Para Aktivis dan Tokoh Muda Deklarasi Pembentukan Rembuk Pemuda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ratusan pemuda dari berbagai latar belakang menyatukan visi dan langkah mereka dalam kelompok Rembuk Pemuda. Mereka ini terdiri dari aktivis mahasiswa, organisasi kepemudaan, BEM, influencer, serta tokoh pemuda.
Dalam acara tersebut, manifesto Rembuk Pemuda dibacakan sebagai bentuk komitmen dan dedikasi pemuda terhadap bangsa. Hal ini diikuti dengan penandatanganan deklarasi oleh para deklarator, yang terdiri dari representasi pemuda dari berbagai sektor.
Founder Rembuk Pemuda Aidil Pananrang menegaskan, pentingnya kolaborasi di antara pemuda dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat. Kolaborasi adalah jawaban untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
”Kami mencita-citakan hadirnya sebuah ruang atau wadah untuk mengakomodasi mimpi anak bangsa dalam menuju Indonesia Emas 2045. Maka pada hari ini kami mendeklarasikan gerakan layaknya para pemuda terdahulu dalam berbagai momentum bersejarah, namun dengan spirit yang lebih besar yaitu Rembuk Pemuda,” katanya Phala-Wan Cafe, Jakarta Selatan, Minggu (10/9/2023).
Menurut Aidil, perubahan besar di bangsa ini selalu digerakkan para pemuda. Dari momentum Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, hingga Kemerdekaan 1945. Rentetan peristiwa besar seperti 1968, 1974, dan Reformasi 1998 juga didorong oleh pemuda.
Lahirnya Rembuk Pemuda ini adalah ikhtiar kami untuk menuliskan kembali sejarah bangsa dan menyerukan kepada seluruh pemuda Indonesia agar berembuk, bahu membahu, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar mantan ketua BEM salah satu universitas ternama di Bandung ini.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, salah satu tokoh yang hadir mengatakan, pemuda tidak hanya sebagai pemilik masa depan, tapi juga pemilik masa kini. Dengan keterlibatan pemuda yang dominan dalam Pemilu 2024, dia percaya Rembuk Pemuda memiliki potensi besar dalam menentukan arah bangsa. “Sekitar 56% pemilih adalah kelompok milenial dan gen Z sehingga akan sangat menentukan arah bangsa ke depan,” katanya.
Dia pun sangat mengapresiasi dan bangga dengan hadirnya rembuk pemuda. Menurutnya, melihat deklarator Rembuk Pemuda yang terdiri dari para tokoh pemuda dari generasi milenial dan centennial, ia percaya bahwa rembuk pemuda dapat mendorong lahirnya gerakan besar di Indonesia. ”Saya berharap ke depan ada konsistensi dan menunggu karya nyata yang dihasilkan pascadeklarasi ini,” tandasnya.
Selain dari Aidil dan Rahayu, ada pula penyampaian pandangan dari tokoh-tokoh pemuda lainnya, di antaranya Sultan Rivandi, Syafruddin Lessy, dan Wahyu Yusran. Acara ini diakhiri dengan sesi pembacaan monolog dari Nurul Hidayat dan juga sesi foto bersama.
Rembuk Pemuda merupakan sebuah gerakan kepemudaan. Rembuk Pemuda merupakan wadah para pemuda untuk berembuk, bertukar pikiran dan gagasan, untuk kemudian diejawantahkan dalam aksi nyata agar dapat memberi dampak positif bagi bangsa dan negara.
Dalam acara tersebut, manifesto Rembuk Pemuda dibacakan sebagai bentuk komitmen dan dedikasi pemuda terhadap bangsa. Hal ini diikuti dengan penandatanganan deklarasi oleh para deklarator, yang terdiri dari representasi pemuda dari berbagai sektor.
Founder Rembuk Pemuda Aidil Pananrang menegaskan, pentingnya kolaborasi di antara pemuda dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat. Kolaborasi adalah jawaban untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
”Kami mencita-citakan hadirnya sebuah ruang atau wadah untuk mengakomodasi mimpi anak bangsa dalam menuju Indonesia Emas 2045. Maka pada hari ini kami mendeklarasikan gerakan layaknya para pemuda terdahulu dalam berbagai momentum bersejarah, namun dengan spirit yang lebih besar yaitu Rembuk Pemuda,” katanya Phala-Wan Cafe, Jakarta Selatan, Minggu (10/9/2023).
Menurut Aidil, perubahan besar di bangsa ini selalu digerakkan para pemuda. Dari momentum Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, hingga Kemerdekaan 1945. Rentetan peristiwa besar seperti 1968, 1974, dan Reformasi 1998 juga didorong oleh pemuda.
Lahirnya Rembuk Pemuda ini adalah ikhtiar kami untuk menuliskan kembali sejarah bangsa dan menyerukan kepada seluruh pemuda Indonesia agar berembuk, bahu membahu, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar mantan ketua BEM salah satu universitas ternama di Bandung ini.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, salah satu tokoh yang hadir mengatakan, pemuda tidak hanya sebagai pemilik masa depan, tapi juga pemilik masa kini. Dengan keterlibatan pemuda yang dominan dalam Pemilu 2024, dia percaya Rembuk Pemuda memiliki potensi besar dalam menentukan arah bangsa. “Sekitar 56% pemilih adalah kelompok milenial dan gen Z sehingga akan sangat menentukan arah bangsa ke depan,” katanya.
Dia pun sangat mengapresiasi dan bangga dengan hadirnya rembuk pemuda. Menurutnya, melihat deklarator Rembuk Pemuda yang terdiri dari para tokoh pemuda dari generasi milenial dan centennial, ia percaya bahwa rembuk pemuda dapat mendorong lahirnya gerakan besar di Indonesia. ”Saya berharap ke depan ada konsistensi dan menunggu karya nyata yang dihasilkan pascadeklarasi ini,” tandasnya.
Selain dari Aidil dan Rahayu, ada pula penyampaian pandangan dari tokoh-tokoh pemuda lainnya, di antaranya Sultan Rivandi, Syafruddin Lessy, dan Wahyu Yusran. Acara ini diakhiri dengan sesi pembacaan monolog dari Nurul Hidayat dan juga sesi foto bersama.
Rembuk Pemuda merupakan sebuah gerakan kepemudaan. Rembuk Pemuda merupakan wadah para pemuda untuk berembuk, bertukar pikiran dan gagasan, untuk kemudian diejawantahkan dalam aksi nyata agar dapat memberi dampak positif bagi bangsa dan negara.
(poe)