Kehabisan Solar, RS Indonesia di Gaza Tak Lagi Beroperasi Mulai Besok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza yang kini tengah menangani puluhan ribu lebih pasien harus menyatakan ditutup mulai besok. Hal ini dikarenakan RSI tengah kehabisan Solar.
"Hari ini, Kamis tanggal 9-11-2023 tersisa solar untuk RSI hanya 1100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja," ujar Direktur RS Indonesia di Gaza DR Atef Al Kahlout dalam keterangannya, Jumat (10/11/2023).
Solar tersebut, kata Atef, adalah bahan bakar untuk menghidupkan listrik di Gaza. Sebab, sudah beberapa hari pula Gaza tak dialiri oleh listrik. "RSI akan berhenti beroperasi total besok, jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik," ungkapnya.
Diketahui, sebanyak 100 dokter di Israel membuat petisi yang mendesak Israel Fence Force (IDF) untuk melakukan peledakan pada rumah sakit di Gaza. Rumah sakit tersebut, dituduh menjadi tempat persembunyian Hamas.
Dilansir dari laman Jordan Times, ratusan petugas kesehatan yang berbasis dari Kompleks Asosiasi Profesional ke kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Amman untuk melakukan protes atas ungkapan itu. Pasalnya, sudah banyak petugas medis yang gugur dalam perang tersebut
Tidak hanya itu, sambil membawa sebuah poster yang bertuliskan “rumah sakit bukan target”, “Berhenti menembak sekarang”, “berhenti genosida”, dan “berhenti kejahatan perang terhadap Gaza”, mereka juga nampak membawa foto petugas kesehatan yang telah gugur dalam tindakan Israel di Gaza selama 30 hari terakhir.
“Israel menyerang konvoi ambulans yang mengangkut pasien terluka parah dari rumah sakit Al Shifa di Gaza ke perbatasan Rafah,” ucap Kementerian Kesehatan Gaza.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
"Hari ini, Kamis tanggal 9-11-2023 tersisa solar untuk RSI hanya 1100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja," ujar Direktur RS Indonesia di Gaza DR Atef Al Kahlout dalam keterangannya, Jumat (10/11/2023).
Solar tersebut, kata Atef, adalah bahan bakar untuk menghidupkan listrik di Gaza. Sebab, sudah beberapa hari pula Gaza tak dialiri oleh listrik. "RSI akan berhenti beroperasi total besok, jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik," ungkapnya.
Diketahui, sebanyak 100 dokter di Israel membuat petisi yang mendesak Israel Fence Force (IDF) untuk melakukan peledakan pada rumah sakit di Gaza. Rumah sakit tersebut, dituduh menjadi tempat persembunyian Hamas.
Dilansir dari laman Jordan Times, ratusan petugas kesehatan yang berbasis dari Kompleks Asosiasi Profesional ke kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Amman untuk melakukan protes atas ungkapan itu. Pasalnya, sudah banyak petugas medis yang gugur dalam perang tersebut
Tidak hanya itu, sambil membawa sebuah poster yang bertuliskan “rumah sakit bukan target”, “Berhenti menembak sekarang”, “berhenti genosida”, dan “berhenti kejahatan perang terhadap Gaza”, mereka juga nampak membawa foto petugas kesehatan yang telah gugur dalam tindakan Israel di Gaza selama 30 hari terakhir.
“Israel menyerang konvoi ambulans yang mengangkut pasien terluka parah dari rumah sakit Al Shifa di Gaza ke perbatasan Rafah,” ucap Kementerian Kesehatan Gaza.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
(rca)