Abdul Kahar Muzakkir, Sosok yang Berperan Menjembatani Persahabatan Palestina dan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendengar nama Abdul Kahar Muzakkir , sebagian orang mungkin masih merasa asing. Padahal, dulunya dia merupakan salah seorang tokoh penting yang banyak berperan dalam kemerdekaan Indonesia.
Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir lahir di Playen, Gunung Kidul pada 16 April 1907. Dikenal sebagai seorang tokoh intelektual Tanah Air, dia memiliki latar belakang organisasi sosial keagamaan Muhammadiyah.
Pada buku “Muhammadiyah, 100 Tahun Menyinari Negeri”, Abdul Kahar diketahui sebagai putra dari Haji Muzakkir. Ayahnya tersebut dulunya dikenal luas sebagai pedagang kenamaan di Kotagede.
Lebih jauh, kakek Abdul Kahar adalah Haji Masyhudi. Dia diketahui sebagai salah satu tokoh penting dalam pendirian Muhammadiyah di Kotagede.
Masa kecil Abdul Kahar dijalani di Kotagede. Mengutip laman Indonesia.go.id, Kamis (12/10/2023), dia sempat mengenyam pendidikan dasar di SD Kleco sebelum akhirnya masuk Pesantren Gading dan Krapyak di selatan Keraton Yogyakarta.
Saat berusia 18 tahun, Abdul Kahar berkesempatan untuk menjalani ibadah haji ke Mekkah. Namun, karena kondisi perang yang tengah melanda, akhirnya dia memutuskan untuk menuju Mesir.
Baca Juga: KH Abdul Kahar Muzakkir, Sosok Pemikir Islam dan Pendiri UII
Tak berdiam diri, Abdul Kahar melanjutkan pendidikan di Mesir. Selama belasan tahun, dia tercatat pernah menimba ilmu di sejumlah tempat seperti Universitas Al-Azhar hingga Darul Ulum.
Pengalaman Abdul Kahar selama mengenyam pendidikan di Mesir membuatnya cukup dekat dengan ulama Sunni Islam bernama Sayid Quttub. Tak hanya itu, dia juga aktif dalam berbagai pergerakan mahasiswa asal Asia Tenggara yang memperjuangkan kemerdekaan bagi negaranya.
Telah menetap cukup lama di Mesir, Abdul Kahar Muzakkir tidak melupakan tanah kelahirannya. Dalam hal ini, dia banyak berperan untuk menggalang dukungan pengakuan kedaulatan Indonesia, khususnya dari negara-negara di Timur Tengah, termasuk Palestina.
Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir lahir di Playen, Gunung Kidul pada 16 April 1907. Dikenal sebagai seorang tokoh intelektual Tanah Air, dia memiliki latar belakang organisasi sosial keagamaan Muhammadiyah.
Pada buku “Muhammadiyah, 100 Tahun Menyinari Negeri”, Abdul Kahar diketahui sebagai putra dari Haji Muzakkir. Ayahnya tersebut dulunya dikenal luas sebagai pedagang kenamaan di Kotagede.
Lebih jauh, kakek Abdul Kahar adalah Haji Masyhudi. Dia diketahui sebagai salah satu tokoh penting dalam pendirian Muhammadiyah di Kotagede.
Sosok Abdul Kahar Muzakkir
Masa kecil Abdul Kahar dijalani di Kotagede. Mengutip laman Indonesia.go.id, Kamis (12/10/2023), dia sempat mengenyam pendidikan dasar di SD Kleco sebelum akhirnya masuk Pesantren Gading dan Krapyak di selatan Keraton Yogyakarta.
Saat berusia 18 tahun, Abdul Kahar berkesempatan untuk menjalani ibadah haji ke Mekkah. Namun, karena kondisi perang yang tengah melanda, akhirnya dia memutuskan untuk menuju Mesir.
Baca Juga: KH Abdul Kahar Muzakkir, Sosok Pemikir Islam dan Pendiri UII
Tak berdiam diri, Abdul Kahar melanjutkan pendidikan di Mesir. Selama belasan tahun, dia tercatat pernah menimba ilmu di sejumlah tempat seperti Universitas Al-Azhar hingga Darul Ulum.
Pengalaman Abdul Kahar selama mengenyam pendidikan di Mesir membuatnya cukup dekat dengan ulama Sunni Islam bernama Sayid Quttub. Tak hanya itu, dia juga aktif dalam berbagai pergerakan mahasiswa asal Asia Tenggara yang memperjuangkan kemerdekaan bagi negaranya.
Berperan dalam Upaya Pengakuan Kedaulatan Indonesia
Telah menetap cukup lama di Mesir, Abdul Kahar Muzakkir tidak melupakan tanah kelahirannya. Dalam hal ini, dia banyak berperan untuk menggalang dukungan pengakuan kedaulatan Indonesia, khususnya dari negara-negara di Timur Tengah, termasuk Palestina.