Silaturahmi dengan Ulama Lampung, Gus Yasin Sebut Ganjar Sosok Dekat dengan Ulama
loading...
A
A
A
LAMPUNG - Calon Presiden (Capres) dari Partai Perindo Ganjar Pranowo berkunjung ke Ponpes Roudlotussholihin Purwosari, Kecamatan Padangratu, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (25/10/2023). Ganjar diundang untuk menghadiri haul kubro Syekh Abdul Qadir Al Jailani yang turut dihadiri puluhan ribu masyarakat dari berbagai wilayah di Sumatera.
Selain masyarakat, acara itu juga dihadiri oleh para kiai, ulama, dan masyayikh dari berbagai daerah di Indonesia. Kesempatan itu dioptimalkan para ulama, kyai, dan masyayikh untuk ngobrol dan berdiskusi dengan Ganjar.
Sejumlah ulama hadir dalam acara itu, di antaranya Pengasuh Ponpes Roudlotussholihin Kyai Ahmad Tajalli, Wakil Rois 'Aam Jamiyyah Thariqat Muktabaroh Kyai Raden Muhammad Sholeh Bajuri, Pengasuh Ponpes Nurul Qodiri Lamteng Kiai Imam Suhadi, Kiai Muhammad Toha, Kiai Ahmad Rofiqi, dan puluhan kiai lainnya.
Tak hanya kyai dari Lampung, Sumsel dan Sumbar, ulama dari luar Pulau Sumatera juga hadir. Di antaranya putra KH Maimoen Zubair Taj Yasin Maimoen yang juga mantan Wagub Jateng kiai asal Purworejo, dan Pengasuh Ponpes An Nawawi Purworejo Kyai Khalwani.
Di hadapan para ulama se-Lampung, Sumsel, Sumbar dan wilayah lainnya, Gus Yasin membongkar kebiasaan Ganjar selama memimpin Jawa Tengah. Selama lima tahun mendampingi Ganjar, Gus Yasin mengatakan bahwa Ganjar sosok pemimpin yang dekat dengan ulama dan banyak mendengarkan masukan para ulama.
"Selama saya mendampingi mas Ganjar, saya benar-benar melihat bahwa beliau pemimpin yang dekat dengan ulama. Beliau sering mendengarkan masukan para ulama. Dan dengan saya, hubungannya sangat baik karena saling berbagi tugas," kata Gus Yasin.
Banyak kebijakan di Jateng yang diambil bukan hanya keputusan Ganjar. Seperti insentif guru ngaji, usulan itu merupakan usulan darinya.
"Jadi itu saya yang mengusulkan dan beliau menerima usulan itu. Akhirnya berjalan dan sampai 2024 program itu kami pastikan masih berlanjut. Selain itu ada juga optimalisasi Baznas, bantuan lembaga keagamaan dan lainnya," ucapnya.
Selain masyarakat, acara itu juga dihadiri oleh para kiai, ulama, dan masyayikh dari berbagai daerah di Indonesia. Kesempatan itu dioptimalkan para ulama, kyai, dan masyayikh untuk ngobrol dan berdiskusi dengan Ganjar.
Sejumlah ulama hadir dalam acara itu, di antaranya Pengasuh Ponpes Roudlotussholihin Kyai Ahmad Tajalli, Wakil Rois 'Aam Jamiyyah Thariqat Muktabaroh Kyai Raden Muhammad Sholeh Bajuri, Pengasuh Ponpes Nurul Qodiri Lamteng Kiai Imam Suhadi, Kiai Muhammad Toha, Kiai Ahmad Rofiqi, dan puluhan kiai lainnya.
Tak hanya kyai dari Lampung, Sumsel dan Sumbar, ulama dari luar Pulau Sumatera juga hadir. Di antaranya putra KH Maimoen Zubair Taj Yasin Maimoen yang juga mantan Wagub Jateng kiai asal Purworejo, dan Pengasuh Ponpes An Nawawi Purworejo Kyai Khalwani.
Di hadapan para ulama se-Lampung, Sumsel, Sumbar dan wilayah lainnya, Gus Yasin membongkar kebiasaan Ganjar selama memimpin Jawa Tengah. Selama lima tahun mendampingi Ganjar, Gus Yasin mengatakan bahwa Ganjar sosok pemimpin yang dekat dengan ulama dan banyak mendengarkan masukan para ulama.
"Selama saya mendampingi mas Ganjar, saya benar-benar melihat bahwa beliau pemimpin yang dekat dengan ulama. Beliau sering mendengarkan masukan para ulama. Dan dengan saya, hubungannya sangat baik karena saling berbagi tugas," kata Gus Yasin.
Baca Juga
Banyak kebijakan di Jateng yang diambil bukan hanya keputusan Ganjar. Seperti insentif guru ngaji, usulan itu merupakan usulan darinya.
"Jadi itu saya yang mengusulkan dan beliau menerima usulan itu. Akhirnya berjalan dan sampai 2024 program itu kami pastikan masih berlanjut. Selain itu ada juga optimalisasi Baznas, bantuan lembaga keagamaan dan lainnya," ucapnya.