Nabil Haroen: Nahdlatul Ulama Jadi Kunci dalam Kontestasi Pemilu 2024

Kamis, 07 September 2023 - 16:40 WIB
loading...
Nabil Haroen: Nahdlatul...
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen menyebut bahwa Nahdlatul Ulama menjadi kunci dalam kontestasi Pemilu 2024. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen merespons dinamika politik 2024, terutama setelah pengumuman pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Dia mengatakan, politik Indonesia saat ini sangat dinamis dan menarik.

“Perubahan-perubahan kondisi sosial politik yang sangat cepat, terutama menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden, menimbulkan konstestasi yang sangat menarik,” kata Nabil Haroen dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/9/2023).

Dia menuturkan, politik Indonesia pada tahun ini sangat berbeda konteksnya dengan tahun-tahun sebelumnya, terutama terkait kelompok-kelompok yang saling berkontestasi maupun saling berkolaborasi. Dia melanjutkan, setelah deklarasi Anies-Cak Imin, ada beberapa perubahan dinamis dalam konteks persaingan politik.



Dia mengatakan, dua nama kandidat calon presiden yang muncul di publik, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto juga sedang mempertimbangkan calon wakil presiden yang tepat dan pas dengan kebutuhan kontestasi politik. Pada saat ini, kata dia, Nahdlatul Ulama (NU) dan komunitas santri menjadi faktor penentu yang penting dalam kontestasi politik.

“Konstituen dari komunitas Nahdlatul Ulama dengan jumlah yang sangat besar, menjadi kunci untuk persaingan politik menuju 2024,” tuturnya yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) ini.

Apalagi, lanjut dia, persebaran pesantren Nahdlatul Ulama juga sekarang sudah beragam dari ujung Aceh hingga Papua, dengan kecenderungan politik yang sangat menarik. “Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, dengan jelas mengatakan bahwa secara organisasi, NU hanya fokus pada pemberdayaan ummat, tidak mengurus politik praktis,” ucapnya.

“Ini kerangka dan norma yang sangat penting yang sudah digariskan oleh Kiai Yahya, untuk menegaskan fokus NU. Namun, secara personal, masing-masing warga Nahdliyin punya hak politik untuk menyalurkan aspirasinya. Pemilu 2024 memberikan gambaran bahwa Nahdlatul Ulama juga menjadi faktor kunci dalam politik Indonesia,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)