Partai Perindo Sebut Ajakan Menag Jangan Pilih Pemimpin Bermulut Manis Normatif dan Rasional

Kamis, 05 Oktober 2023 - 15:16 WIB
loading...
Partai Perindo Sebut Ajakan Menag Jangan Pilih Pemimpin Bermulut Manis Normatif dan Rasional
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad. FOTO/DOK.MPI
A A A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menilai pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas agar tidak memilih pemimpin yang hanya ganteng dan bermulut manis serta menjadikan agama sebagai kepentingan politik, adalah sesuatu yang baik. Menurut Abdul, komentar Menag tersebut merupakan peringatan yang bersifat normatif.

"Pernyataan Menag tersebut adalah peringatan yang sangat normatif. Artinya sesuatu yang baik untuk dicerna dan dipahami masyarakat dan ajakan ini adalah ajakan yang sangat rasional," kata Abdul Khaliq kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).

Abdul Khaliq Ahmad, yang merupakan bakal calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Partai Perindo Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) itu, mengungkapkan memilih pemimpin itu tidak bisa didasarkan pada kondisi fisik. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana calon pemimpin itu harus memiliki integritas, kapasitas, dan kapabilitas sebagai pemimpin bangsa yang akan datang.



Selain itu, memilih pemimpin hanya karena kesamaan agama, suku, dan kepemimpinan, itu hanya akan melahirkan politik yang didasarkan pada primordialisme yang akan membahayakan bagi kepemimpinan ke depan.

"Apalagi, menjadikan agama sebagai sesuatu yang menjadi alat kepentingan politiknya. Kalau agama dijadikan sebagai alat kepentingan politik, maka agama akan terdegradasi nilai-nilai sakralnnya," katanya.

Dengan demikian, Abdul Khaliq mengingatkan kepada masyarakat agar lebih dewasa menyikapi pernyataan Menag tersebut. Sebab, Indonesia merupakan negara demokrasi yang bebas memberikan pendapat apa pun.

"Jadi saya kira perlu diapresiasi, dalam kaitan dengan pendewasaan demokrasi. Karena demokrasi memerlukan suatu sikap yang objektif dan agama dan demokrasi punya nilai yang kompatibel," katanya.



Untuk diketahui, ketika memberikan sambutan dalam acara doa bersama Majelis Nichiren Shoshu Buddha di Solo, Jawa Tengah, Menag Yaqut mengingatkan agar masyarakat melihat rekam jejak capres pada Pilpres 2024. Ia mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik.

"Harus lihat rekam jejaknya. Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih. Jangan asal begitu," kata Menag Yaqut.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)