Dekat dengan Rakyat Jadi Faktor Partai Perindo Lolos Ambang Batas Parlemen

JAKARTA - Elektabilitas Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) terus mengalami peningkatan. Hasil survei ICRC, elektabilitas partai nomor urut 16 pada Pemilu 2024 ini sebesar 4,5 persen.

Jumlah tersebut melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold yakni 4 persen. Faktor yang mempengaruhinya salah satunya karena Partai Perindo dinilai dekat dengan rakyat, memiliki visi dan misi yang bagus.

"Dekat dengan rakyat, program UMKM, salah satunya gerobak Perindo dan Asuransi mungkin ini menjadi poin kenapa masyarakat memilih mereka," ujar Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli di sebuah Hotel di Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).





Faktor selanjutnya, kata dia, Partai Perindo yang merekrut tokoh populer di kalangan masyarakat. Misalnya TGB Muhammad Zainul Majdi yang kini menjadi Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo.

"Banyak tokoh muslim lainnya, nah kemudian ini akan melengkapi simbol Perindo yang nasionalis dan agamis. Yang nasionalis itu kan Pak HT (Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo), lalu agamis itu diasosiasikan TGB, nah ini yang menjadi poin penting kenapa Perindo lebih siap dibandingkan 2019," jelasnya.

Diketahui, survei ini dilakukan terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu minimal berusia 17 tahun atau lebih. Jumlah sampel pada survei ini sebanyak 1.230 orang, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2.79 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah Streatified Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara via telepon oleh pewawancara terlatih.

Berikut elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024 berdasarkan (ICRC) pada 12-16 November 2023:

1. PDIP 24,2 persen
2. Gerindra 15,6 persen
3. Golkar 9,2 persen
4. PKB 7,8 persen
5. Nasdem 7,5 persen
6. PKS 7,0 persen
7. Demokrat 4,7 persen
8. Perindo 4,5 persen
9. PAN 4,2 persen
10. PPP 4,0 persen
11. PSI 2,5 persen
12. Hanura 0,7 persen
13. Gelora 0,4 persen
14. PKN 0,4 persen
15. PBB 0,1 persen
16. Buruh 0,1 persen
17. Garuda 0,0 persen
18. Ummat 0,0 persen
19 Tidak Jawab / Tidak Tahu 7,1 persen.