Prabu Revolusi Tegaskan Ucapan Ganjar Soal Profesi Jurnalis Tak Ada yang Salah

Kamis, 21 September 2023 - 22:00 WIB
loading...
Prabu Revolusi Tegaskan...
Jurnalis Senior Prabu Revolusi menegaskan, tak melihat letak kesalahan dalam ucapan Bacapres Ganjar Pranowo terkait profesi jurnalis. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Jurnalis Senior Prabu Revolusi menegaskan, tak melihat letak kesalahan ucapan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo yang dianggap merendahkan suatu profesi saat berbincang dengan Najwa Shihab dalam program Mata Najwa on Stage pada Selasa, 19 September 2023. Potongan video yang beredar tidak memuat seluruh konteks isi ucapan Ganjar, sehingga menyebabkan kesalahan dalam persepsi.

Prabu menjelaskan, Ganjar hanya ingin menyampaikan situasi terkini, bahwasannya jarang sekali lulusan terbaik atau profesional di bidangnya kembali ke kampus untuk mengajar. Padahal para lulusan terbaik itu dibutuhkan untuk menurunkan ilmunya kepada mahasiswa.

"Saya sebagai jurnalis yang kembali ke kampus karena saya juga ngajar di kampus, saya melihat tidak ada salahnya dengan statement Ganjar Pranowo. Pernyataan itu lebih kepada menunjukan keresahan beliau bahwa sedikit sekali profesional ataupun lulusan terbaik dari kampus itu yang ingin kembali ke kampus untuk mengajarkan kembali ilmunya sesederhana itu," kata Prabu, Kamis (21/9/2023).



Ganjar mengatakan hal itu, karena melihat profesi tenaga pengajar saat ini memang kurang diminati oleh para lulusan terbaik. Prabu menilai ucapan itu menjadi sebuah gagasan agar lulusan terbaik diharapkan bisa kembali ke kampus.

"Jadi saya saat itu memaknainya hanya seperti itu bahwa ini ya sebetulnya sebuah gagasan yang ingin beliau nyatakan di depan publik intinya sekarang ada suatu kondisi dimana guru itu bukan satu profesi yang favorite nah statement kesitu," kata Prabu.



Prabu menceritakan saat acara itu dia dengan jurnalis lain hadir langsung menonton acara tersebut. Dia mengaku para jurnalis tidak merasa profesinya direndahkan dengan ucapan tersebut.

"Yang menarik adalah begini, pada saat lagi nonton bareng itu, dan ketika dialog itu terjadi kami para jurnalis itu tidak merasakan apa-apa. Artinya kalau memang menyinggung, satu di antara kami pasti akan saling merespon 'loh lok Mas Ganjar ngomongnya begini' karena kita tidak melihat konteksnya merendahkan jurnalis," ucap Prabu.

Dia mengaku, baru mengetahui omongan Ganjar tentang profesi itu viral di media sosial. Sebab video yang beredar hanya sebatas potongan tanpa memuat isi secara keseluruhannya.

Dirinya mempertanyakan, kalau omongan Ganjar itu dianggap merendahkan profesi. Sebab untuk membedah suatu kata dibutuhkan analisa yang panjang, tak mudah menyimpulkan secepat itu.

"Untuk menarik makna itu kita harus menganalisa isi gitu tidak bisa dengan mudah menganalisa dengan potongan-potongan, sebelumnya, saat dikatakan dan setelahnya seperti apa dari situlah kita bisa membuat analisanya," katanya.

"Apakah netizen yang betul-betul menggambarkan demografi yang heterogen atau netizen yang memang munculnya dari cluster politik nah itu kan sangat mudah untuk di baca oleh mesin," sambungnya.

Diketahui, saat acara berlangsung Ganjar menyarankan agar lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen. "Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa jadi MC?" celetuk Ganjar.

"Siapa Mas MC? Saya Jurnalis, bukan MC," jawab Najwa.

"Bukan,bukan, jurnalis lah kalau begitu," timpal Ganjar. Pernyataan itu pun viral di media sosial X.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)