Ustaz Yusuf Mansur: Pondok Pesantren Merupakan Pilar Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mubalig kondang Ustaz Yusuf Mansur alias Jam'an Nurchotib Mansur atau akrab disapa UYM menyebut Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan pilar bangsa Indonesia. Selain menjadi lembaga pendidikan Islam, ekosistem di dalamnya juga sangat berdampak pada sendi-sendi perekonomian umat.
Hal itu disampaikan UYM dalam sidang disertasinya yang berjudul “Analisis Kebijakan Pemerintah dan Faktor Penentu Keberhasilan Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Perekonomian Umat” di Universitas Trisakti, Rabu (11/10/2023).
"Nah ponpes ini menjadi kekuatan pilar bangsa banget nih. Belum lagi soal ekosistemnya. Seperti misalnya, orang belajar di Jawa, sementara dia dari Sumatera. Terjadi ekosistem ekonomi seperti di kapal laut, pesawat terbang, hotel, kemudian jalan tol, bensin rest area, restoran (untuk keluarganya menjenguk). Nah, ini kalau kita teliti perlu ribuan peneliti untuk bicara kontribusi pesantren yang sebesar ini," kata dia.
UYM-- yang juga Bacaleg DPR RI Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur) itu mengungkapkan, selama ini sebagian besar orang hanya melihat potensi pesantren dalam bidang pendidikan agama, pendidikan sosial, dan politik saja.
Padahal, pesantren memiliki potensi dalam bidang kesehatan, pengembangan teknologi, pemulihan lingkungan hidup, dan bidang yang paling utama adalah pemberdayaan perekonomian bagi masyarakat sekitarnya. Karena itu, pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren penting untuk dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Sebab, kata dia, meski sudah didukung lewat legalitas undang-undang, namun menurutnya pemerintah seperti membiarkan pesantren untuk tumbuh sendiri. "Perekonomian pesantren ini mesti benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Sebab kalau kemudian diperhatikan oleh pemerintah, dan ada upaya yang terpusat maka ekonomi ini menjadi ekonomi raksasa," tukasnya.
Sebagai informasi, UYM saat ini tengah menjalani rangkaian Ujian Program Doktoral Ilmu Ekonomi Konsentrasi Kebijakan Publik di Universitas Trisakti, Jakarta. Dalam penelitian disertasinya itu, UYM menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan objek penelitian Daarul Our'an, Cipondoh, Tangerang.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian tersebut yakni sumber data primer (FGD) dan sekunder lewat pendekatan Action Research, dengan alat analisis Nvivo 13, Rstudio, Vosviewer.
Hal itu disampaikan UYM dalam sidang disertasinya yang berjudul “Analisis Kebijakan Pemerintah dan Faktor Penentu Keberhasilan Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Perekonomian Umat” di Universitas Trisakti, Rabu (11/10/2023).
"Nah ponpes ini menjadi kekuatan pilar bangsa banget nih. Belum lagi soal ekosistemnya. Seperti misalnya, orang belajar di Jawa, sementara dia dari Sumatera. Terjadi ekosistem ekonomi seperti di kapal laut, pesawat terbang, hotel, kemudian jalan tol, bensin rest area, restoran (untuk keluarganya menjenguk). Nah, ini kalau kita teliti perlu ribuan peneliti untuk bicara kontribusi pesantren yang sebesar ini," kata dia.
UYM-- yang juga Bacaleg DPR RI Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur) itu mengungkapkan, selama ini sebagian besar orang hanya melihat potensi pesantren dalam bidang pendidikan agama, pendidikan sosial, dan politik saja.
Padahal, pesantren memiliki potensi dalam bidang kesehatan, pengembangan teknologi, pemulihan lingkungan hidup, dan bidang yang paling utama adalah pemberdayaan perekonomian bagi masyarakat sekitarnya. Karena itu, pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren penting untuk dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Sebab, kata dia, meski sudah didukung lewat legalitas undang-undang, namun menurutnya pemerintah seperti membiarkan pesantren untuk tumbuh sendiri. "Perekonomian pesantren ini mesti benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Sebab kalau kemudian diperhatikan oleh pemerintah, dan ada upaya yang terpusat maka ekonomi ini menjadi ekonomi raksasa," tukasnya.
Sebagai informasi, UYM saat ini tengah menjalani rangkaian Ujian Program Doktoral Ilmu Ekonomi Konsentrasi Kebijakan Publik di Universitas Trisakti, Jakarta. Dalam penelitian disertasinya itu, UYM menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan objek penelitian Daarul Our'an, Cipondoh, Tangerang.
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian tersebut yakni sumber data primer (FGD) dan sekunder lewat pendekatan Action Research, dengan alat analisis Nvivo 13, Rstudio, Vosviewer.
(cip)