Partai Perindo Minta Bencana Kelaparan di Yahukimo Papua Segera Ditangani

Kamis, 26 Oktober 2023 - 16:08 WIB
loading...
Partai Perindo Minta Bencana Kelaparan di Yahukimo Papua Segera Ditangani
Juru Bicara Partai Perindo Yerry Tawalujan menyoroti bencana kelaparan akibat kemarau panjang yang telah menewaskan 24 orang di Distrik Amumo, Yahukimo, Pegunungan Papua. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Partai Perindo Yerry Tawalujan menyoroti bencana kelaparan akibat kemarau panjang yang telah menewaskan 24 orang di Distrik Amumo, Yahukimo, Pegunungan Papua. Yerry berpendapat, permasalahan ini sangat serius dan harus segera ditangani.

“Proses dari kekeringan, kekurangan bahan pangan, kelaparan, lalu kematian akibat kelaparan itu kan paling cepat terjadi dalam satu bulan. Artinya kalau saja pemerintah bekerja cepat mengantisipasi bencana dengan segera menurunkan bantuan pangan, warga tidak meregang nyawa berujung kematian,” ujar Yerry kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).

Yerry yang juga merupakan Caleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara itu menyayangkan puluhan warga harus sampai kehilangan nyawa akibat kemarau panjang berujung bencana kelaparan. Seharusnya, sejak enam bulan yang lalu di awal musim kemarau, pemerintah sudah memetakan daerah-daerah yang rawan kekeringan dan kekurangan pangan.



Apalagi, di wilayah Yahukimo merupakan daerah yang paling rawan kekeringan sejak dulu. "Lalu, sudah siapkan mitigasi bencana sehingga meminimalkan dampak bencana. Sangat disayangkan puluhan nyawa melayang karena terlambatnya penanganan bencana," ujar Yerry geram.

Karena itu, dirinya mendesak pemerintah pusat untuk segera turun tangan bersama pemerintah daerah setempat mengatasi bencana kelaparan di Yahukimo. Seperti diberitakan, bencana kelaparan kembali melanda masyarakat di wilayah Papua.

Sebanyak 24 warga di Distrik Amuma, Yahukimo, Pegunungan Papua dikabarkan meninggal dunia akibat kehilangan sumber pangan. Selain itu, sekitar 12 ribu lebih warga di belasan perkampungan di wilayah tersebut juga terdampak cuaca ekstrem yang membuat lumbung pangan kosong, dan tanaman, serta ternak mati.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)