Pemerintah Percepat Pengembangan Sapi Bali dengan Metode Triple Helix

Senin, 03 Agustus 2020 - 15:25 WIB
loading...
Pemerintah Percepat Pengembangan Sapi Bali dengan Metode Triple Helix
Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita usai penandatanganan Nota Kesepahaman Kemitraan Triple Helix di Kantor Gubernur Bali, Senin (3/8/2020).
A A A
BALI - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pengembangan industri Sapi Bali di Kabupaten Buleleng menggunakan metode Triple Helix. Metode Triple Helix ini merupakan model inovasi yang melibatkan akademisi, industri dan pemerintah untuk menumbuhkan perkembangan ekonomi dan sosial.

Sebagai bentuk dukungan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Kemitraan Triple Helix di Kantor Gubernur Bali, Senin (3/8/2020). Ia juga menyambut baik kerja sama ini sebagai upaya pengembangan agrikultur atau ketahanan pangan.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atas Penandatangan Nota Kesepahaman ini. Industri peternakan tidak akan pernah bisa tumbuh dan berkembang jika tidak didukung oleh sinergi seluruh pihak," kata Ketut.

Ketut menyampaikan, semua komponen di Bali sudah menunjukan komitmennya dalam mendukung terbangunnya industri untuk pengembangan Sapi Bali ini. Komponen tersebut adalah pemerintah, pengusaha, dan akademisi (dalam hal ini Universitas Pendidikan Ganesha dan Central Queensland University).

Pengolahannya juga didukung agar menghasilkan produk yang memberikan nilai tambah (added value). Selain itu, pengembangan program studi peternakan dan teknologi pasca panen juga diberikan untuk mendukung sustainabilitas (kesinambungan) penyediaan sumber daya manusia yang terkait.

Sekadar informasi, kerja sama Triple Helix ini dilakukan untuk Pengembangan Ketahanan Pangan di Provinsi Bali sebagai salah satu kegiatan dalam upaya mendukung Program Prioritas Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas Konsumsi Pangan.

Sementara, kerja sama antara Bappenas, Pemda Kabupaten Buleleng, Universitas Pendidikan Ganesha, Trade and Investment Queensland Australia dan Central Queensland University ini menekankan pada penelitian dan pengembangan. Misalnya, pengembangkan aplikasi teknologi maju dan memastikan rantai pasokan berkelanjutan pengembangan ternak, khususnya ternak sapi di Bali.

Tujuan tersebut diarahkan untuk dapat mendukung pencapaian target pembangunan pangan dan pertanian dalam RPJMN 2020-2024. Selain itu, kerja sama yang dilakukan juga terkait pengembangan program studi peternakan dan teknologi pascapanen untuk mendukung kesinambungan penyediaan sumber daya manusia peternakan.

I Ketut Diarmita menjelaskan, industri peternakan yang eksis itu harus mengadopsi tiga hal yaitu, harus memperkuat kelembagaan peternakan, salah satunya melalui korporasi peternakan sesuai dengan amanat Presiden dalam RPJMN.

Lalu, dengan dukungan dari akademisi melakukan penguatan adopsi teknologi oleh seluruh insan peternakan untuk kemajuan peternak. Kemudian, penyiapan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung peternakan sesuai dengan perkembangan jaman.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0841 seconds (0.1#10.140)