Mahfud MD Ingatkan TNI tentang Ancaman Hoaks, Ini 6 Cara Meningkatkan Literasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahfud MD , cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 , pernah mengangkat isu pentingnya literasi digital. Hal ini terlihat ketika dirinya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika.
Pada 15 Juni 2023, Mahfud mengingatkan prajurit Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) tentang pentingnya literasi digital dalam menjaga kedaulatan negara, terutama di tengah serangan berita palsu (hoaks) yang meluas di media sosial.
Sebanyak 165 Perwira Tinggi (Pati) dan Menengah TNI telah diberikan pemahaman literasi digital dalam sebuah kegiatan yang diadakan di Gedung Gatot Subroto, Markas Besar TNI, Jakarta Timur.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman literasi digital di kalangan TNI dan memastikan bahwa prajurit TNI menjadi bijak dan cakap dalam menggunakan teknologi digital.
Survei yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2022 menunjukkan bahwa literasi digital di Indonesia berada pada tingkat "sedang."
Maka dari itu, kegiatan literasi digital ini merupakan upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pemerintahan dan mendukung kesadaran akan pentingnya literasi digital.
Mahfud MD menyampaikan bahwa era digital membawa ancaman baru terhadap kedaulatan negara, dan TNI perlu waspada dalam menjaga kedaulatan, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan bangsa dari ancaman militer.
Selain itu, dengan adanya tahun demokrasi yang akan datang, Mahfud MD menekankan pentingnya netralitas TNI dalam pemilu dan memastikan bahwa pemilu berlangsung aman bagi seluruh pemilih.
Tidak hanya untuk TNI, literasi digital merupakan aspek yang penting untuk masyarakat Indonesia untuk menghadapi perkembangan era digital yang hingga saat ini dan seterusnya akan terus berjalan.
Dalam era informasi digital yang semakin berkembang, literasi digital menjadi keterampilan kunci yang harus dimiliki oleh setiap individu. Literasi digital bukan hanya tentang cara menggunakan perangkat digital atau internet, tetapi juga tentang kemampuan untuk memahami, menilai, dan menyaring informasi yang ditemui dalam lingkungan online. Artikel ini akan menjelaskan beberapa aspek penting dari literasi digital yang berkontribusi pada pemahaman dan penanggulangan disinformasi.
Kemampuan literasi digital memungkinkan individu untuk merinci sumber informasi yang mereka manfaatkan saat membuat keputusan, memungkinkan mereka untuk menilai apakah sumber informasi tersebut dapat dipercaya atau tidak.
Literasi digital melibatkan keterampilan untuk menilai sejauh mana informasi akurat dan dapat dipercaya. Hal ini mencakup aktivitas seperti memeriksa kebenaran fakta, mengenali bias, dan mendeteksi tanda-tanda berita palsu.
Berita palsu seringkali disajikan sebagai opini pribadi yang diubah tampilannya. Literasi digital membantu individu untuk membedakan antara fakta yang dapat dibuktikan dan pandangan subjektif.
Individu harus mendapatkan informasi dari sumber yang tercatat dan telah terdokumentasi. Ini berfungsi sebagai langkah pencegahan untuk menghindari penyebaran berita palsu yang sering kali berasal dari sumber yang kurang dapat dipercaya.
Literasi digital mencakup keterampilan dalam melakukan verifikasi informasi sebelum berbagi. Ini termasuk memeriksa keaslian gambar, video, atau rekaman suara, serta mencari konfirmasi dari berbagai sumber sebelum menyebarkan informasi.
Literasi digital menyadarkan individu tentang tanggung jawab mereka dalam memberikan informasi. Mereka diingatkan untuk memverifikasi bahwa informasi yang mereka sebarkan adalah akurat dan dapat dipercaya.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
Pada 15 Juni 2023, Mahfud mengingatkan prajurit Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) tentang pentingnya literasi digital dalam menjaga kedaulatan negara, terutama di tengah serangan berita palsu (hoaks) yang meluas di media sosial.
Sebanyak 165 Perwira Tinggi (Pati) dan Menengah TNI telah diberikan pemahaman literasi digital dalam sebuah kegiatan yang diadakan di Gedung Gatot Subroto, Markas Besar TNI, Jakarta Timur.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman literasi digital di kalangan TNI dan memastikan bahwa prajurit TNI menjadi bijak dan cakap dalam menggunakan teknologi digital.
Baca Juga
Survei yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2022 menunjukkan bahwa literasi digital di Indonesia berada pada tingkat "sedang."
Maka dari itu, kegiatan literasi digital ini merupakan upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pemerintahan dan mendukung kesadaran akan pentingnya literasi digital.
Mahfud MD menyampaikan bahwa era digital membawa ancaman baru terhadap kedaulatan negara, dan TNI perlu waspada dalam menjaga kedaulatan, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan bangsa dari ancaman militer.
Selain itu, dengan adanya tahun demokrasi yang akan datang, Mahfud MD menekankan pentingnya netralitas TNI dalam pemilu dan memastikan bahwa pemilu berlangsung aman bagi seluruh pemilih.
Tidak hanya untuk TNI, literasi digital merupakan aspek yang penting untuk masyarakat Indonesia untuk menghadapi perkembangan era digital yang hingga saat ini dan seterusnya akan terus berjalan.
Dalam era informasi digital yang semakin berkembang, literasi digital menjadi keterampilan kunci yang harus dimiliki oleh setiap individu. Literasi digital bukan hanya tentang cara menggunakan perangkat digital atau internet, tetapi juga tentang kemampuan untuk memahami, menilai, dan menyaring informasi yang ditemui dalam lingkungan online. Artikel ini akan menjelaskan beberapa aspek penting dari literasi digital yang berkontribusi pada pemahaman dan penanggulangan disinformasi.
6 Cara Meningkatkan Literasi Digital
1. Memahami Sumber Informasi
Kemampuan literasi digital memungkinkan individu untuk merinci sumber informasi yang mereka manfaatkan saat membuat keputusan, memungkinkan mereka untuk menilai apakah sumber informasi tersebut dapat dipercaya atau tidak.
2. Menilai Keandalan Informasi
Literasi digital melibatkan keterampilan untuk menilai sejauh mana informasi akurat dan dapat dipercaya. Hal ini mencakup aktivitas seperti memeriksa kebenaran fakta, mengenali bias, dan mendeteksi tanda-tanda berita palsu.
3. Memisahkan Fakta dari Opini
Berita palsu seringkali disajikan sebagai opini pribadi yang diubah tampilannya. Literasi digital membantu individu untuk membedakan antara fakta yang dapat dibuktikan dan pandangan subjektif.
4. Menggunakan Sumber Tercatat
Individu harus mendapatkan informasi dari sumber yang tercatat dan telah terdokumentasi. Ini berfungsi sebagai langkah pencegahan untuk menghindari penyebaran berita palsu yang sering kali berasal dari sumber yang kurang dapat dipercaya.
5. Keterampilan Verifikasi
Literasi digital mencakup keterampilan dalam melakukan verifikasi informasi sebelum berbagi. Ini termasuk memeriksa keaslian gambar, video, atau rekaman suara, serta mencari konfirmasi dari berbagai sumber sebelum menyebarkan informasi.
6. Tanggung Jawab dalam Berbagi Informasi
Literasi digital menyadarkan individu tentang tanggung jawab mereka dalam memberikan informasi. Mereka diingatkan untuk memverifikasi bahwa informasi yang mereka sebarkan adalah akurat dan dapat dipercaya.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
(zik)