Cak Nun Minta Kemenag Kampanyekan Kerukunan Agama, Kenapa?

Sabtu, 28 Oktober 2017 - 13:04 WIB
Cak Nun Minta Kemenag Kampanyekan Kerukunan Agama, Kenapa?
Cak Nun Minta Kemenag Kampanyekan Kerukunan Agama, Kenapa?
A A A
YOGYAKARTA - Maraknya penggunaan isu-isu agama dalam berbagai ajang perebutan kekuasaan di berbagai level pemerintahan membuat banyak kalangan prihatin. Budayawan Emha Ainun Najib meminta Kementerian Agama (Kemenag) terus menyuarakan pesan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Hal itu disampaikan Cak Nun, sapaan akrab Emha Ainun Najib, saat bertemu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Rumah Maiyah di kawasan Kadipiro, Yogyakarta. Di kediaman Cak Nun tersebut, Lukman Hakim didampingi sejumlah pejabat Kemenag. Percakapan kedua sahabat lama ini tampak berlangsung cair di ruang tamu Cak Nun. Tidak lupa, suguhan kopi hitam menemani keduanya.

"Kami berharap Menteri Agama maupun Kemenag bisa terus menyuarakan pesan universalitas agama agar tercipta kerukunan umat beragama," ujar Cak Nun.

Dalam kesempatan tersebut, Cak Nun mengungkapkan ada begitu banyak persoalan di lapis bawah umat Islam. Fakta tersebut dijumpai Cak Nun saat berkunjung ke berbagai pelosok Tanah Air melalui forum-forum Maiyah. Berbagai persoalan itu harusnya menjadi domain dari Kementerian Agama untuk menyelesaikannya.

Pria asli Jombang itu juga menyampaikan masukan kepada Menteri Lukman Hakim Saifuddin untuk merangkul semua lembaga, seperti Bahtsul Masail atau Majelis Tarjih di tiap-tiap ormas untuk duduk bersama merumuskan fatwa bersama mengenai hal-hal yang selama ini membikin pertikaian dari soal bidah hingga mengkafirkan sesama.

Dengan demikian, umat Islam tidak lagi terpecah belah atas berbagai persoalan khilafiyah. Sementara itu, Lukman Hakim Saifuddin memberikan apresiasi kiprah Kyai Kanjeng pimpinan Cak Nun yang terus menebar pesan-pesan keagamaan yang tawasuth atau moderat.

Hal itu sejalan dengan program Kemenag yang sejak dua tahun lalu mengusung moderasi agama. Menag berharap Cak Nun istiqomah dalam membina umat. Menag mengakui saat ini Indonesia kekurangan figur, terutama setelah wafatnya Gus Dur. "Kami berharap Cak Nun bisa mengambil posisi sebagai bapak bangsa tersebut," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menag mengundang Cak Nun untuk bisa hadir dalam peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama pada Januari 2018. Menurut Menag, kementerian yang dipimpinnya memiliki agenda rutin berupa peringatan HAB.

"Sejak tahun lalu kami ingin cari suasana baru, memberi warna bahwa mengurus agama juga tidak bisa dilepaskan dengan budaya. Karenanya, tahun lalu di antara rangkaian HAB, kita membuat acara di Taman Ismail Marzuki," ucapnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4757 seconds (0.1#10.140)