Pilih Sukhoi SU-35, Kemenhan: Kami Ingin Pesawat Tercanggih!
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akhirnya memutuskan mendatangkan 11 pesawat Sukhoi SU-35 dari Rusia untuk memperkuat sistem pertahanan Indonesia.
Meski sejumlah pesawat tempur pabrikan Eropa dan Amerika seperti, Saab JAS 39 Gripen, Dasault Rafale, Eurofighter, dan F-16 Viper sempat dilirik, akhirnya Kementerian Pertahanan menjatuhkan pilihan akhirnya kepada Sukhoi SU-35.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dalam sebuah jumpa pers menuturkan alasan mengapa memilih Sukhoi SU-35 untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.
Menurut dia, pesawat tempur jenis terbaru ini memiliki kemampuan mengunci target. "Dari jauh, dia (Sukhoi SU-35) sudah bisa tahu ada berapa target dan menyiapkan peluru ya untuk menembak," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017). (Baca juga: Bisa Ngebom, Sukhoi Indonesia Lebih Canggih dari Malaysia )
Ryamizard mengatakan, pengadaan 11 unit SU-35 ini untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger II yang sudah tidak layak. F-5 Tiger II telah digunakan sejak 1980-an dan sempat direkondisi sebelum akhirnya digunakan kembali.
"Kita ingin hadirkan pesawat tercanggih untuk gantikan pesawat lama," kata Ryamizard.
Meski sejumlah pesawat tempur pabrikan Eropa dan Amerika seperti, Saab JAS 39 Gripen, Dasault Rafale, Eurofighter, dan F-16 Viper sempat dilirik, akhirnya Kementerian Pertahanan menjatuhkan pilihan akhirnya kepada Sukhoi SU-35.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dalam sebuah jumpa pers menuturkan alasan mengapa memilih Sukhoi SU-35 untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.
Menurut dia, pesawat tempur jenis terbaru ini memiliki kemampuan mengunci target. "Dari jauh, dia (Sukhoi SU-35) sudah bisa tahu ada berapa target dan menyiapkan peluru ya untuk menembak," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017). (Baca juga: Bisa Ngebom, Sukhoi Indonesia Lebih Canggih dari Malaysia )
Ryamizard mengatakan, pengadaan 11 unit SU-35 ini untuk menggantikan pesawat F-5 Tiger II yang sudah tidak layak. F-5 Tiger II telah digunakan sejak 1980-an dan sempat direkondisi sebelum akhirnya digunakan kembali.
"Kita ingin hadirkan pesawat tercanggih untuk gantikan pesawat lama," kata Ryamizard.
(dam)