Spill Senjata Siap Pakai untuk Melaksanakan P5

Selasa, 07 November 2023 - 18:28 WIB
loading...
Spill Senjata “Siap...
Foto: Istimewa
A A A
Pekik Nur Sasongko
Pecinta Buku

PADA tahun 2022 Mendikbudristek Nadiem Makarim mengesahkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini sebelumnya sudah ‘diujicobakan’ di Sekolah Penggerak dan kabarnya menuai hasil sesuai harapan. Tidak mengherankan jika kemudian sekolah-sekolah di seantero negeri berbondong-bondong menyatakan kesiapannya untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di institusinya.

baca juga: Perundungan dan Kurikulum Merdeka Setengah Hati

Kurikulum Merdeka memang membawa gairah baru. Dalam beberapa kesempatan, Mas Menteri Nadiem Makarim menyebutkan jika kurikulum ini dimaksudkan untuk menjadikan kegiatan belajar lebih merdeka. Merdeka bagi guru, juga bagi murid.

Salah satu terobosan pada Kurikulum Merdeka adalah hadirnya pembagian Capaian Pembelajaran (CP) yang didasarkan pada fase, bukan lagi per kelas. Sebagai contoh, untuk sekolah dasar dibagi menjadi tiga fase (Fase A, Fase B, dan Fase C).

Pembagian ini memberikan keleluasaan lebih bagi guru selaku ujung tombak pendidikan untuk meramu kegiatan pembelajarannya di kelas. Capaian Pembelajaran berdasarkan fase ini disahkan melalui Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 033/H/KR/2022, khusus untuk Pendidikan Pancasila mengacu Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 033/H/KR/2023.

Terobosan lain yang tidak kalah menarik adalah hadirnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Berdasarkan Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2022, P5 untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu Standar Kompetensi Lulusan. Penguatan internalisasi nilai-nilai Pancasila memang sudah ada pada kurikulum-kurikulum sebelumnya. Namun, pada Kurikulum Merdeka internalisasi ini dibuat lebih sistematis dan terarah.

Tidak tanggung-tanggung, pada Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 disebutkan jika di jenjang sekolah dasar proporsi beban belajar P5 yang dialokasikan sekitar 20% dari beban belajar per tahun. Ini berlaku untuk semua mata pelajaran.

Sebagai contoh, mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki total 288 jam pembelajaran (JP) per tahun. Jumlah ini terdiri atas intrakurikuler 216 JP dan P5 memiliki proporsi 72 JP. Apabila ditotal, untuk jenjang sekolah dasar kelas I hingga V dalam satu tahun P5 dianggarkan untuk menghabiskan 252 JP. Karena sudah ditetapkan, ini menjadi instruksi bagi guru untuk melaksanakannya.

baca juga: Dukung Kurikulum Merdeka, Pergunu Perkuat Kompetensi Guru

Dalam P5, guru bukan sebagai penyedia informasi. Guru berperan sebagai fasilitator untuk memastikan proyek yang dipilih berjalan mulus dengan hasil optimal. Tugas tersebut setidaknya mencakup perencanaan, pemantauan dan pendampingan, serta evaluasi proyek. Lantas, apa senjata guru untuk menjalankan tugas tersebut?

Ada dua senjata yang secara khusus disediakan pemerintah untuk keterlaksanaan P5 di sekolah. Pertama, adalah Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.

Berdasarkan keputusan ini, ada enam dimensi yang harus ditanamkan kepada peserta didik. Dimensi dimaksud yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; mandiri; bergotong-royong; berkebinekaan global; bernalar kritis, dan kreatif. Pada surat keputusan yang ditandatangani pada Februari 2022 ini juga dijelaskan elemen dan subelemen dari enam dimensi tersebut, beserta rinciannya sesuai fase peserta didik.

Kedua,adalah buku Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Buku yang diluncurkan Kemendikbudristek pada tahun 2022 ini mencakup enam komponen. Komponen dimaksud yakni pemahaman P5, penyiapan ekosistem satuan Pendidikan untuk melaksanakan P5, mendesain P5, mengelola P5, mengelola asesmen dan laporan P5, serta evaluasi dan tindak lanjut dari P5.

Menggunakan dua senjata ini, guru akan memahami dengan baik tujuan, bentuk, dan cara pengelolaan P5. Secara teoretis, dua senjata ini sudah cukup sebagai bekal. Namun, ibarat orang yang akan bertempur, apakah dua senjata ini siap untuk digunakan di medan laga? Tentu saja belum. Guru harus melakukan penelaahan dan berkreasi untuk membuat rancangan proyek yang sesuai aturan main, sekaligus dapat diaplikasikan oleh peserta didik.

baca juga: Sekolah Mau Ikut Kurikulum Merdeka? Baca Petunjuk Pendaftarannya

Nah, untuk berkreasi ini guru dapat meramu dari berbagai bahan tambahan untuk kemudian mengontekskan dengan kondisi peserta didik. Proses ini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jadi, guru yang dapat melakukannya patut mendapat apresiasi lebih.

Selain merakit senjata sendiri, apakah ada senjata yang siap pakai untuk langsung digunakan? Tampaknya pertanyaan semacam ini menjadi ruh bagi penyusunan buku Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk SD/MI Kelas V.

Buku yang diluncurkan oleh Penerbit Intan Pariwara ini menghadirkan langkah konkret melaksanakan P5. Betapa tidak, di dalamnya tersedia enam proyek yang telah disusun dengan apik. Dari enam proyek, guru dapat memilih dua atau tiga di antaranya agar memenuhi jam pembelajaran P5 sesuai Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 dan panduan yang disediakan Kemendikbudristek.

Membaca isi dari tiap projek yang disediakan, penulis buku tampaknya sangat patuh terhadap aturan main P5 dari Kemendikbudristek. Itu tecemin dari adanya enam tema yang diangkat pada buku ini. Jumlah dan tema-tema yang ada sesuai mengakomodasi Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasilayang dikeluarkan Kemendikbudristek.

Nah, tiap tema pada buku ini diwakili dengan satu proyek yang di halaman awalnya sudah dijelaskan dimensi karakter yang akan ditanamkan. Tiap proyek pada buku ini berisi langkah-langkah aplikatif sehingga bisa langsung diterapkan oleh peserta didik.

Langkah-langkahnya juga sangat sistematis. Bahkan, telah dibagi dalam tahap pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi, dan tindak lanjut. Ada juga estimasi waktu di tiap tahap sehingga guru dapat mengukur JP yang dibutuhkan untuk memandu proyek.

baca juga: Manfaat Konservasi Mangrove Diperluas dengan Implementasi Kurikulum Merdeka

Buku ini juga dilengkapi buku panduan guru. Buku panduan guru ini dilengkapi petunjuk umum P5 dan petunjuk bagi guru pada tiap aktivitas. Pemetaan dimensi, eleman, subelemen dan target pencapaian di tiap tahap proyek juga disediakan sebagai amunisi tambahan bagi guru dalam melaksanakan P5.

Namun, tak ada gading yang tak retak. Sebagai buku ‘seri’, buku ini belum dilengkapi buku kelas II, VI, IX, dan XII. Jika buku seri ini lengkap, rasanya akan lebih membantu guru dan peserta didik di semua kelas untuk melaksanakan P5 dengan paripurna.

Judul buku : Projek Penguatan Profil Pancasila untuk SD/MI Kelas V

Penulis : Rifqi Abduh Rifai dan Eva Fitriana

Penerbit : Penerbit Intan Pariwara

Terbit : I, April 2023

Tebal : 120 halaman

ISBN : 978-979-28-4999-8 (jil.5)
(hdr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)