HT: Kesenjangan Sosial Harus Segera Diatasi
A
A
A
LUMAJANG - Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menegaskan, kesenjangan harus segera diatasi agar tidak memicu kecemburuan sosial yang berujung konflik horizontal. Dia menilai, selama ini pembangunan hanya terpusat di kota-kota besar sehingga kesenjangan sosial terus melebar.
“Orientasi Perindo menyejahterakan masyarakat, persempit kesenjangan. Sebab, konflik horizontal sumbernya kecemburuan sosial,” ungkap HT saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Kholafiyah, Tekung, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (22/3/2017).
Pria yang telah memberikan kuliah umum di lebih dari 160 perguruan tinggi di Indonesia itu mengungkapkan, sekitar 500 dari 514 kabupaten/kota di Tanah Air masih tertinggal, termasuk Lumajang. Selama ini, pembangunan hanya terpusat di kota-kota besar dan masyarakat yang mapan menetap di sana.
“Indonesia kalau mau maju, bangun daerah, jangan Jakarta terus. Bangun masyarakatnya, UMKM, petani, nelayan, buka lapangan kerja,” tutur pria yang akan genap berusia 52 tahun pada September mendatang.
Melalui berbagai program, lanjut HT, Partai Perindo membangun masyarakat di daerah agar kesejahteraannya meningkat dan bisa naik kelas. Di antaranya, Gerobak Perindo dan Warung Sejahtera untuk UMKM, koperasi nelayan, serta pembinaan gabungan kelompok tani atau Gapoktan.
Dia mengungkapkan, Indonesia yang dulu swasembada sat ini ketergantungan impor pangan. Bukan hanya pangan, Indonesia tak lagi berdaulat energi dan industri strategis lainnya. “Saya dan kawan-kawan membentuk Partai Perindo untuk mengembalikan kejayaan Indonesia,” katanya.
Untuk itu, HT terus berkeliling dari Sabang sampai Merauke, melantik langsung pengurus Partai Perindo dari tingkat provinsi hingga TPS. “Keliling terus karena saya ingin tahu permasalahan masyarakat secara langsung, supaya kita punya program yang betul-betul realistis,” pungkasnya.
“Orientasi Perindo menyejahterakan masyarakat, persempit kesenjangan. Sebab, konflik horizontal sumbernya kecemburuan sosial,” ungkap HT saat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al-Kholafiyah, Tekung, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (22/3/2017).
Pria yang telah memberikan kuliah umum di lebih dari 160 perguruan tinggi di Indonesia itu mengungkapkan, sekitar 500 dari 514 kabupaten/kota di Tanah Air masih tertinggal, termasuk Lumajang. Selama ini, pembangunan hanya terpusat di kota-kota besar dan masyarakat yang mapan menetap di sana.
“Indonesia kalau mau maju, bangun daerah, jangan Jakarta terus. Bangun masyarakatnya, UMKM, petani, nelayan, buka lapangan kerja,” tutur pria yang akan genap berusia 52 tahun pada September mendatang.
Melalui berbagai program, lanjut HT, Partai Perindo membangun masyarakat di daerah agar kesejahteraannya meningkat dan bisa naik kelas. Di antaranya, Gerobak Perindo dan Warung Sejahtera untuk UMKM, koperasi nelayan, serta pembinaan gabungan kelompok tani atau Gapoktan.
Dia mengungkapkan, Indonesia yang dulu swasembada sat ini ketergantungan impor pangan. Bukan hanya pangan, Indonesia tak lagi berdaulat energi dan industri strategis lainnya. “Saya dan kawan-kawan membentuk Partai Perindo untuk mengembalikan kejayaan Indonesia,” katanya.
Untuk itu, HT terus berkeliling dari Sabang sampai Merauke, melantik langsung pengurus Partai Perindo dari tingkat provinsi hingga TPS. “Keliling terus karena saya ingin tahu permasalahan masyarakat secara langsung, supaya kita punya program yang betul-betul realistis,” pungkasnya.
(wib)