Rapat dengan Polri, Komisi III DPR Soroti Dugaan Intimidasi Ketua BEM UI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi III DPR menghujani Polri yang diwakili oleh Kabaharkam Komjen Pol Muhammad Fadil Imran dengan beragam pertanyaan mengenai persiapan pengamanan dan penegakkan hukum pada Pemilu 2024. Salah satu yang disoroti adalah kasus dugaan intimidasi terhadap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ( BEM UI ) Melki Sedek Huang.
Kasus dugaan intimidasi Ketua BEM UI disampaikan Anggota Komisi III DPR Taufik Basari dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Polri, Rabu (15/11/2023). Agenda rapat adalah membahas persiapan pengamanan dan penegakkan hukum pada Pemilu 2024.
"Ketua BEM UI yang beliau menyatakan akibat kekritisannya selama memimpin BEM UI, dengan segala aksi-aksinya, keluarga beliau di Kalimantan Barat mendapatkan intimidasi," kata Tobas, sapaan akrab Taufik Basari, saat rapat.
Dalam kesempatan itu, Tobas meminta kepada kepolisian memberikan pengamanan kepada Ketua BEM UI dan keluarganya dari upaya intimidasi. Hal ini penting dalam rangka tetap menjaga kritikan ini sebagai bagian dari demokrasi.
"Kedua, apabila memang ada bukti-bukti bisa kemudian melakukan pengusutan supaya pihak yang melakukan intimidasi ini juga bisa Kita lakukan penegakkan hukumnya," ujarnya.
Tobas mengingatkan kepada semua pihak, jika ada suara kritis yang disampaikan, mulai dari kalangan masyarakat hingga mahasiswa, maka harus bisa ditempatkan sebagai bagian dari jalannya demokrasi.
"Jangan anggap itu sebagai gangguan. Jadi anggap itu bagian dari demokrasi, kita tetap berikan ruangnya, buka seluas-luasnya," katanya.
Untuk diketahui, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengaku mendapat sejumlah ancaman mengarah ke intimidasi hingga ke orang tua maupun guru semasa SMA di Pontianak, Kalimantan Barat.
Diketahui Melki sosok Ketua BEM UI yang vokal saat mengkritisi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan usia capres-cawapres.
"Ibu saya di rumah didatangi aparat keamanan ada dari TNI-Polri menanyakan ke ibu saya, Melki biasa balik ke rumah kapan? Melki kegiatan dulu di rumah ngapain saja?" kata Ketua BEM UI saat ditemui di Lapangan Rotunda Kampus UI Depok, Jawa Barat, Selasa (7/11/2023).
"Ibu komunikasi dengan Melki gimana? beberapa kali ditanyakan termasuk guru di sekolah saya. HP saya pun sudah beberapa kali ditelepon oleh aparat keamanan," tambahnya.
Melki mengungkapkan, sebenarnya ancaman telah diterimanya sejak awal tahun menjadi Ketua BEM UI. Namun menjelang dan setelah aksi menolak putusan MK semakin banyak.
Kasus dugaan intimidasi Ketua BEM UI disampaikan Anggota Komisi III DPR Taufik Basari dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Polri, Rabu (15/11/2023). Agenda rapat adalah membahas persiapan pengamanan dan penegakkan hukum pada Pemilu 2024.
"Ketua BEM UI yang beliau menyatakan akibat kekritisannya selama memimpin BEM UI, dengan segala aksi-aksinya, keluarga beliau di Kalimantan Barat mendapatkan intimidasi," kata Tobas, sapaan akrab Taufik Basari, saat rapat.
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Tobas meminta kepada kepolisian memberikan pengamanan kepada Ketua BEM UI dan keluarganya dari upaya intimidasi. Hal ini penting dalam rangka tetap menjaga kritikan ini sebagai bagian dari demokrasi.
"Kedua, apabila memang ada bukti-bukti bisa kemudian melakukan pengusutan supaya pihak yang melakukan intimidasi ini juga bisa Kita lakukan penegakkan hukumnya," ujarnya.
Tobas mengingatkan kepada semua pihak, jika ada suara kritis yang disampaikan, mulai dari kalangan masyarakat hingga mahasiswa, maka harus bisa ditempatkan sebagai bagian dari jalannya demokrasi.
"Jangan anggap itu sebagai gangguan. Jadi anggap itu bagian dari demokrasi, kita tetap berikan ruangnya, buka seluas-luasnya," katanya.
Untuk diketahui, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengaku mendapat sejumlah ancaman mengarah ke intimidasi hingga ke orang tua maupun guru semasa SMA di Pontianak, Kalimantan Barat.
Diketahui Melki sosok Ketua BEM UI yang vokal saat mengkritisi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan usia capres-cawapres.
"Ibu saya di rumah didatangi aparat keamanan ada dari TNI-Polri menanyakan ke ibu saya, Melki biasa balik ke rumah kapan? Melki kegiatan dulu di rumah ngapain saja?" kata Ketua BEM UI saat ditemui di Lapangan Rotunda Kampus UI Depok, Jawa Barat, Selasa (7/11/2023).
"Ibu komunikasi dengan Melki gimana? beberapa kali ditanyakan termasuk guru di sekolah saya. HP saya pun sudah beberapa kali ditelepon oleh aparat keamanan," tambahnya.
Melki mengungkapkan, sebenarnya ancaman telah diterimanya sejak awal tahun menjadi Ketua BEM UI. Namun menjelang dan setelah aksi menolak putusan MK semakin banyak.
(abd)