Tak Hanya Tangkap Wali Kota Tegal, KPK Juga Bawa Dua Petinggi RSUD
A
A
A
TEGAL - Selain menangkap Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno, petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga membawa dua pejabat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah.
Siti Masitha ditangkap karena diduga terkait suap proyek infrastruktur dan perizinan di Pemerintahan Kota Tegal. Penangkapan Masitha dan dua pejabat RSUD Kardinah terungkap berdasarkan pengakuan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bernama Mufid yang melihat peristiwa itu.
Menurut dia, Masitha dibawa masuk ke mobil seusai memberikan pemaparan dan evaluasi triwulan pembangunan yang diikuti seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Gedung Adipura, Kompleks Balai Kota Tegal, Selasa 29 Agustus 2017.
Dia melihat Wali Kota bersama dua pejabat RSUD Kardinah itu dibawa petugas KPK yang berjumlah sekitar delapan orang dengan menggunakan dua mobil, Honda Jazz dan Toyota Kijang Innova.
Sebelum menangkap Siti Masitha, Mufid mengaku sempat melarang para petugas KPK memasuki ruangan di gedung Adipura. "Saat pemaparan, ada orang yang mengatakan dari petugas KPK mau menerobos masuk ke dalam ruangan. Saat itu, yang jaga saya," ungkap Mufid, Selasa 29 Agustus 2019 malam. (Baca juga: Tangkap Wali Kota Tegal, KPK Sita Ratusan Juta Rupiah )
Dia mengaku sempat melarang mereka masuk dengan alasan Wali Kota sedang melakukan pemaparan. "Saat saya larang, mereka (petugas KPK-red) akan mendobrak pintu. Mereka juga mengatakan sedang dalam tugas negara," ungkapnya.
Para petugas KPK pun akhirnya bersedia menahan diri untuk tidak masuk ke ruangan dan memilih menunggu. ”Tak berselang lama saat Bu Wali selesai memberikan pemaparan dan keluar dari ruangan kemudian masuk ke dalam rumah dinas yang berada di sebelah gedung Adipura,” ujar Mufid.
Petugas KPK pun mengikuti Masitha masuk ke dalam rumah dinas. Setelah itu, dia keluar dengan diikuti petugas.
Berdasarkan informasi yang beredar, dua pejabat itu, yakni Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal Abdal Hakim Tohari bersama Wakil Direktur Keuangan Cahyo Supriadi.
Sementara itu, penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno oleh KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT) disambut gembira sejumlah warga Tegal.
Mereka mendatangi rumah dinas Wali Kota di Kompleks Balai Kota. Beberapa di antara mereka meluapkan kegembiraannya dengan melompat-lompat penuh suka cita hingga menyalakan kembang api di depan rumah dinas wali kota. "Kami merasa sangat lega," ujar perwakilan Komite Penyelamat Kota Tegal, Yuskon.
Mereka juga membentangkan spanduk kain putih bertuliskan Keadilan untuk Rakyat Kota Tegal.
Siti Masitha ditangkap karena diduga terkait suap proyek infrastruktur dan perizinan di Pemerintahan Kota Tegal. Penangkapan Masitha dan dua pejabat RSUD Kardinah terungkap berdasarkan pengakuan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bernama Mufid yang melihat peristiwa itu.
Menurut dia, Masitha dibawa masuk ke mobil seusai memberikan pemaparan dan evaluasi triwulan pembangunan yang diikuti seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Gedung Adipura, Kompleks Balai Kota Tegal, Selasa 29 Agustus 2017.
Dia melihat Wali Kota bersama dua pejabat RSUD Kardinah itu dibawa petugas KPK yang berjumlah sekitar delapan orang dengan menggunakan dua mobil, Honda Jazz dan Toyota Kijang Innova.
Sebelum menangkap Siti Masitha, Mufid mengaku sempat melarang para petugas KPK memasuki ruangan di gedung Adipura. "Saat pemaparan, ada orang yang mengatakan dari petugas KPK mau menerobos masuk ke dalam ruangan. Saat itu, yang jaga saya," ungkap Mufid, Selasa 29 Agustus 2019 malam. (Baca juga: Tangkap Wali Kota Tegal, KPK Sita Ratusan Juta Rupiah )
Dia mengaku sempat melarang mereka masuk dengan alasan Wali Kota sedang melakukan pemaparan. "Saat saya larang, mereka (petugas KPK-red) akan mendobrak pintu. Mereka juga mengatakan sedang dalam tugas negara," ungkapnya.
Para petugas KPK pun akhirnya bersedia menahan diri untuk tidak masuk ke ruangan dan memilih menunggu. ”Tak berselang lama saat Bu Wali selesai memberikan pemaparan dan keluar dari ruangan kemudian masuk ke dalam rumah dinas yang berada di sebelah gedung Adipura,” ujar Mufid.
Petugas KPK pun mengikuti Masitha masuk ke dalam rumah dinas. Setelah itu, dia keluar dengan diikuti petugas.
Berdasarkan informasi yang beredar, dua pejabat itu, yakni Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal Abdal Hakim Tohari bersama Wakil Direktur Keuangan Cahyo Supriadi.
Sementara itu, penangkapan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno oleh KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT) disambut gembira sejumlah warga Tegal.
Mereka mendatangi rumah dinas Wali Kota di Kompleks Balai Kota. Beberapa di antara mereka meluapkan kegembiraannya dengan melompat-lompat penuh suka cita hingga menyalakan kembang api di depan rumah dinas wali kota. "Kami merasa sangat lega," ujar perwakilan Komite Penyelamat Kota Tegal, Yuskon.
Mereka juga membentangkan spanduk kain putih bertuliskan Keadilan untuk Rakyat Kota Tegal.
(dam)