Bacaleg Perindo: Demi Kedaulatan, Sektor Maritim Harus Jadi Perhatian Pemimpin Indonesia ke Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bacaleg DPR Dapil DKI Jakarta III Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Laksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit menyatakan sektor maritim harus menjadi perhatian oleh calon pemimpin Indonesia ke depan.
Hal tersebut demi mewujudkan visi Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia sesuai dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.
"Di situ secara tegas menyatakan Indonesia harus menjadi Poros Maritim Dunia, ini visi Indonesia untuk menjadi negara maritim yang berdaulat, kuat, maju, dan mandiri dan berkontrubusi positif kepada pertahanan dan keamanan dan perdamaian dunia dan kawasan sesuai kepentingan Indonesia," katanya di Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia, Rabu (1/11/2023).
Mantan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) ini mengatakan, hal tersebut sangat bisa dicapai mengingat letak geografis Indonesia yang sangat strategis di antara dua benua. Apalagi 2/3 wilayah Indonesia merupakan perairan. Ini menjadi peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan potensi kelautan yang dimiliki. "Banyak perhitungan dari peneliti dari LIPI Kementerian Kemaritiman juga dikatakan kurang lebih per tahunnya potensi kelautan Indonesia Rp2.000 triliun," ucap dia.
Karena itu, kata dia, hal ini bisa menjadi peluang bagi para Generasi Milenial dan Generasi Z untuk ikut berkontribusi mengembangkan sektor maritim di Indonesia. "Karena di situ ada perikanan, budidaya dan tangkap, belum lagi transportasi lautnya, dan industri jasa maritim. Belum lagi tambang-tambang di laut, minyak dan gas dan lain-lain, jadi pokoknya kaya banget," ucap dia.
Terlebih saat ini, pemerintah Indonesia sudah relatif peduli dalam meningkatkan keamanan dan pertahanan maritim di Indonesia. "Jadi sekarang relatif aman lah. Sekarang pekerjaan rumah kita bagaimana menggarap potensi lautnya," katanya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
Hal tersebut demi mewujudkan visi Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia sesuai dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.
"Di situ secara tegas menyatakan Indonesia harus menjadi Poros Maritim Dunia, ini visi Indonesia untuk menjadi negara maritim yang berdaulat, kuat, maju, dan mandiri dan berkontrubusi positif kepada pertahanan dan keamanan dan perdamaian dunia dan kawasan sesuai kepentingan Indonesia," katanya di Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia, Rabu (1/11/2023).
Mantan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) ini mengatakan, hal tersebut sangat bisa dicapai mengingat letak geografis Indonesia yang sangat strategis di antara dua benua. Apalagi 2/3 wilayah Indonesia merupakan perairan. Ini menjadi peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan potensi kelautan yang dimiliki. "Banyak perhitungan dari peneliti dari LIPI Kementerian Kemaritiman juga dikatakan kurang lebih per tahunnya potensi kelautan Indonesia Rp2.000 triliun," ucap dia.
Karena itu, kata dia, hal ini bisa menjadi peluang bagi para Generasi Milenial dan Generasi Z untuk ikut berkontribusi mengembangkan sektor maritim di Indonesia. "Karena di situ ada perikanan, budidaya dan tangkap, belum lagi transportasi lautnya, dan industri jasa maritim. Belum lagi tambang-tambang di laut, minyak dan gas dan lain-lain, jadi pokoknya kaya banget," ucap dia.
Terlebih saat ini, pemerintah Indonesia sudah relatif peduli dalam meningkatkan keamanan dan pertahanan maritim di Indonesia. "Jadi sekarang relatif aman lah. Sekarang pekerjaan rumah kita bagaimana menggarap potensi lautnya," katanya.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(cip)