Partai Perindo Ungkap Sejumlah PR Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi I DPR telah menerima Surat Presiden (Surpres) terkait penunjukan Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi calon Panglima TNI.
Nama Jenderal TNI Agus Subiyanto diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun.
Menanggapi ini, pengamat militer sekaligus Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati pun angkat bicara. Dirinya berpesan agar calon Panglima TNI baru nanti jangan terlalu berpikir business as usual, khususnya dalam menangani Papua.
"Selain harus mengevaluasi penanganan sistem pertahanan di Papua sehingga tak jatuh korban lagi dan segera membuat Papua tidak ada lagi separatis di sana. Otonomi Khusus (Otsus) di Papua juga harus dapat mensejahterakan rakyat," kata Nuning, begitu Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati akrab disapa, kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
Nuning menambahkan, hal lain yang perlu dilakukan Panglima TNI adalah atensi kepada senjata biologi dan pertahanan negara antisenjata biologi. Hal itu merupakan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai TNI.
"Pada masa depan, ancaman Nubika (Nuklir, Biologi, Kimia) harus masuk dalam kewaspadaan kita. Para Prajurit TNI kini dituntut memiliki kemampuan tempur konvensional dan kemampuan tempur kontemporer," kata Nuning yang juga merupakan Caleg DPR Dapil Jateng VI (Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo dan Magelang) itu.
Dengan demikian, Nuning menegaskan tuntutan kemampuan di masa depan tersebut harus menjadi agenda pimpinan TNI yang baru. Selain itu, latar belakang penugasan operasional juga harus dilengkapi dengan pengalaman pendidikan yang baik.
"Sebenarnya Panglima TNI sangat bagus bila memiliki tingkat intelektual yang tinggi, dijabat oleh Perwira Tinggi (Pati) yang memiliki kriteria sebagai scholar warrior," katanya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi menyodorkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi calon tunggal Panglima TNI ke Komisi I DPR.
Agus Subiyanto diketahui dekat dengan Jokowi. Dia pernah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta (2009-2011) saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo 2005-2012.
Anggota Komisi I DPR Arwani Thomafi mengatakan rapat itu digelar guna membahas hal teknis proses seleksi calon Panglima TNI yang diajukan Presiden Jokowi. Hanya saja, ia tak menjelaskan lebih detail lagi terkait rapat tersebut.
"Ya, (Surpres calon Panglima TNI) segera ditindaklanjuti. Besok (hari ini) ada agenda rapat internal Komisi I, akan dibahas teknisnya," ujar Arwani saat dihubungi, Senin (30/10/2023).
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
Nama Jenderal TNI Agus Subiyanto diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun.
Menanggapi ini, pengamat militer sekaligus Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati pun angkat bicara. Dirinya berpesan agar calon Panglima TNI baru nanti jangan terlalu berpikir business as usual, khususnya dalam menangani Papua.
"Selain harus mengevaluasi penanganan sistem pertahanan di Papua sehingga tak jatuh korban lagi dan segera membuat Papua tidak ada lagi separatis di sana. Otonomi Khusus (Otsus) di Papua juga harus dapat mensejahterakan rakyat," kata Nuning, begitu Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati akrab disapa, kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
Nuning menambahkan, hal lain yang perlu dilakukan Panglima TNI adalah atensi kepada senjata biologi dan pertahanan negara antisenjata biologi. Hal itu merupakan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai TNI.
"Pada masa depan, ancaman Nubika (Nuklir, Biologi, Kimia) harus masuk dalam kewaspadaan kita. Para Prajurit TNI kini dituntut memiliki kemampuan tempur konvensional dan kemampuan tempur kontemporer," kata Nuning yang juga merupakan Caleg DPR Dapil Jateng VI (Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo dan Magelang) itu.
Dengan demikian, Nuning menegaskan tuntutan kemampuan di masa depan tersebut harus menjadi agenda pimpinan TNI yang baru. Selain itu, latar belakang penugasan operasional juga harus dilengkapi dengan pengalaman pendidikan yang baik.
"Sebenarnya Panglima TNI sangat bagus bila memiliki tingkat intelektual yang tinggi, dijabat oleh Perwira Tinggi (Pati) yang memiliki kriteria sebagai scholar warrior," katanya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi menyodorkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi calon tunggal Panglima TNI ke Komisi I DPR.
Agus Subiyanto diketahui dekat dengan Jokowi. Dia pernah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta (2009-2011) saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo 2005-2012.
Gerak Cepat
Sementara itu, Komisi I DPR dikabarkan menggelar rapat guna menindaklanjuti Surpres terkait calon Panglima TNI pada hari ini, Selasa (31/10/2023).Anggota Komisi I DPR Arwani Thomafi mengatakan rapat itu digelar guna membahas hal teknis proses seleksi calon Panglima TNI yang diajukan Presiden Jokowi. Hanya saja, ia tak menjelaskan lebih detail lagi terkait rapat tersebut.
"Ya, (Surpres calon Panglima TNI) segera ditindaklanjuti. Besok (hari ini) ada agenda rapat internal Komisi I, akan dibahas teknisnya," ujar Arwani saat dihubungi, Senin (30/10/2023).
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
(abd)