Hari Ini Lukas Enembe Jalani Sidang Putusan Kasus Suap dan Gratifikasi

Senin, 09 Oktober 2023 - 06:24 WIB
loading...
Hari Ini Lukas Enembe Jalani Sidang Putusan Kasus Suap dan Gratifikasi
Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe bakal menjalani sidang pembacaan putusan pada Senin (9/10/2023) hari ini, terkait kasus suap dan gratifikasi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe bakal menjalani sidang pembacaan putusan pada Senin (9/10/2023) hari ini, terkait kasus suap dan gratifikasi.

Pembacaan putusan Lukas Enembe itu bakal dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

"Kami sudah jadwalkan untuk pembacaan putusan hari Senin (hari ini) tanggal 9 Oktober 2023 untuk pembacaan putusan terhadap terdakwa Lukas Enembe," kata majelis hakim Rianto Adam Pontoh, dikutip Senin (9/10/2023).



Untuk informasi, Lukas Enembe dituntut 10 tahun dan 6 bulan penjara oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lukas juga dituntut untuk membayar denda Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan.

Jaksa Wawan Yunarwanto menyatakan Lukas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Lukas diyakini telah menerima suap dan gratifikasi terkait sejumlah proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemprov Papua.

"Menyatakan terdakwa Lukas Enembe telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi," kata Jaksa KPK Wawan saat membacakan surat tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 10 tahun dan 6 bulan serta pidana denda sejumlah Rp1 miliar subsider pidana kurungan 6 bulan," sambungnya.

Jaksa juga menuntut agar Lukas Enembe dijatuhi pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti. Lukas dituntut agar membayar uang pengganti sebesar Rp47.833.485.350 (Rp47,8 miliar).

"Jika dalam jangka waktu tersebut terdakwa tidak membayar uang pengganti maka harta bendanya dilelang oleh jaksa untuk menutupi uang pengganti tersebut," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)