Profil Laksda TNI TSNB Hutabarat, Eks Ajudan Presiden SBY yang Jadi Sesjen Wantannas

Kamis, 23 November 2023 - 06:56 WIB
loading...
Profil Laksda TNI TSNB Hutabarat, Eks Ajudan Presiden SBY yang Jadi Sesjen Wantannas
Laksda TNI Tolhas Sininta Nauli Basana (TSNB) Hutabarat diangkat menjadi Sesjen Wantannas. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Jelang purna tugas, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kembali melakukan mutasi, rotasi, dan promosi jabatan di lingkungan TNI. Sejumlah perwira tinggi (Pati) TNI masuk dalam daftar mutasi, salah satunya Laksda TNI Tolhas Sininta Nauli Basana (TSNB) Hutabarat.

Dalam kebijakan mutasi yang ditetapkan Panglima TNI pada Jumat, 17 November 2023 tersebut, total ada 60 Perwira Tinggi (Pati) TNI dari tiga matra yang masuk dalam daftar mutasi. Rinciannya, sebanyak 25 Pati TNI AD, 10 Pati TNI AL dan 25 Pati TNI AU.

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1324/XI/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia, Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bid. Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas mendapat promosi jabatan menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas).



Dia akan menggantikan Laksdya TNI Dadi Hartanto yang dimutasi menjadi Danjen Akademi TNI. ”Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat jabatan lama Deputi Bid. Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas, jabatan baru Sesjen Wantannas sertijab menunggu Keppres,” bunyi keterangan tertulis dikutip SINDOnews Kamis (23/11/2023).

Dengan tugas dan jabatan barunya tersebut, maka Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat akan mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya menjadi Laksamana Madya (Laksdya) TNI.



Lahir di Jakarta, 11 Desember 1967, Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat merupakan Pati TNI AL yang cukup cemerlang dan berprestasi. Dia memiliki rekam jejak yang sangat bagus selama mengabdi di militer. Sejumlah jabatan strategis pernah diemban lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1989 dari satuan Korps Pelaut ini.

Di antaranya, Komandan KRI Siribua, kemudian Palaksa KRI Sultan Thaha Syaifudin-367, dan Komandan Teluk Cirebon-543. Dia juga pernah menjabat sebagai Komandan KRI Karel Satsuit Tubun-356.

Setelah menjabat sebagai komandan kapal perang, Hutabarat menduduki jabatan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu. Kemudian menjabat sebagai Asops Danlantamal III/Jakarta.

Dari Jakarta, dia dipercaya menduduki jabatan sebagai Padiklat pada proyek pengadaan KRI dr. Soeharso (SHS) di Korea Selatan (Korsel). Kemudian menjadi Asops Danguspurlabar dan Dankolat Koarmabar. Dedikasi dan loyalitas Hutabarat saat menjalankan tugas membawanya masuk ke dalam lingkaran Istana.

Hutabarat kemudian di percaya menjadi Ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama dua tahun sejak 2012 hingga 2014. Karier militernya terus meningkat, dia kemudian diangkat menjadi Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlabar) sekarang bernama Koarmada I. Selanjutnya menjabat sebagai Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Wadanseskoal).

Dari situ, Hutabarat kemudian diangkat menjadi Kaskoarmada I kemudian Deputi Bidang Opslat Bakamla. Selanjutnya dia dipercaya menjadi Koorsahli KSAL. Tidak hanya itu, jabatan strategis lainnya yang pernah diemban Hutabarat adalah sebagai Pangkoarmada II yang bermarkas di Surabaya, Jawat Timur.

Saat menjabat sebagai PangkoarmaII, Laksda TNI Cokky panggilan akrabnya dipercaya menjadi Satuan Tugas Laut (Satgasla) yang menjamin keamanan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT) G20 dari sektor laut. Sebanyak 14 kapal perang canggih memagari laut seperti perisai yang melindungi pantai Hotel Apurva Nusa Dua Bali, tempat para pemimpin negara dan organisasi dunia bertemu.

Bukan hanya kapal perang kelas Frigate dan Corvet dengan segala senjata dan peralatan canggihnya, tapi Kapal Latih Layar KRI Bima Suci juga melengkapi jajaran kapal yang menjadi perhatian para peserta G20.

Selepas memimpin Koarmada II, Hutabarat kemudian diangkat menjadi Deputi Bidang Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas sebelum akhirnya diangkat menjadi Sesjen Wantannas.

Dalam bidang akademisi, Hutabarat juga merupakan perwira TNI AL yang sangat berprestasi dan banyak mengikuti pendidikan di luar negeri. Berbagai pendidikan militer dan umum pernah dilaluinya. Pendidikan militer yang pernah dijalaninya antara lain Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1989, Dikspespa Arteleri, Diklapa II Koum Angkatan-13, Sekolah Staf dan Komando (Seskoal) dan Sekolah Staff dan Komando (Sesko) TNI pada 2012.

Dia juga pernah mengikuti pendidikan militer di luar negeri seperti Principal Warfare Officer Course, Royal Navy, Inggris. Kemudian Anti Submarine Warfare Course, Royal Navy, Australian Command and Staff Course. Termasuk Maritime Component Commander Course di Pearl Harbor Hawaii.

Sedangkan untuk pendidikan umum, menyabet gelar Doktor bidang Strategik Manajemen dari Sekolah Bisnis, IPB University, Indonesia, Systemic Strategic Thinking Management and Planning Course, Naval Post Graduate School, Amerika Serikat. Selain itu, International Security Studies Course, G.C. Marshal CSS, Garmisch, Germany.

Meraih gelar Magister S2 Maritime Studies, University of Wollongong, Australia. Termasuk lulusan S-2 Strategi dan Kampanye Militer, Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia. Serta S1 - Defense Studies, University of New South Wales, Australia.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1446 seconds (0.1#10.140)