Imbauan Ketum PBNU Merespons Dinamika Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) , KH Yahya Cholil Staquf atau disapa Gus Yahya mengatakan, pihaknya telah membahas secara khusus tentang perkembangan situasi masyarakat terkait dinamika Pemilu 2024 .
Hal ini pun juga akan dibahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama 2023 di Pondok Pesantre Al Hamid, Jakarta Timur yang berlangsung dari 18 hingga 20 September 2023 mendatang.
"Kami akan membahas bagaimana NU akan menempatkan diri. Sering saya sampaikan NU tidak boleh menjadi kompetitor dan ini punya konsekuensi baik untuk lembaga PBNU sendiri dan personel pengurusnya," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Dia mengatakan, NU juga menyepakati pihaknya memperbolehkan kadernya untuk berbicara politik. Namun pernyataan itu didasarkan atas opini pribadi tidak atas nama NU.
"Personel NU boleh membuat artikulasi publik terkait dinamika politik tapi tidak boleh mengatasnamakan lembaga karena itu substansinya harus sesuai hasil musyawarah kalau tidak demikian artinya itu opini pribadi," ujarnya.
Selain itu, NU juga menyepakati untuk tidak menjadi pihak di dalam kompetisi. Sehingga ke depan NU kata Gus Yahya tidak boleh menempatkan diri dari kompetisi tersebut.
"Tidak boleh menyimpang dari koridor NU, tidak boleh tidak sesuai haluan NU," ucapnya.
Lebih lanjut, terkait dinamika sosial politik yang memanas, Gus Yahya turut mengajak kepada seluruh masyarakat agar terus menjaga ketenangan.
"Pesan ini tentu pertama kali kami sampaikan paling utama, kami sampaikan kepada para aktor politik jadi jangan sampai para aktor politik membuat manuver-manuver yang menghilangkan ketenangan masyarakat," ucapnya.
Dia pun menyadari, adanya model pertarungan politik yang sekarang lazim dilakukan mulai dari platform internet dengan hoaks hingga provokasi yang sengaja dipicu. Oleh karena itu, PBNU lanjut Gus Yahya menyerukan kepada aktor-aktor politik tak melakukan hal tersebut hingga mengancam ketenteraman masyarakat.
"Mari semua laksanakan kompetisi secara rasional tenang dan peduli dengan ketenteraman masyarakat, jangan karena hanya ingin menang mengorbankan masyarakat," ucapnya.
Kemudian kepada masyarakat umum, PBNU turut mengajak agar menjauhi para pemain politik yang sengaja merusak ketenteraman.
"Kepada masyarakat umum kami mengajak kalau ada yang mau rusak-rusakan pasti bisa merasakan jadi kita jauhi saja segala ajakan yang tidak baik oleh para pemain politik karena ketenteraman lebih berharga," tutupnya.
Hal ini pun juga akan dibahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama 2023 di Pondok Pesantre Al Hamid, Jakarta Timur yang berlangsung dari 18 hingga 20 September 2023 mendatang.
"Kami akan membahas bagaimana NU akan menempatkan diri. Sering saya sampaikan NU tidak boleh menjadi kompetitor dan ini punya konsekuensi baik untuk lembaga PBNU sendiri dan personel pengurusnya," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Dia mengatakan, NU juga menyepakati pihaknya memperbolehkan kadernya untuk berbicara politik. Namun pernyataan itu didasarkan atas opini pribadi tidak atas nama NU.
"Personel NU boleh membuat artikulasi publik terkait dinamika politik tapi tidak boleh mengatasnamakan lembaga karena itu substansinya harus sesuai hasil musyawarah kalau tidak demikian artinya itu opini pribadi," ujarnya.
Selain itu, NU juga menyepakati untuk tidak menjadi pihak di dalam kompetisi. Sehingga ke depan NU kata Gus Yahya tidak boleh menempatkan diri dari kompetisi tersebut.
"Tidak boleh menyimpang dari koridor NU, tidak boleh tidak sesuai haluan NU," ucapnya.
Lebih lanjut, terkait dinamika sosial politik yang memanas, Gus Yahya turut mengajak kepada seluruh masyarakat agar terus menjaga ketenangan.
"Pesan ini tentu pertama kali kami sampaikan paling utama, kami sampaikan kepada para aktor politik jadi jangan sampai para aktor politik membuat manuver-manuver yang menghilangkan ketenangan masyarakat," ucapnya.
Dia pun menyadari, adanya model pertarungan politik yang sekarang lazim dilakukan mulai dari platform internet dengan hoaks hingga provokasi yang sengaja dipicu. Oleh karena itu, PBNU lanjut Gus Yahya menyerukan kepada aktor-aktor politik tak melakukan hal tersebut hingga mengancam ketenteraman masyarakat.
"Mari semua laksanakan kompetisi secara rasional tenang dan peduli dengan ketenteraman masyarakat, jangan karena hanya ingin menang mengorbankan masyarakat," ucapnya.
Kemudian kepada masyarakat umum, PBNU turut mengajak agar menjauhi para pemain politik yang sengaja merusak ketenteraman.
"Kepada masyarakat umum kami mengajak kalau ada yang mau rusak-rusakan pasti bisa merasakan jadi kita jauhi saja segala ajakan yang tidak baik oleh para pemain politik karena ketenteraman lebih berharga," tutupnya.
(maf)