Bertemu Jokowi, Ini Curhat Petani Telukjambe Karawang
Bertemu Jokowi, Ini Curhat Petani Telukjambe Karawang
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima perwakilan petani Telukjambe, Karawang, Jawa Barat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/5/2017) siang tadi.
Dalam pertemuan itu petani meminta perhatian Presiden mengenai konflik yang dialami mereka dengan perusahaan swasta di Karawang.
Budiono, salah satu perwakilan petani mengungkapkan Presiden belum memberikan kepastian terkait solusi masalah ini. "Suruh tunggu (jawaban) dua, tiga hari (lagi)," kata Budiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Kepada Jokowi, Budiono juga menceritakan mengenai penderitaan petani akibat konflik agraria. Petani berharap pemerintah menyediakan lahan untuk ditempati. Pasalnya lahan yang selama ini ditempati petani digusur.
"Kami sudah berbulan-bulan di sini (lahan yang ditempati), anak-anak butuh sekolah. Kata Pak Presiden butuh dua tiga hari (untuk memutuskan)," ujarnya.
Menurut Budiono, Jokowi meminta waktu untuk memproses masalah tersebut dengan memanggil Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dia mengatakan, Presiden juga mengimbau warga agar tidak melakukan aksi demonstrasi yang membahayakan keselamatan warga. Petani pun, kata dia, mengaku setuju.
"Makanya kami akan tetap menunggu di penampungan Muhammadiyah. Tapi kalau kami belum dapat hasil, kami akan tetap (aksi), kami enggak punya apa-apa lagi mbak," tuturnya.
Para petani Telukjambe, Karawang sempat menggelar aksi unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Internasional, di sekitar Monas, Jakarta 1 Mei 2017. Dalam aksinya, petani melakukan aksi mengubur diri sebagai bentuk kekecewaan dan penderitaan yang dialami mereka.
Dalam pertemuan itu petani meminta perhatian Presiden mengenai konflik yang dialami mereka dengan perusahaan swasta di Karawang.
Budiono, salah satu perwakilan petani mengungkapkan Presiden belum memberikan kepastian terkait solusi masalah ini. "Suruh tunggu (jawaban) dua, tiga hari (lagi)," kata Budiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Kepada Jokowi, Budiono juga menceritakan mengenai penderitaan petani akibat konflik agraria. Petani berharap pemerintah menyediakan lahan untuk ditempati. Pasalnya lahan yang selama ini ditempati petani digusur.
"Kami sudah berbulan-bulan di sini (lahan yang ditempati), anak-anak butuh sekolah. Kata Pak Presiden butuh dua tiga hari (untuk memutuskan)," ujarnya.
Menurut Budiono, Jokowi meminta waktu untuk memproses masalah tersebut dengan memanggil Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dia mengatakan, Presiden juga mengimbau warga agar tidak melakukan aksi demonstrasi yang membahayakan keselamatan warga. Petani pun, kata dia, mengaku setuju.
"Makanya kami akan tetap menunggu di penampungan Muhammadiyah. Tapi kalau kami belum dapat hasil, kami akan tetap (aksi), kami enggak punya apa-apa lagi mbak," tuturnya.
Para petani Telukjambe, Karawang sempat menggelar aksi unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Internasional, di sekitar Monas, Jakarta 1 Mei 2017. Dalam aksinya, petani melakukan aksi mengubur diri sebagai bentuk kekecewaan dan penderitaan yang dialami mereka.
(dam)
Explore More