Menko Muhadjir Ingatkan Maulid Nabi Bukan Sekedar Perayaan

Selasa, 03 Oktober 2023 - 17:18 WIB
loading...
Menko Muhadjir Ingatkan...
Menko PMK Muhadjir Effendy saat menghadiri Tablig Akbar Gebyar Syiar Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal Jakarta, 28 September 2023 lalu. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menganggap Maulid Nabi merupakan momen penuh makna. Bukan sekadar merayakan kelahiran manusia terbaik di bumi tapi juga waktu yang tepat merenungkan ajaran-ajaran Rasulullah bagi umat manusia.

Hal ini disampaikanMuhadjir Effendy saat memberikan arahan dan syiar pada Tablig Akbar Gebyar Syiar Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal Jakarta, 28 September 2023 lalu. Menurutnya, ajaran Nabi Muhammad tidak hanya relevan pada zamannya tapi juga masih cocok ditetapkan dalam kehidupan manusia saat ini.

Muhadjir menjelaskan, Maulid Nabi merupakan salah satu hari penting yang diperingati setiap tahun sejak dulu. Peringatan hari lahir ini menjadi tradisi dengan bentuk perayaannya masing-masing.



"Oleh karena itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus diisi dengan bersungguh-sungguh meneladani Beliau," kataMuhadjir Effendy dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu (3/10/2023).

Rasulullah, kata Muhadjir, adalah pembimbing yang menunjukkan kepada kita jalan menuju kebaikan, kedamaian, dan kebahagiaan sejati. Nabi adalah adalah contoh teladan yang patut diikuti dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari akhlak yang mulia, hingga cara berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar.

"Kita harus meneladani sikap lemah lembut dan penuh toleransi Baginda Nabi, sehingga selalu mengutamakan persatuan. Oleh sebab itu, kita harus menyudahi perdebatan hukum pelaksanaan Maulid," katanya.

Melalui perayaan Maulid Nabi, kata Muhadjir, umat Islam dapat merefleksikan kehidupan, ajaran, dan teladan Rasulullah. Nabi Muhammad adalah pembimbing bagi umat manusia, membawa cahaya petunjuk dalam kegelapan dunia. Penyejuk bagi hati yang panas dan lelah, membawa rahmat dan kasih sayang kepada seluruh makhluk. Pengayom bagi yang telantar dan tertindas, memberikan suara kepada yang tak terdengar.



Muhadjir mengingatkan kepada seluruh umat Islam siklus kehidupan manusia melalui momentum Maulid Nabi. Menurutnya, terdapat aksioma bahwa puncak kejayaan umat akan digilir oleh Allah SWT di antara umat manusia. Aksioma tersebut diperoleh dari surat Ali Imran ayat 144, yang menyatakan secara umum bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa, dan menjadi istimewa karena beliau diutus menjadi rasul.

"Dan kalau kemudian Rasulullah SAW meninggal lalu semua orang murtad, maka tidak akan memengaruhi wibawa Allah SWT sama sekali," katanya.

Menurut Muhajdir, saat ini umat Islam tengah menemukan cara baru untuk mencapai peradaban Islam yang unggul dan moderat. Hal itulah yang harus dijadikan semangat kembali untuk meraih kejayaan Islam.

"Maulid Nabi ini adalah bagian dari upaya kita untuk mengingat dan meneladani kembali seorang manusia istimewa yang bernama Muhammad SAW," katanya.

Di tempat yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, Rasulullah SAW mencontohkan praktik bisnis yang jujur serta praktik keadilan dalam berdagang. Ajaran Nabi mengenai etika bisnis dan praktik ekonomi yang berkeadilan, menurut dia, semestinya juga diterapkan dalam kegiatan usaha pariwisata.

"Boleh untung, tapi jangan bangkrutin dan nyusahin orang," ujarnya.

Selain Muhadjir Effendi dan Sandiaga Uno, turut hadir Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin, Ketua Harian BPMI/ Kepala Sekretariat BPMI, Mubarok, Imam Besar Masjid Istiqlal diwakili oleh Kabid Peribadatan Bapak KH Bukhori, Ustaz Das'ad Latif, dan Dai Habib Husein Bin Ja’far Al Hadar.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)