TNI & Militer Malaysia Kerja Sama Berantas Kejahatan di Selat Malaka

Rabu, 17 Mei 2017 - 11:38 WIB
TNI & Militer Malaysia Kerja Sama Berantas Kejahatan di Selat Malaka
TNI & Militer Malaysia Kerja Sama Berantas Kejahatan di Selat Malaka
A A A
PEKANBARU - Pihak TNI AL melakukan pertemuan dengan delegasi APMM Agency Penguatkuasaan Maritim Malaysia di Harbor Bay, Batam, Propinsi Kepulauan Riau (Kepri). Salah satu pembahasannya adalah melakukan kerja sama memberantas kejahatan di Selat Malaka.

Dari pihak TNI AL dipimpin Kadispamal, Laksamana Pertama TNI S Irawan. Sementara dari angkatan laut Malaysia dipimpin Laksamana Pertama Maritim Datok Tan Kok Kwee.

"Dalam pertemuan ini, membahas tentang langkah-langkah dan kemajuan kerja sama antara TNI AL khususnya tim WFQR (Western Fleet Quick Response) IV TNI AL dan APMM Malaysia yang bermanfaat karena saling menguntungkan kedua negara khususnya keamanan di Selat Malaka yang menjadi salah satu sentra pekerekomian di Asia," ucap S Iriawan, Rabu (17/5/2017).

Dalam pembicaraan kedua delegasi itu juga dibicarakan dari sisi hukum dapat ditempuh jalur Joint Invertigasion antara aparat TNI AL Lantamal IV Tanjungpinang dengan APMM Malaysia guna mengungkap modus operandi kegiatan illegal.

Kerja sama antar kedua negara dalam keamanan laut telah menguntungkan kedua belah pihak. Seperti pada kasus kapal China MV Chang Hong 68 yang melakukan pengangkatan BMKT Barang Muatan Kapal Tenggelam secara illegal di Perairan Anambas, Kepri dan berhasil di tangkap aparat Lanal Tarempa namun melarikan diri dan kembali tertangkap di Malaysia oleh angkata laut Malaysia.

Gayung bersambut, beberapa waktu lalu dua kapal buruan angkatan laut yaitu kapal Tanker MT Brama Ocean berbendera Malabo 314 GT dan Kapal MT Orca berbendera Fiji 127 GT yang dilarikan dari tahanan APMM Agency Penguatkuasaan Maritim Malaysia dari Tanjung Penyusop Kota Tinggi Malaysia.

Ternyata kedua kapal tersebut kabur ke Perairan Indonesia namun berhasil ditangkap oleh pihak TNI AL dari Tim WFQR Lantamal IV.

"Ini menjadikan kerja sama yang baik dan semakin erat. Kita juga melakukan kerja sama lain seperti pemberantasan peredaraan Nnrkoba,People smugling, karena kegiatan illegal seperti ini paling banyak menggunakan jalur laut namun perlu dijejaki terlebih dahulu adanya MOU (kesepakatan) kerja sama antara APMM dan WFQR IV ataupun kejenjang yang lebih tinggi melalui G to G antara beberapa negara kawasan," ucap mantan Komandan Lantamal IV Tanjungpinang.

Delegasi Malaysia, Laksamana Pertama Maritim Datok Tan Kok Kwee menyatakan agar hubungan yang baik ini antara APMM dan WFQR IV dalam mengangani tindak kriminal di laut sangat efektif harus tetap terjadi. Ini dilakukan melalui pertukaran informasi.

Namun menurut memang ada kendala yang dihadapi, karena aturan hukum antar dua negara bertetangga itu yang berbeda sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya intervensi politik.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4335 seconds (0.1#10.140)