Dampak Perang Palestina-Israel, Lemhannas Waspadai Aksi Teror Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mewaspadai aksi teror baru yang mungkin muncul akibat dampak dari perang negara Palestina dengan Israel . Hal ini dikatakan oleh Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto.
Andi menjelaskan, hal tersebut dikaji oleh Lemhannas dan telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami juga melihat apakah nanti apa yang terjadi antara Israel antara Israel dengan Hamas ini memancing kemunculan aksi-aksi teror baru," kata Andi kepada wartawan, Rabu (11/10/2023).
"Terutama untuk kepentingan-kepentingan negara-negara yang secara eksplisit dalam satu minggu ini lebih mendukung operasinya Israel misalnya memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Itu yang sudah kami siapkan. Kami sudah menyerahkan laporan awalnya hari Senin," sambungnya.
Lemhannas kata Andi, akan mendalami laporan awal tersebut dalam forum group discussion (FGD) pada Senin (16/10/2023).
"Itu yang sudah kami siapkan. Kami sudah menyerahkan laporan awalnya hari Senin. Lalu akan dilanjutkan kajian lebih dalam Senin depan," ucapnya.
Sebagai informasi, Lemhannas telah menyerahkan kajian cepat kepada Presiden Jokowi soal serangan kelompok militan Palestina ke Israel.
"Kami sudah menyerahkan kajian cepat kami pada hari Senin (9/10/2023) siang kepada Pak Jokowi, dan itu diminta hari Minggu (8/10). Kami serahkan hari Senin siang, akan diperdalam Senin (16/10/2023) lagi," kata Andi.
Kajian tersebut, kata Andi, berisi tentang beberapa pengaruh eskalasi serangan kelompok militan Palestina Hamas kepada Israel. Pertama, ialah soal pengaruh terhadap proses normalisasi hubungan antara Israel dengan negara-negara Arab melalui Abraham Accord yang mestinya terjadi tahun ini.
Andi menjelaskan, hal tersebut dikaji oleh Lemhannas dan telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami juga melihat apakah nanti apa yang terjadi antara Israel antara Israel dengan Hamas ini memancing kemunculan aksi-aksi teror baru," kata Andi kepada wartawan, Rabu (11/10/2023).
"Terutama untuk kepentingan-kepentingan negara-negara yang secara eksplisit dalam satu minggu ini lebih mendukung operasinya Israel misalnya memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Itu yang sudah kami siapkan. Kami sudah menyerahkan laporan awalnya hari Senin," sambungnya.
Lemhannas kata Andi, akan mendalami laporan awal tersebut dalam forum group discussion (FGD) pada Senin (16/10/2023).
"Itu yang sudah kami siapkan. Kami sudah menyerahkan laporan awalnya hari Senin. Lalu akan dilanjutkan kajian lebih dalam Senin depan," ucapnya.
Sebagai informasi, Lemhannas telah menyerahkan kajian cepat kepada Presiden Jokowi soal serangan kelompok militan Palestina ke Israel.
"Kami sudah menyerahkan kajian cepat kami pada hari Senin (9/10/2023) siang kepada Pak Jokowi, dan itu diminta hari Minggu (8/10). Kami serahkan hari Senin siang, akan diperdalam Senin (16/10/2023) lagi," kata Andi.
Kajian tersebut, kata Andi, berisi tentang beberapa pengaruh eskalasi serangan kelompok militan Palestina Hamas kepada Israel. Pertama, ialah soal pengaruh terhadap proses normalisasi hubungan antara Israel dengan negara-negara Arab melalui Abraham Accord yang mestinya terjadi tahun ini.