebebasan berbicara dan berpendapat.

"Bukan intimidasi dengan politik yang saat ini terjadi, ini bukan terkait Ganjar dan Mahfud tapi menjaga demokrasi. Kita tidak ingin kembali ke masa orde baru (Orba) dan hanya segelintir orang yang punya kesempatan," jelasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4726 seconds (0.1#10.140)