Asal Mau Berusaha, Semua Bisa Bangkit di Tengah Pandemi Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) membuat hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat dunia terpukul, termasuk Indonesia. Tak jarang, jurang resesi menjadi hantu bagi negara-negara yang terdampak seperti yang dialami Uni Eropa, Singapura dan Korea Selatan.
(Baca juga: Satgas Sebut Obat Covid-19 Tidak Bisa Asal Klaim, Harus Lewati Uji Klinis)
Untuk ukuran Indonesia, kendati proyeksi ekonomi akan minus di angka 4 persen, namun masyarakat perlu berhati-hati. (Baca juga: Bertambah 6, Total 839 WNI di Luar Negeri Sembuh dari Covid-19)
Selain bantuan dari pemerintah, banyaknya pemutusan kerja yang dialami para pekerja harus disikapi secara cermat oleh masyarakat lantaran lowongan pekerjaan tidak akan banyak dibuka oleh sejumlah perusahaan. Untuk itu, beralih untuk menjadi entrepreneur menjadi salah satu solusi.
"Kita perlu ide kreatif dan keberanian untuk membuka usaha yang bisa langsung menguntungkan (profitable) dan tetap bertahan dalam sega situasi," kata Direktur Program YEA Virtual dari Young Entrepreneur Academy (YEA), Ganjar Hidayat, Selasa (4/8/2020).
Ganjar berpandangan, keterbatasan ruang gerak akibat pandemi virus Corona (Covid-19) ini, bukan alasan untuk tidak berkarya. Menurutnya, apa yang telah dilakukan lembaganya hingga kini sudah menelurkan enterpreuneur berbakat dengan bermacam model bisnis.
"Jadi teman-teman yang tergabung kedalam program YEA Virtual, akan belajar framework membangun bisnis dan menghasilkan keuntungan dengan metode live online class," jelasnya.
"Selain itu, secara otomatis terhubung dengan komunitas YEA dan Yukbisnis,yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan yang terpenting dalam menjalankan usaha akan dibimbing langsung oleh mentor-mentor yang berpengalaman dibidang usaha seperti Jaya Setiabudi, Kukuh Indra Prasena, dll," tambahnya.
Ganjar berharap dengan adanya program ini dapat membantu program pemerintah dalam memulihkan ekonomi masyarakat yang sedang sulit. "Dan menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," tandasnya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(Baca juga: Satgas Sebut Obat Covid-19 Tidak Bisa Asal Klaim, Harus Lewati Uji Klinis)
Untuk ukuran Indonesia, kendati proyeksi ekonomi akan minus di angka 4 persen, namun masyarakat perlu berhati-hati. (Baca juga: Bertambah 6, Total 839 WNI di Luar Negeri Sembuh dari Covid-19)
Selain bantuan dari pemerintah, banyaknya pemutusan kerja yang dialami para pekerja harus disikapi secara cermat oleh masyarakat lantaran lowongan pekerjaan tidak akan banyak dibuka oleh sejumlah perusahaan. Untuk itu, beralih untuk menjadi entrepreneur menjadi salah satu solusi.
"Kita perlu ide kreatif dan keberanian untuk membuka usaha yang bisa langsung menguntungkan (profitable) dan tetap bertahan dalam sega situasi," kata Direktur Program YEA Virtual dari Young Entrepreneur Academy (YEA), Ganjar Hidayat, Selasa (4/8/2020).
Ganjar berpandangan, keterbatasan ruang gerak akibat pandemi virus Corona (Covid-19) ini, bukan alasan untuk tidak berkarya. Menurutnya, apa yang telah dilakukan lembaganya hingga kini sudah menelurkan enterpreuneur berbakat dengan bermacam model bisnis.
"Jadi teman-teman yang tergabung kedalam program YEA Virtual, akan belajar framework membangun bisnis dan menghasilkan keuntungan dengan metode live online class," jelasnya.
"Selain itu, secara otomatis terhubung dengan komunitas YEA dan Yukbisnis,yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan yang terpenting dalam menjalankan usaha akan dibimbing langsung oleh mentor-mentor yang berpengalaman dibidang usaha seperti Jaya Setiabudi, Kukuh Indra Prasena, dll," tambahnya.
Ganjar berharap dengan adanya program ini dapat membantu program pemerintah dalam memulihkan ekonomi masyarakat yang sedang sulit. "Dan menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," tandasnya.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(maf)