Mayor Jenderal Duduki Jabatan Penting di Kostrad, Nomor 1, 2, dan 5 Pasukan Elite Kopassus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah perwira tinggi (pati) TNI AD berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) menduduki jabatan penting di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ( Kostrad ) per November 2023. Tiga di antaranya merupakan jenderal Kopassus.
Kostrad merupakan bagian dari komando utama tempur milik TNI AD yang selalu siap diturunkan atas perintah Panglima TNI. Satuan elite TNI yang diinisiasi oleh Jenderal Abdul Haris Nasution ini terdiri dari 3 divisi, yakni Divisi Infanteri 1/Kostrad yang bermarkas di Cilodong, Depok, Jawa Barat; Divisi Infanteri 2/Kostrad yang berada di Singosari, Malang, Jawa Timur; dan Divisi Infanteri 3/Kostrad di Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan sejarah yang dikutip dari situs resminya, di awal-awal merdeka, Indonesia menghadapi beragam ancaman. Atas situasi tersebut, pimpinan TNI AD memandang perlu membentuk satuan militer yang bersifat mobile, berkemampuan lintas udara, dan siap tempur menjalankan tugas di seluruh wilayah Tanah Air.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal AH Nasution kemudian mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KPTS.1067/12/1960 tertanggal 27 Desember 1960. Sebagai tindak lanjut, lalu dibentuk kelompok kerja yang diketuai Deputi I KSAD Brigjen TNI Soeharto.
Pembentukan Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad) akhirnya diresmikan pada 6 Maret 1961. Tanggal itu kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Kostrad.
Brigjen TNI Soeharto didapuk sebagai Panglima Korra I Caduad. Sementara personelnya diambil dari Kodam-Kodam dan pendidikan dasar masing-masing kecabangan.
Tugas pertama yang diberikan kepada satuan ini adalah melaksanakan operasi Trikora, membebaskan Irian Barat dari penjajah Belanda. Tugas itu terlaksana dengan baik, Belanda menyerah tanpa syarat dan bendera Merah Putih berkibar pada 1 Maret 1963.
Korra I Caduad resmi menjadi Kostrad pada 19 Februari 1963 yang didasarkan Surat Keputusan KSAD Nomor: KPTS 178/2/1963. Tugas pokoknya melaksanakan operasi militer baik secara berdiri sendiri maupun bagian dalam suatu operasi gabungan dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kostrad dipimpin oleh seorang panglima yang disebut Pangkostrad. Pangkatnya Letnan Jenderal (Letjen) atau jenderal bintang 3. Selain itu, ada juga Pati TNI AD berpangkat Mayjen atau jenderal bintang 2 yang menduduki jabatan penting di Kostrad. Siapa saja mereka?
FOTO/DOK.KOSTRAD
Mayor Jenderal pertama yang menduduki jabatan penting di Kostrad adalah Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Alumnus Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan infanteri (Kopassus) ini menjabat Kepala Staf Kostrad (Kaskostrad).
Muhammad Saleh Mustafa memiliki karier militer yang cukup cemerlang. Antara lain Danyon 23 Grup 2/Kopassus, Waasops Danjen Kopassus, Dan Grup 1/Kopassus (2012—2013), Asops Kasdam Iskandar Muda (2013—2015), Pasis Sesko TNI (2015—2016), dan Pamen Ahli Kopassus Bidang Pendidikan dan Latihan (2016).
Tentara kelahiran Ternate, Muluku Utara, 14 Maret 1969 ini dipercaya memimpin teritori ketika diangkat menjadi Danrem 132/Tadulako pada 2016. Setahun kemudian diangkat menjadi Wadanpussenif Kodiklatad (2017—2019), kemudian dimutasi menjadi Kasdam Jaya (2019—2021), dan Kaskogabwilhan II (2021—2022).
Pada 2022, Muhammad Saleh dipromosikan menjadi Pangdam XVII/Cenderawasih. Tak lama kemudian, ia ditarik menjadi Pa Sahli Tk III KSAD Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba (2023), dan terakhir menjadi Kaskostrad (2023—sekarang).
Pascalulus dari Akmil 1991, Muhammad Saleh Mustafa mengikuti sejumlah pendidikan militer. Antara lain Sesarcabif, Dik PARA, Dik PARA Utama, Komando, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
FOTO/WIKIPEDIA
Selanjutnya ada nama Mochamad Reza Utama dalam daftar Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad. Abituren Akmil 1998-B dari kecabangan Zeni (Kopassus) tersebut menjabat Inspektur Kostrad.
Di luar Akmil, Mochamad Reza juga mengikuti pendidikan militer untuk mengembangkan kapasitas diri dan menunjang kariernya. Antara lain Sus Sarcab Zeni (1989), Dik PARA Dasar (1989), Dik Komando (1991), Dik Pandu Udara (1992), Diklapa I Zeni (1997), Diklapa II Zeni (1999), Sesko AD (2003), Sus Danyon (2004), Sus Dandim (2006), Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
Muchamad Reza Utama mengawali karier militernya sebagai Pazi Yon 22 Grup 2 Kopassus (1989—1991). Kemudian ia dimutasi menjadi Pazi Yon 2 Grup 2 Kopassus (1992—1994), Pazi Yon 21 Grup 2 Kopassus (1994—1999), Kazi Grup 3 Kopassus (1999—2000), Kazi Grup 2 Kopassus (2000—2001), dan Kazi Grup 1 Kopassus (2001—2002).
Setelah lebih dari 10 tahun di Kopassus, tentara kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 Agustus 1966 itu kemudian dimutasi menjadi Kabag Latsat Subditbindiklat (2003-2004), Danyon Zipur 9/Lang-Lang Buana Divif 1/Kostrad (2004-2005), Dandim 0417/Kerinci (2005-2007), dan Pabandya-1/Tanah Spaban IV/Faskon Slogad (2007-2010).
Selanjutnya, Muchamad Reza dimutasi menjadi Kazidam IV/Diponegoro (2010—2012), Aslog Kasdam III/Siliwangi (2012-2014), Danrem 081/Dhirotsaha Jaya (2014-2015), Irdam V/Brawijaya (2015), Paban Sahli Bidang Kuminternas Pok Sahli Bidang Hukum Sahli KSAD (2015-2018), Paban Sahli Bidang Kumham Pok Sahli Bidang Hukum Sahli KSAD (2018-2020), dan Dirbindiklat Pusziad (2020-2021).
Muchamad Reza akhirnya pecah bintang ketika diangkat menjadi Dircab Pusziad (2021-2022). Pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI. Ia kemudian ditarik menjadi Kapok Sahli Pangkostrad (2022), dan Staf Khusus KSAD (2022-2023).
Pangkat Reza kembali naik menjadi Mayjen TNI ketika diangkat sebagai Inspektorat Kostrad (2023-sekarang).
FOTO/DOK.DIVIF 1 KOSTRAD
Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad selanjutnya adalah Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun. Lulusan Akmil 1992 dari kecabangan Infanteri tersebut saat ini menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad.
Bobby Rinal Makmun mengawali karier militer sebagai Pama Pussenif. Kemudian ia mengabdi di Kostrad sebagai Danton Yonif Linud 330 Kostrad, Danton III/A Yonif Linud 330 kostrad, Danton I/B Yonif Linud 305 Kostrad, Dankipan A Yonif Linud 330 Kostrad, Pasipam Ops Denma B Linud 17/1 Kostrad, dan Kasi 2/Ops Yonif Linud 330 Kostrad.
Tentara kelahiran Yogyakarta, 28 Desember 1970 ini kemudian ditarik ke Kodiklat TNI AD sebagai Danklas Susjurpa Pusdikif Kodiklatad, Gumil Gol VI Depstaf Pusdikif Kodiklatad, Dandenma Pusdikif Pussenif Kodiklatad, Pamen Pussenif Kodiklatad.
Selanjutnya, Bobby dimutasi menjadi Pabandyaren Srendam VI/Tanjungpura, Danyonif Linud 503/Mayangkara (2009-2010), Dandim 0814/Jombang Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya, dan Kasbrigif Linud 17/Kujang 1 Kostrad, dan Danbrigif Linud 17/Kujang 1 Kostrad (2012-2014).
Karier Bobby terus menanjak menjadi Asops Kasdam Jaya, Asrena Kostrad (2017—2018), Danrem 051/Wijayakarta (2018-2019), Pamen Denma Mabesad (2019).
Bobby akhirnya pecah bintang saat diprpmosikan menjadi Asops Kaskogabwilhan II pada 2019. Pangkatnya naik menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen). Dua tahun kemudian, dia dimutasi menjadi Kasdam Jaya (2021—2022). Pangkatnya kembali naik menjadi Mayor Jenderal ketika diangkat menjadi Panglima Divif 1/Kostrad pada 2022 hingga sekarang.
FOTO/DOK.DIVIF 2 KOSTRAD
Di antara Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad adalah Mayjen TNI Haryanto. Lulusan Akmil 1991 dari kecabangan Infanteri ini sekarang mengemban tugas sebagai Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 2/Kostrad.
Pendidikan militer yang diikuti Haryanto cukup lengkap. Usai menyelesaikan Akmil, ia melanjutkan pendidikan Susarcab Inf (1992), Suslapa I Inf (1998), Suslapa II Inf (2000), Seskoad (2006), dan Sesko TNI (2015).
Selain itu, tentara kelahiran 19 April 1967 itu juga mengikuti pendidikan pengembangan personel, antara lain Sussar PARA (1992), Airborne (1993), Tar Korbantem (1993), Tar Intel Strat (1996), KIBI (1996), MTT Recruitmen (1997), Tar Ops Linud (1997), dan Tartih Inf Terpusat (2000).
Haryanto mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif. Ia kemudian berpindah-pindah tugas menjadi Danton Kostrad, Danton I/A/Yonif Linud 330/17/Kujang I Kostrad, Danton Intai Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad, Danton II/B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad, Dankipan B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad, Kasi 2/Ops Yonif Linud 328/Dirgahayu, dan Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad.
Selanjutnya, Haryanto dipercaya menjadi Kasi Binkar Divif 1/Kostrad, Wadanyonif Linud 330/Tri Dharma, Pamen Kostrad (Dik Seskoad), Pabandya Binkarwil Sterdam, Danyonif 131/Braja Sakti (2008-2009), Pabandya Ops Sopsdam I/Bukit Barisan, Dandim 0201/Medan (2010-2011), dan Kasbrigif Linud 18/Trisula Kostrad (2011-2012).
Kariernya semakin cemerlang ketika diangkat menjadi Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti (2012-2013), lalu Asops Kasdam VI/Mulawarman, Asops Kaskostrad, Pamen Denma Mabesad, Danpusdikif Pussenif Kodiklatad (2017-2018).
Haryanto pecah bintang setelah dipromosikan menjadi Kasdivif 2/Kostrad (2018-2020). Pangkatnya menjadi Brigjen atau jenderak bintang 1. Ia kemudian dimutasi menjadi Dirlat Kodiklatad (2020-2022), dan Waaslat Kasad Bidang Latihan (2022).
Pangkat bintang 2 diraih Haryanto pada 2022 ketika diangkat menjadi Pa Sahli Tk. III KSAD Bidang Jahpers (2022-2023). Sejak April 2023, ia dipercaya menjadi Pangdivif 2/Kostrad hingga sekarang.
FOTO/DOK.DIVIF 3 KOSTRAD
Terakhir, Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad adalah Mayjen TNI Choirul Anam. Abituren Akmil 1994dari kecabangan Infanteri (Kopassus) itu kini menjabat sebagai Pangdivif 3/Kostrad.
Choirul Anam memiliki catatan karier militer yang cukup cemerlang. Di awal-awal menjadi tentara, ia dipercaya menjadi Danton II Ki I Yon 12 Grup 1 Kopassus (1996), kemudian Pasi Intel Ops Den 521 Kopassus (1997), Pa Sandi Grup 5 Kopassus (1999), dan Dantim 2 Grup 5 Kopassus (2000).
Selanjutnya, Choirul Anam dimutasi menjadi Ajudan Panglima TNI (2001), Danden Walpri Grup B Paspampres (2009), Danden 3 Grup B Paspampres (2010), Pabandya D11 D Bais TNI (2013), Kapen Kopassus (2013), dan Waaspers Danjen Kopassus (2013).
Tentara kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 1 Oktober 1972 itu sempat bertugas di luar negeri sebagai Athan RI Pretoria Afrika Selatan (2014). Empat tahun kemudian, Choirul Anam ditarik ke Jakarta menjadi Paban Utama A-5 Dit A Bais TNI (2018), kemudian menjadi Danrindam XVIII/Kasuari (2020), Pamen Ahli Pangdam VI/Mulawarman Bid. Ilpengtek & LH (2021).
Choirul Anam pecah bintang ketika diangkat menjadi Danrem 163/Wirasatya pada 2022. Pangkatnya naik menjadi Brigjen TNI. Setahun kemudian, ia naik pangkat lagi menjadi Mayor Jenderal setelah mendapat promosi menjadi Pangdivif 3/Kostrad pada Maret 2023.
Itulah 5 Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad per November 2023.
Kostrad merupakan bagian dari komando utama tempur milik TNI AD yang selalu siap diturunkan atas perintah Panglima TNI. Satuan elite TNI yang diinisiasi oleh Jenderal Abdul Haris Nasution ini terdiri dari 3 divisi, yakni Divisi Infanteri 1/Kostrad yang bermarkas di Cilodong, Depok, Jawa Barat; Divisi Infanteri 2/Kostrad yang berada di Singosari, Malang, Jawa Timur; dan Divisi Infanteri 3/Kostrad di Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan sejarah yang dikutip dari situs resminya, di awal-awal merdeka, Indonesia menghadapi beragam ancaman. Atas situasi tersebut, pimpinan TNI AD memandang perlu membentuk satuan militer yang bersifat mobile, berkemampuan lintas udara, dan siap tempur menjalankan tugas di seluruh wilayah Tanah Air.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal AH Nasution kemudian mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KPTS.1067/12/1960 tertanggal 27 Desember 1960. Sebagai tindak lanjut, lalu dibentuk kelompok kerja yang diketuai Deputi I KSAD Brigjen TNI Soeharto.
Pembentukan Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad) akhirnya diresmikan pada 6 Maret 1961. Tanggal itu kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Kostrad.
Brigjen TNI Soeharto didapuk sebagai Panglima Korra I Caduad. Sementara personelnya diambil dari Kodam-Kodam dan pendidikan dasar masing-masing kecabangan.
Tugas pertama yang diberikan kepada satuan ini adalah melaksanakan operasi Trikora, membebaskan Irian Barat dari penjajah Belanda. Tugas itu terlaksana dengan baik, Belanda menyerah tanpa syarat dan bendera Merah Putih berkibar pada 1 Maret 1963.
Korra I Caduad resmi menjadi Kostrad pada 19 Februari 1963 yang didasarkan Surat Keputusan KSAD Nomor: KPTS 178/2/1963. Tugas pokoknya melaksanakan operasi militer baik secara berdiri sendiri maupun bagian dalam suatu operasi gabungan dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kostrad dipimpin oleh seorang panglima yang disebut Pangkostrad. Pangkatnya Letnan Jenderal (Letjen) atau jenderal bintang 3. Selain itu, ada juga Pati TNI AD berpangkat Mayjen atau jenderal bintang 2 yang menduduki jabatan penting di Kostrad. Siapa saja mereka?
Berikut ini Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad:
1. Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa
FOTO/DOK.KOSTRAD
Mayor Jenderal pertama yang menduduki jabatan penting di Kostrad adalah Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Alumnus Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan infanteri (Kopassus) ini menjabat Kepala Staf Kostrad (Kaskostrad).
Muhammad Saleh Mustafa memiliki karier militer yang cukup cemerlang. Antara lain Danyon 23 Grup 2/Kopassus, Waasops Danjen Kopassus, Dan Grup 1/Kopassus (2012—2013), Asops Kasdam Iskandar Muda (2013—2015), Pasis Sesko TNI (2015—2016), dan Pamen Ahli Kopassus Bidang Pendidikan dan Latihan (2016).
Tentara kelahiran Ternate, Muluku Utara, 14 Maret 1969 ini dipercaya memimpin teritori ketika diangkat menjadi Danrem 132/Tadulako pada 2016. Setahun kemudian diangkat menjadi Wadanpussenif Kodiklatad (2017—2019), kemudian dimutasi menjadi Kasdam Jaya (2019—2021), dan Kaskogabwilhan II (2021—2022).
Pada 2022, Muhammad Saleh dipromosikan menjadi Pangdam XVII/Cenderawasih. Tak lama kemudian, ia ditarik menjadi Pa Sahli Tk III KSAD Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba (2023), dan terakhir menjadi Kaskostrad (2023—sekarang).
Pascalulus dari Akmil 1991, Muhammad Saleh Mustafa mengikuti sejumlah pendidikan militer. Antara lain Sesarcabif, Dik PARA, Dik PARA Utama, Komando, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
2. Mayjen TNI Mochamad Reza Utama
FOTO/WIKIPEDIA
Selanjutnya ada nama Mochamad Reza Utama dalam daftar Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad. Abituren Akmil 1998-B dari kecabangan Zeni (Kopassus) tersebut menjabat Inspektur Kostrad.
Di luar Akmil, Mochamad Reza juga mengikuti pendidikan militer untuk mengembangkan kapasitas diri dan menunjang kariernya. Antara lain Sus Sarcab Zeni (1989), Dik PARA Dasar (1989), Dik Komando (1991), Dik Pandu Udara (1992), Diklapa I Zeni (1997), Diklapa II Zeni (1999), Sesko AD (2003), Sus Danyon (2004), Sus Dandim (2006), Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
Muchamad Reza Utama mengawali karier militernya sebagai Pazi Yon 22 Grup 2 Kopassus (1989—1991). Kemudian ia dimutasi menjadi Pazi Yon 2 Grup 2 Kopassus (1992—1994), Pazi Yon 21 Grup 2 Kopassus (1994—1999), Kazi Grup 3 Kopassus (1999—2000), Kazi Grup 2 Kopassus (2000—2001), dan Kazi Grup 1 Kopassus (2001—2002).
Setelah lebih dari 10 tahun di Kopassus, tentara kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 Agustus 1966 itu kemudian dimutasi menjadi Kabag Latsat Subditbindiklat (2003-2004), Danyon Zipur 9/Lang-Lang Buana Divif 1/Kostrad (2004-2005), Dandim 0417/Kerinci (2005-2007), dan Pabandya-1/Tanah Spaban IV/Faskon Slogad (2007-2010).
Selanjutnya, Muchamad Reza dimutasi menjadi Kazidam IV/Diponegoro (2010—2012), Aslog Kasdam III/Siliwangi (2012-2014), Danrem 081/Dhirotsaha Jaya (2014-2015), Irdam V/Brawijaya (2015), Paban Sahli Bidang Kuminternas Pok Sahli Bidang Hukum Sahli KSAD (2015-2018), Paban Sahli Bidang Kumham Pok Sahli Bidang Hukum Sahli KSAD (2018-2020), dan Dirbindiklat Pusziad (2020-2021).
Muchamad Reza akhirnya pecah bintang ketika diangkat menjadi Dircab Pusziad (2021-2022). Pangkatnya menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI. Ia kemudian ditarik menjadi Kapok Sahli Pangkostrad (2022), dan Staf Khusus KSAD (2022-2023).
Pangkat Reza kembali naik menjadi Mayjen TNI ketika diangkat sebagai Inspektorat Kostrad (2023-sekarang).
3. Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, SIP
FOTO/DOK.DIVIF 1 KOSTRAD
Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad selanjutnya adalah Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun. Lulusan Akmil 1992 dari kecabangan Infanteri tersebut saat ini menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri I/Kostrad.
Bobby Rinal Makmun mengawali karier militer sebagai Pama Pussenif. Kemudian ia mengabdi di Kostrad sebagai Danton Yonif Linud 330 Kostrad, Danton III/A Yonif Linud 330 kostrad, Danton I/B Yonif Linud 305 Kostrad, Dankipan A Yonif Linud 330 Kostrad, Pasipam Ops Denma B Linud 17/1 Kostrad, dan Kasi 2/Ops Yonif Linud 330 Kostrad.
Tentara kelahiran Yogyakarta, 28 Desember 1970 ini kemudian ditarik ke Kodiklat TNI AD sebagai Danklas Susjurpa Pusdikif Kodiklatad, Gumil Gol VI Depstaf Pusdikif Kodiklatad, Dandenma Pusdikif Pussenif Kodiklatad, Pamen Pussenif Kodiklatad.
Selanjutnya, Bobby dimutasi menjadi Pabandyaren Srendam VI/Tanjungpura, Danyonif Linud 503/Mayangkara (2009-2010), Dandim 0814/Jombang Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya, dan Kasbrigif Linud 17/Kujang 1 Kostrad, dan Danbrigif Linud 17/Kujang 1 Kostrad (2012-2014).
Karier Bobby terus menanjak menjadi Asops Kasdam Jaya, Asrena Kostrad (2017—2018), Danrem 051/Wijayakarta (2018-2019), Pamen Denma Mabesad (2019).
Bobby akhirnya pecah bintang saat diprpmosikan menjadi Asops Kaskogabwilhan II pada 2019. Pangkatnya naik menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen). Dua tahun kemudian, dia dimutasi menjadi Kasdam Jaya (2021—2022). Pangkatnya kembali naik menjadi Mayor Jenderal ketika diangkat menjadi Panglima Divif 1/Kostrad pada 2022 hingga sekarang.
4. Mayjen TNI Haryanto, SIP, MTr (Han)
FOTO/DOK.DIVIF 2 KOSTRAD
Di antara Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad adalah Mayjen TNI Haryanto. Lulusan Akmil 1991 dari kecabangan Infanteri ini sekarang mengemban tugas sebagai Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 2/Kostrad.
Pendidikan militer yang diikuti Haryanto cukup lengkap. Usai menyelesaikan Akmil, ia melanjutkan pendidikan Susarcab Inf (1992), Suslapa I Inf (1998), Suslapa II Inf (2000), Seskoad (2006), dan Sesko TNI (2015).
Selain itu, tentara kelahiran 19 April 1967 itu juga mengikuti pendidikan pengembangan personel, antara lain Sussar PARA (1992), Airborne (1993), Tar Korbantem (1993), Tar Intel Strat (1996), KIBI (1996), MTT Recruitmen (1997), Tar Ops Linud (1997), dan Tartih Inf Terpusat (2000).
Haryanto mengawali karier militernya sebagai Pama Pussenif. Ia kemudian berpindah-pindah tugas menjadi Danton Kostrad, Danton I/A/Yonif Linud 330/17/Kujang I Kostrad, Danton Intai Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad, Danton II/B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad, Dankipan B/Yonif Linud 328/17/Kujang I Kostrad, Kasi 2/Ops Yonif Linud 328/Dirgahayu, dan Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad.
Selanjutnya, Haryanto dipercaya menjadi Kasi Binkar Divif 1/Kostrad, Wadanyonif Linud 330/Tri Dharma, Pamen Kostrad (Dik Seskoad), Pabandya Binkarwil Sterdam, Danyonif 131/Braja Sakti (2008-2009), Pabandya Ops Sopsdam I/Bukit Barisan, Dandim 0201/Medan (2010-2011), dan Kasbrigif Linud 18/Trisula Kostrad (2011-2012).
Kariernya semakin cemerlang ketika diangkat menjadi Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti (2012-2013), lalu Asops Kasdam VI/Mulawarman, Asops Kaskostrad, Pamen Denma Mabesad, Danpusdikif Pussenif Kodiklatad (2017-2018).
Haryanto pecah bintang setelah dipromosikan menjadi Kasdivif 2/Kostrad (2018-2020). Pangkatnya menjadi Brigjen atau jenderak bintang 1. Ia kemudian dimutasi menjadi Dirlat Kodiklatad (2020-2022), dan Waaslat Kasad Bidang Latihan (2022).
Pangkat bintang 2 diraih Haryanto pada 2022 ketika diangkat menjadi Pa Sahli Tk. III KSAD Bidang Jahpers (2022-2023). Sejak April 2023, ia dipercaya menjadi Pangdivif 2/Kostrad hingga sekarang.
5. Mayjen TNI Choirul Anam, SE, MM
FOTO/DOK.DIVIF 3 KOSTRAD
Terakhir, Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad adalah Mayjen TNI Choirul Anam. Abituren Akmil 1994dari kecabangan Infanteri (Kopassus) itu kini menjabat sebagai Pangdivif 3/Kostrad.
Choirul Anam memiliki catatan karier militer yang cukup cemerlang. Di awal-awal menjadi tentara, ia dipercaya menjadi Danton II Ki I Yon 12 Grup 1 Kopassus (1996), kemudian Pasi Intel Ops Den 521 Kopassus (1997), Pa Sandi Grup 5 Kopassus (1999), dan Dantim 2 Grup 5 Kopassus (2000).
Selanjutnya, Choirul Anam dimutasi menjadi Ajudan Panglima TNI (2001), Danden Walpri Grup B Paspampres (2009), Danden 3 Grup B Paspampres (2010), Pabandya D11 D Bais TNI (2013), Kapen Kopassus (2013), dan Waaspers Danjen Kopassus (2013).
Tentara kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 1 Oktober 1972 itu sempat bertugas di luar negeri sebagai Athan RI Pretoria Afrika Selatan (2014). Empat tahun kemudian, Choirul Anam ditarik ke Jakarta menjadi Paban Utama A-5 Dit A Bais TNI (2018), kemudian menjadi Danrindam XVIII/Kasuari (2020), Pamen Ahli Pangdam VI/Mulawarman Bid. Ilpengtek & LH (2021).
Choirul Anam pecah bintang ketika diangkat menjadi Danrem 163/Wirasatya pada 2022. Pangkatnya naik menjadi Brigjen TNI. Setahun kemudian, ia naik pangkat lagi menjadi Mayor Jenderal setelah mendapat promosi menjadi Pangdivif 3/Kostrad pada Maret 2023.
Itulah 5 Mayor Jenderal yang menduduki jabatan penting di Kostrad per November 2023.
(abd)