BP2MI Masifkan Sosialisasi Cegah TPPO Terhadap Pekerja Migran Indonesia

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 09:52 WIB
loading...
BP2MI Masifkan Sosialisasi...
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan akan terus menggencarkan sosialisasi untuk mencegah TPPO terhadap Pekerja Migran Indonesia. Foto/SIINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menjadi korban sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terutama pada Pekerja Migran Indonesia.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, sindikat penempatan ilegal pekerja migran masih membayangi masyarakat Indonesia terutama Jawa Barat.

"Masih adanya oknum yang membekingi sindikat bisnis kotor, kurangnya wawasan maupun pengetahuan masyarakat tentang prosedur resmi yang dikelola pemerintah dan ini masih dinilai kurang," ujar Benny Ramdhani, saat Sosialisasi Pencegahan TPPO terhadap Pekerja Migran Indonesia di Margahayu Kopo, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/10/2023).



Dalam sosialisasi itu, Benny memaparkan proses penempatan Pekerja Migran Indonesia secara resmi dan bahayanya tindakan sindikat TPPO. Benny mengatakan, peluang bekerja di luar negeri masih terbuka lebar, sangat luas bila dibandingkan lapangan pekerjaan di dalam negeri. Meski demikian, harus di waspadai jeratan sindikat TPPO, yang nantinya bakal merugikan para pekerja migran.

"Mudah-mudahan mereka tidak hanya memiliki kesadaran untuk bekerja ke luar negeri, tetapi juga kesadaran untuk memproteksi, tema -teman mereka, saudara satu kampung agar tidak menjadi korban penempatan ilegal, korban perdagangan orang. Itu tidak kalah penting,"ucap Benny.



BP2MI bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, sambung Benny, untuk menyiapkan Pekerja Migran Indonesia yang siap bekerja hingga proses penempatan di luar negeri. Belum lagi berbagai fasilitas yang disiapkan BP2MI, untuk menempatkan para pekerja migran yang merupakan pahlawan devisa ini.

"Di Kabupaten Bandung terdapat 1.114 pekerja migran, ini yang resmi. Tapi trendnya di mana kantong penempatan resmi tiga kali lipat dari angka resmi itu adalah angka yang berangkat tidak resmi," tegas Benny.

Benny merasa prihatin dengan masih banyaknya Pekerja Migran Indonesia yang berangkat ke luar negeri secara ilegal. Benny menyinggung keterlibatan oknum pemerintah dalam sindikat TPPO mengingat ini merupakan bisnis kotor yang sangat menggiurkan. "Karena uangnya besar. Inikan bisnis kotor, bisnis haram yang perputaran uangnya besar."tegas Benny.

Benny berharap, dengan sosialisasi yang masih dapat mencegah penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia di luar negeri.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)