Akbar Tanjung hingga Adhyaksa Dault Hadiri Dialog Kebangsaan KNPI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ke-47 Tahun yang digelar di Gedung KNPI Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan berlangsung dalam suasana sangat hikmat.
Selain melaksanakaaan Salat Idul Adha, DPP KNPI juga memotong puluhan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan santunan terhadap anak yatim piatu. Puncak perayaan HUT KNPI adalah menggelar dialog kebangsaan bertajuk “Merajut Persatuan dan Kesatuan dalam Bingkai Pancasila”. (Baca juga: Laporan Terkini WNI Berhaji: Usai Lempar Jumrah, Langsung Tawaf Ifadah)
Dialog kebangsaan ini juga dihadiri tiga mantan Ketua Umum KNPI Akbar Tanjung, Abdullah Puteh, Adhyaksa Dault dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Acara HUT KNPI tersebut juga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19).
Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama mengatakan pihaknya sengaja menggelar perayaan HUT KNPI ke-47 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1441 H. KNPI sendiri didirikan pada 23 Juli 1973.
“Kita ingin mengatakan kepada semua tokoh di Republik ini, bahwa KNPI masih eksis. Kami memilih merayakan HUT KNPI bersamaan dengan Idul Adha karena kami ingin mengikuti jejak Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS). Karena di situ terlihat keikhlasan mencintai Allah Ta’ala dengan rela ingin mengorbankan anaknya," ujar Haris Pertama, Jumat (31/7/2020) malam.
Haris juga mengapresiasi seluruh pengurus DPP KNPI yang rela mengorbakan waktu dan tenaga serta apapun yang dipunya untuk kemaslahatan masyarakat dan pemuda Indonesia. “Kawan kawan di DPP KNPI sepakat bahwa marwah KNPI harus kembali di Ibu Pertiwi,” ucapnya.
Politikus muda Partai Golkar ini melanjutan, rangkaian acara HUT KNPI yang diadakan di Gedung KNPI berlangsung dengan tertib dan aman. “Kami buktikan kepada para mantan ketum tidak ada yang ganggu jika kami hadir di Gedung Sekretariat DPP KNPI satu hari penuh tidak ada gejolak, tidak pertengkaran. Karena kami terpilih secara sah dalam kongres KNPI ke 15 di Bogor,” beber Haris.
“Saya berharap kepada Pak Wagub Riza Patria karena Sekretariat DPP KNPI masih milik Pemprov DKI, semoga bisa menyelesaikan persoalan kesekretariatan masalah KNPI. Karena saya yakin bahwa Bang Ariza Patria berpengalaman menjabat Ketua DPD KNPI DKI Jakarta, beliau tau tetang AD/ART KNPI dan mengetahui mana pelanggaran organisasi yang terjadi di KNPI,” sambungnya.
Oleh karena itu, kata Haris, tidak ada alasan bagi elite politik di negeri ini untuk tidak melakukan pembenahan di tubuh KNPI. Dia meyakini dengan adanya Wakil Gubernur DKI Ariza Patria bahwa dalam waktu dekat Pemprov DKI Jakarta sebagai pemilik aset Gedung DPP KNPI bisa menentukan kebenaran dan menemukan jalan yang terbaik.
“Kita meminta kepada Wagub DKI agar menegakkan kebenaran. Ini adalah mentalitas pemuda kawan-kawan yang sudah letih dengan konflik ini,” tegasnya. (Baca juga: Kapolri: Penangkapan Djoko Tjandra Bentuk Komitmen Polri)
Dikatakan Haris, kurang lebih 300 tokoh yang terdiri dari mantan Ketua Umum KNPI, tokoh nasional, pejabat negara, kepala daerah, pejabat TNI-Polri serta tokoh kepemudaan juga memberikan testimoni HUT KNPI ke-47 dengan mengucapkan tagline DPP KNPI “Energy of Harmony”. Testimoni tersebut juga diputar dalam sebuah video berdurasi hampir dua jam saat dialog kebangsaan.
“Marwah KNPI harus dibangkitkan, Indonesia membutuhkan KNPI kembali sebagai garda terdepan di Republik ini,“ tutup Haris.
Selain melaksanakaaan Salat Idul Adha, DPP KNPI juga memotong puluhan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan santunan terhadap anak yatim piatu. Puncak perayaan HUT KNPI adalah menggelar dialog kebangsaan bertajuk “Merajut Persatuan dan Kesatuan dalam Bingkai Pancasila”. (Baca juga: Laporan Terkini WNI Berhaji: Usai Lempar Jumrah, Langsung Tawaf Ifadah)
Dialog kebangsaan ini juga dihadiri tiga mantan Ketua Umum KNPI Akbar Tanjung, Abdullah Puteh, Adhyaksa Dault dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Acara HUT KNPI tersebut juga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19).
Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama mengatakan pihaknya sengaja menggelar perayaan HUT KNPI ke-47 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1441 H. KNPI sendiri didirikan pada 23 Juli 1973.
“Kita ingin mengatakan kepada semua tokoh di Republik ini, bahwa KNPI masih eksis. Kami memilih merayakan HUT KNPI bersamaan dengan Idul Adha karena kami ingin mengikuti jejak Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS). Karena di situ terlihat keikhlasan mencintai Allah Ta’ala dengan rela ingin mengorbankan anaknya," ujar Haris Pertama, Jumat (31/7/2020) malam.
Haris juga mengapresiasi seluruh pengurus DPP KNPI yang rela mengorbakan waktu dan tenaga serta apapun yang dipunya untuk kemaslahatan masyarakat dan pemuda Indonesia. “Kawan kawan di DPP KNPI sepakat bahwa marwah KNPI harus kembali di Ibu Pertiwi,” ucapnya.
Politikus muda Partai Golkar ini melanjutan, rangkaian acara HUT KNPI yang diadakan di Gedung KNPI berlangsung dengan tertib dan aman. “Kami buktikan kepada para mantan ketum tidak ada yang ganggu jika kami hadir di Gedung Sekretariat DPP KNPI satu hari penuh tidak ada gejolak, tidak pertengkaran. Karena kami terpilih secara sah dalam kongres KNPI ke 15 di Bogor,” beber Haris.
“Saya berharap kepada Pak Wagub Riza Patria karena Sekretariat DPP KNPI masih milik Pemprov DKI, semoga bisa menyelesaikan persoalan kesekretariatan masalah KNPI. Karena saya yakin bahwa Bang Ariza Patria berpengalaman menjabat Ketua DPD KNPI DKI Jakarta, beliau tau tetang AD/ART KNPI dan mengetahui mana pelanggaran organisasi yang terjadi di KNPI,” sambungnya.
Oleh karena itu, kata Haris, tidak ada alasan bagi elite politik di negeri ini untuk tidak melakukan pembenahan di tubuh KNPI. Dia meyakini dengan adanya Wakil Gubernur DKI Ariza Patria bahwa dalam waktu dekat Pemprov DKI Jakarta sebagai pemilik aset Gedung DPP KNPI bisa menentukan kebenaran dan menemukan jalan yang terbaik.
“Kita meminta kepada Wagub DKI agar menegakkan kebenaran. Ini adalah mentalitas pemuda kawan-kawan yang sudah letih dengan konflik ini,” tegasnya. (Baca juga: Kapolri: Penangkapan Djoko Tjandra Bentuk Komitmen Polri)
Dikatakan Haris, kurang lebih 300 tokoh yang terdiri dari mantan Ketua Umum KNPI, tokoh nasional, pejabat negara, kepala daerah, pejabat TNI-Polri serta tokoh kepemudaan juga memberikan testimoni HUT KNPI ke-47 dengan mengucapkan tagline DPP KNPI “Energy of Harmony”. Testimoni tersebut juga diputar dalam sebuah video berdurasi hampir dua jam saat dialog kebangsaan.
“Marwah KNPI harus dibangkitkan, Indonesia membutuhkan KNPI kembali sebagai garda terdepan di Republik ini,“ tutup Haris.
(kri)