Jokowi Dorong OKI Bersatu, KTT Hasilkan Resolusi Keras Kecam Agresi Israel di Palestina

Minggu, 12 November 2023 - 08:08 WIB
loading...
Jokowi Dorong OKI Bersatu,...
Presiden Jokowi menghadiri KTT Luar Biasa OKI mengenai situasi di Gaza yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023). Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengenai situasi di Gaza yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023). Semula dijadwalkan dua KTT secara terpisah back-to-back, yaitu KTT Liga Arab dan KTT OKI.

"Namun, untuk memberikan pesan yang kuat kepada dunia, maka diputuskan bahwa kedua KTT tersebut digabung pelaksanaannya menjadi Joint Summit," ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya, Minggu (12/11/2023).

Dalam pernyataan nasionalnya, kata Retno, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian situasi di Gaza. KTT Luar Biasa OKI akhirnya menghasilkan Resolusi yang berisi 31 keputusan dengan pesan-pesan yang sangat kuat dan sangat keras atas agresi Israel di Palestina.

"Pesan-pesan yang ada di dalam Resolusi ini menurut hampir semua dari kita merupakan pesan yang paling keras yang pernah dilakukan oleh OKI sejauh ini," kata Retno.


Resolusi tersebut juga menunjukkan kesatuan posisi OKI terhadap situasi Gaza yang sangat memprihatinkan. Beberapa isi keputusan antara lain mengecam agresi Israel di Gaza dan mendesak DK PBB untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman dapat segera diakhiri, bantuan dapat masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional.

Lalu mendesak DK PBB untuk keluarkan resolusi mengecam perusakan rumah sakit di Gaza oleh Israel. "Beberapa fora akan digunakan untuk menuntut pertanggungjawaban Israel antara lain melalui ICC, ICJ dan Dewan HAM," ujarnya.

Kemudian memberikan mandat kepada Sekretariat OKI dan Liga Arab untuk membuat joint media monitoring unit yang akan mendokumentasikan semua kejahatan yang dilakukan oleh Israel.



Khusus untuk paragraf 11 di dalam resolusi, para leaders memberikan mandat kepada Menlu Saudi, Jordan, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia dan Nigeria untuk memulai actions atau memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab untuk menghentikan perang di Gaza dan memulai proses politik untuk mencapai perdamaian.

"Paragraph 11 ini merupakan pengakuan dari OKI terhadap keaktifan atau kontribusi aktif Indonesia dalam terus mencoba menyelesaikan masalah Palestina, terutama terakhir-terakhir ini adalah situasi di Gaza," jelas Retno.

Resolusi juga mengecam standar ganda dalam menerapkan hukum internasional. Resolusi mengecam displacement 1,5 juta warga Palestina dari Utara ke Selatan Gaza yang menurut Konvensi Jenewa ke-4 merupakan kejahatan perang.

"Resolusi mendorong dimulainya proses perdamaian yang sungguh-sungguh dan genuine untuk mencapai perdamaian berdasarkan two-state solution," tandasnya.

Lalu resolusi juga menolak usulan untuk memisahkan Gaza dari West Bank, termasuk Jerusalem Timur, dan menegaskan bahwa Gaza dan West Bank adalah satu kesatuan.

"Resolusi juga mengaktifkan Islamic Financial Safety Net untuk memberikan dukungan finansial, ekonomi, dan kemanusiaan kepada pemerintah Palestina dan UNRWA," katanya.

Sebagai penutup, Presiden Jokowi mengulangi bahwa pentingnya OKI bersatu dan berada di garis depan. "Menggunakan semua cara damai, semua pengaruh dan semua upaya diplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," tutupnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2392 seconds (0.1#10.140)