Mahfud MD Kunjungi Gus Mus di Rembang, Mahfud: Doanya untuk Indonesia

JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD melakukan kunjungan ke KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Rembang, Senin (13/11/2023) malam.

Kunjungan Mahfud ke Rembang ini terjadi beberapa jam setelah pasangannya, calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, juga berkunjung ke Gus Mus pada hari yang sama.

Mahfud tiba di kediaman Gus Mus sekitar pukul 18.32 WIB, menggunakan jalur darat serupa dengan perjalanan yang dilakukan Ganjar Pranowo. Saat bertemu, Mahfud menanyakan kabar kesehatan Gus Mus, yang menanggapi dengan mengatakan bahwa dia sehat sesuai dengan usianya. Keduanya kemudian berbincang-bincang dengan sentuhan guyonan, mengangkat topik tentang republik dengan nuansa rasa kerajaan.



Dalam percakapan mereka, Mahfud menyampaikan bahwa kunjungannya adalah untuk memohon doa dan dukungan agar Indonesia mengalami kemajuan yang lebih baik, terutama dalam konteks pemilihan umum mendatang.

Permintaan untuk Berdoa

Mahfud menekankan pertemuan tersebut tidak berkaitan dengan dukungan politik spesifik, melainkan lebih kepada doa untuk kebaikan Indonesia.

"Ya saya tadi berdoa minta doa. Ya berdoa bersama-sama, tetapi tidak ada urusan dukung-mendukung atau apa. Yang didukung adalah kebaikan Indonesia sehingga doanya untuk Indonesia agar lebih baik," ucap Mahfud MD.

Kunjungan Mahfud ke rumah Gus Mus, yang terletak di Jalan KH Bisri Mustofa, Nomor 4, Rembang, berdekatan dengan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin. Mahfud juga mengomentari keistimewaan hidangan makan malam di rumah Gus Mus, termasuk tempe kedelai khas, sambel terong, dan cumi kuah hitam.

Mahfud menggambarkan Gus Mus sebagai sosok yang lembut, menyenangkan, dan selalu memiliki humor yang hangat.Hubungan silaturahmi antara Mahfud dan Gus Mus telah terjalin sejak era kepemimpinan Gus Dur sebagai Presiden, di mana Mahfud sering mengunjungi Gus Mus untuk menyegarkan suasana hati dan menikmati hidangan yang menggugah selera.

Profil Singkat Gus Mus

Gus Mus lahir di Rembang pada 1944, tumbuh dalam keluarga yang memiliki nilai-nilai patriotisme, intelektualisme, dan kasih sayang. Kakeknya, H Zaenal Mustofa, seorang saudagar yang menghormati ulama, memastikan pendidikan berkualitas bagi anak-anaknya meskipun mereka menjadi yatim pada usia muda.

Keluarga H Zaenal Mustofa berperan dalam pendirian Pondok Pesantren Roudlatuth Tholibin pada 1955, yang kini diurus oleh Gus Mus dan saudara-saudaranya.

Ayah Gus Mus, KH Bisri Mustofa, sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya, mendorong mereka untuk mengembangkan minat mereka.

Gus Mus menikah dengan Hj. Siti Fatmah dan dikaruniai tujuh anak.

Meskipun ayahnya terlibat dalam politik, Gus Mus tidak langsung tertarik ke bidang tersebut. Namun, ia akhirnya terjun ke politik karena rasa tanggung jawab, dengan pertimbangan yang matang dan restu dari keluarganya.