3 Jenderal TNI yang Pernah Bertugas Menangani Konflik di Israel, Salah Satunya Mantan Penasehat Khusus Presiden

Selasa, 17 Oktober 2023 - 12:12 WIB
loading...
3 Jenderal TNI yang Pernah Bertugas Menangani Konflik di Israel, Salah Satunya Mantan Penasehat Khusus Presiden
Terdapat sejumlah jenderal TNI yang pernah bertugas di Timur Tengah ketika terjadi konflik Israel dengan beberapa negara Arab. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Terdapat tiga j enderal TNI yang pernah bertugas di Timur Tengah ketika terjadi konflik Israel dengan beberapa negara Arab. Mereka bertugas di dalam Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut catatan Kementerian Pertahanan terkait Misi Global TNI, kerusuhan yang terjadi di berbagai belahan dunia menyebabkan PBB menjalankan operasi pemeliharaan perdamaian (Peacekeeping Operations – PKO).

Dari situ beberapa prajurit militer Indonesia akan ada yang menjadi delegasi untuk melaksanakan tanggung jawab di wilayah konflik.

Jenderal TNI yang Pernah Bertugas Menangani Konflik di Israel


1. Letjen TNI (Purn.) Rais Abin


Letjen TNI Rais Abin yang lahir pada 15 Agustus 1926 merupakan salah satu tokoh militer dan politik Indonesia. Selama berkarier di militer, dirinya sempat dipercaya menjadi Panglima Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timur Tengah di tahun 1973.



Pada tahun 1973 silam sempat terjadi salah satu pertempuran besar dalam sejarah Timur Tengah antara Israel dengan Mesir dan Suriah, yakni Perang Yom Kippur.

Ketika diminta menjadi Panglima Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timur Tengah, dirinya tengah menjabat sebagai Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat.

Jenderal bintang dua kelahiran 15 Agustus 1926 ini sempat menjalani serangkaian pelatihan terkait intelijen asing selama lima bulan. Setelah itu, dia berhasil lulus tahun 1946 dan diangkat sebagai intel untuk operasi penyelundupan senjata melalui blokade Belanda.

Setelah pensiun dari militer, Letjen Rais sempat bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Malaysia di tahun 1981, dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura pada 1984.

2. Letjen TNI Tiopan Bernhard Silalahi


Pria kelahiran 17 April 1938 ini juga ikut serta dalam pasukan PBB pada perang Oktober 1973 antara Israel dan Mesir sebagai Camp Commandant UNEF Middle East di Kairo.



Letjen T.B. Silalahi merupakan lulusan dari Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1961. Sepanjang kariernya di militer, dirinya sempat bertugas sebagai Asops Kasdam XIV/Hasanuddin di Ujung Pandang tahun 1978, Kasdam VII/Diponegoro pada 1982, dan Asisten Perencanaan dan Anggaran KASAD di tahun 1986.

Setelah tak lagi bertugas sebagai prajurit dirinya mulai masuk ke politik dan pernah menjadi Penasehat Khusus Presiden RI di tahun 2004 sampai 2006. Dia juga pernah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden periode 2008-2010.

3. Brigjen TNI Kemal Hendrayadi


Terakhir, ada nama Brigjen TNI Kemal Hendrayadi yang pernah bertugas di Kontingen Garuda XXIII-H Lebanon tahun 2014. Kala itu sempat terjadi konflik antara Israel dengan Lebanon dan Suriah.



Selain pernah menjalankan operasi ke wilayah Timur Tengah, pria kelahiran 16 Juni 1963 ini juga pernah menjalankan operasi Seroja Timor Timur tahun 1990, Operasi rajawali pada 1999, Operasi NAD pada 2005, hingga ikut serta dalam Kontingen Garuda XVII-B Filipina tahun 1995.

Karena itu, mantan Wakil Asisten Latihan KASAD pertama di Bidang Rencana Latihan di Markas Besar Angkatan Darat ini telah menyandang berbagai tanda jasa, seperti Philippine Legion of Honor, Philippine Presidential unit Citation badge, OIC Medal, Lebanon Armed Force Medal, dan United Nations Medal.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1789 seconds (0.1#10.140)