Pembukaan Masa Sidang DPR, Puan Soroti Krisis Pangan hingga Cacar Monyet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani menyebutkan, ada sejumlah isu maupun kebijakan yang akan menjadi fokus perhatian Parlemen dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang pengawasan pada masa sidang kali ini.
Hal ini disampaikan Puan dalam pidato dalam rapat paripurna pembukaan masa persidangan II tahun sidang 2023-2024 yang digelar di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
"(Ada) beberapa kebijakan, isu, dan permasalahan di berbagai bidang yang akan menjadi perhatian Alat Kelengkapan Dewan dalam menjalankan fungsi pengawasan," kata Puan dalam pidatonya.
Pertama, krisis pangan yang diakibatkan lonjakan harga pangan seperti beras dan gula. Kedua, perubahan iklim yang berdampak pada kekeringan dan kemarau panjang serta krisis air bersih di berbagai daerah.
Ketiga, kenaikan harga minyak dunia akibat memanasnya konflik di Timur Tengah. Keempat, kasus kekerasan dan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
"Lima, kasus cacar monyet atau Monkeypox yang terus bertambah sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023," ujarnya.
Keenam, pembiayaan UMKM melalui fintech lending peer to peer (P2P) atau pinjaman online. Ketujuh, dugaan penyalahgunaan dana pensiun di beberapa BUMN. Kedelapan, kenaikan suku bunga BI rate menjadi sebesar 6 persen, dari sebelumnya sebesar 5,75 persen.
"DPR RI akan mendorong lementerian dan lembaga untuk bekerja responsif, terukur, berorientasi menyelesaikan masalah sehingga rakyat merasakan kehadiran Pemerintah dalam melindungi rakyat, mempermudah kehidupan rakyat, dan mensejahterahkan rakyat," pungkasnya.
Lihat Juga: Mengaca Hinaan Gus Miftah ke Penjual Es Teh, DPR: Jangan Undang Dai Tanpa Kapasitas Agama
Hal ini disampaikan Puan dalam pidato dalam rapat paripurna pembukaan masa persidangan II tahun sidang 2023-2024 yang digelar di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
"(Ada) beberapa kebijakan, isu, dan permasalahan di berbagai bidang yang akan menjadi perhatian Alat Kelengkapan Dewan dalam menjalankan fungsi pengawasan," kata Puan dalam pidatonya.
Baca Juga
Pertama, krisis pangan yang diakibatkan lonjakan harga pangan seperti beras dan gula. Kedua, perubahan iklim yang berdampak pada kekeringan dan kemarau panjang serta krisis air bersih di berbagai daerah.
Ketiga, kenaikan harga minyak dunia akibat memanasnya konflik di Timur Tengah. Keempat, kasus kekerasan dan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
"Lima, kasus cacar monyet atau Monkeypox yang terus bertambah sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023," ujarnya.
Keenam, pembiayaan UMKM melalui fintech lending peer to peer (P2P) atau pinjaman online. Ketujuh, dugaan penyalahgunaan dana pensiun di beberapa BUMN. Kedelapan, kenaikan suku bunga BI rate menjadi sebesar 6 persen, dari sebelumnya sebesar 5,75 persen.
"DPR RI akan mendorong lementerian dan lembaga untuk bekerja responsif, terukur, berorientasi menyelesaikan masalah sehingga rakyat merasakan kehadiran Pemerintah dalam melindungi rakyat, mempermudah kehidupan rakyat, dan mensejahterahkan rakyat," pungkasnya.
Lihat Juga: Mengaca Hinaan Gus Miftah ke Penjual Es Teh, DPR: Jangan Undang Dai Tanpa Kapasitas Agama
(maf)