Menko PMK Sebut Mayoritas Ulama Sepakat Berangkat Haji Cukup Sekali Seumur Hidup
loading...
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut mayoritas ulama sepakat dengan wacana berangkat haji cukup sekali seumur hidup. Foto: SINDOnews/Dok
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut mayoritas ulama sepakat dengan wacana berangkat haji cukup sekali seumur hidup.
"Secara syar'i, para ulama-ulama mayoritas tidak keberatan. Memang pada dasarnya kan haji wajibnya hanya sekali, seumur hidup sekali. Jadi berkali-kali itu dimungkinkan kalau tidak mengambil atau merampas kewajiban mereka yang seharusnya haji," ungkap Muhadjir dalam keterangannya di Kantor Kemenko PMK, dikutip Rabu (13/9/2023).
Untuk itu, Muhadjir mengatakan wacana haji sekali seumur hidup harus dimasukkan di dalam Undang-undang (UU) Haji. "Kita nunggu. Kan itu harus dimasukkan di dalam UU, perubahan UU Haji," ungkap Muhadjir.
Diketahui, Muhadjir telah mengeluarkan wacana pelarangan naik haji lebih dari satu kali bagi masyarakat Indonesia untuk mengurangi antrian. "Artinyakan dilakukan cukup realistis, dan sangat masuk akal," katanya.
Menurut Muhadjir, larangan masyarakat pergi haji lebih dari satu kali cukup memungkinkan untuk memotong lamanya antrean keberangkatan. Bagi yang mampu cukup satu kali dan kesempatan selanjutnya harus diberikan kepada masyarakat yang belum menunaikan ibadah haji.
"Secara syar'i, para ulama-ulama mayoritas tidak keberatan. Memang pada dasarnya kan haji wajibnya hanya sekali, seumur hidup sekali. Jadi berkali-kali itu dimungkinkan kalau tidak mengambil atau merampas kewajiban mereka yang seharusnya haji," ungkap Muhadjir dalam keterangannya di Kantor Kemenko PMK, dikutip Rabu (13/9/2023).
Untuk itu, Muhadjir mengatakan wacana haji sekali seumur hidup harus dimasukkan di dalam Undang-undang (UU) Haji. "Kita nunggu. Kan itu harus dimasukkan di dalam UU, perubahan UU Haji," ungkap Muhadjir.
Diketahui, Muhadjir telah mengeluarkan wacana pelarangan naik haji lebih dari satu kali bagi masyarakat Indonesia untuk mengurangi antrian. "Artinyakan dilakukan cukup realistis, dan sangat masuk akal," katanya.
Menurut Muhadjir, larangan masyarakat pergi haji lebih dari satu kali cukup memungkinkan untuk memotong lamanya antrean keberangkatan. Bagi yang mampu cukup satu kali dan kesempatan selanjutnya harus diberikan kepada masyarakat yang belum menunaikan ibadah haji.
(thm)
Explore More