Waketum MUI: Sufi Punya Peran Penting dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah telah dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa, 29 Agustus 2023, kemarin.
Hadir dalam pembukaan Muktamar Sufi pimpinan Habib Luthfi bin Yahya ini 64 ulama dari 34 negara; Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud.
Kiai Marsudi Syuhud menyatakan, sufi memiliki peran sangat penting dalam pemberdayaan ekonomi umat. Pemberdayaan ekonomi umat mengandung makna sosial yang bertujuan membangun perekonomian masyarakat, baik secara individu maupun kolektif. Menurutnya, Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (Jatman NU) merupakan salah satu pelopor pelopor pemberdayaan ekonomi umat.
"Jatman NU ini merupakan lembaga sosial keagamaan yang sangat dekat dengan masyarakat dan sangat potensial untuk menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi umat itu sendiri," kata Kiai Marsudi saat menjadi pembicara dalam The International Sufi Conference yang mengusung tema Contemporary Sufi Works in Renewed World di Pekalongan, Rabu (30/8/2023).
Jatman NU adalah salah satu badan otonom NU sebagai wadah pengamal ajaran Thariqah Al Mu'tabarah. Ajaran tersebut merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama'ah. Organisasi keagamaan ini juga merupakan suatu sarana bagi para mursyidin/khalifah untuk lebih mengefektifkan pembinaan terhadap para murid yang telah berbaiat.
Termasuk sebagai forum untuk menjalin ukhuwah antarsesama penganut ajaran Thariqah dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan, dan keihlasan di dalam amaliyah ubudiyyah serta meningkatkan rabithah terhadap guru mursyid/khalifah.
"Tujuan dari organisasi ini adalah untuk meningkatkan rabithah dan ukhwah terhadap guru mursyid/khalifah dan murid, yakni dengan cara menjadikan network ubudiyah menjadi network ekonomi. Maka, usaha menggerakkan sebuah network sosial keagamaan menjadi network ekonomi itu merupakan sebuah pemberdayaan," katanya.
Selaras dengan hal tersebut, maka memberdayakan ekonomi umat atau para penganut thariqah adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan. Sebab, Jatman NU mempunyai kekuatan dan kesempatan organisasi yang mempunyai anggota individu-individu dari pusat sampai desa, pengurus dan kantor dari pusat sampai desa. Setiap individu dan kelompok mempunyai kebutuhan untuk hidup.
Hadir dalam pembukaan Muktamar Sufi pimpinan Habib Luthfi bin Yahya ini 64 ulama dari 34 negara; Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud.
Kiai Marsudi Syuhud menyatakan, sufi memiliki peran sangat penting dalam pemberdayaan ekonomi umat. Pemberdayaan ekonomi umat mengandung makna sosial yang bertujuan membangun perekonomian masyarakat, baik secara individu maupun kolektif. Menurutnya, Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (Jatman NU) merupakan salah satu pelopor pelopor pemberdayaan ekonomi umat.
Baca Juga
"Jatman NU ini merupakan lembaga sosial keagamaan yang sangat dekat dengan masyarakat dan sangat potensial untuk menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi umat itu sendiri," kata Kiai Marsudi saat menjadi pembicara dalam The International Sufi Conference yang mengusung tema Contemporary Sufi Works in Renewed World di Pekalongan, Rabu (30/8/2023).
Jatman NU adalah salah satu badan otonom NU sebagai wadah pengamal ajaran Thariqah Al Mu'tabarah. Ajaran tersebut merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama'ah. Organisasi keagamaan ini juga merupakan suatu sarana bagi para mursyidin/khalifah untuk lebih mengefektifkan pembinaan terhadap para murid yang telah berbaiat.
Termasuk sebagai forum untuk menjalin ukhuwah antarsesama penganut ajaran Thariqah dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan, dan keihlasan di dalam amaliyah ubudiyyah serta meningkatkan rabithah terhadap guru mursyid/khalifah.
"Tujuan dari organisasi ini adalah untuk meningkatkan rabithah dan ukhwah terhadap guru mursyid/khalifah dan murid, yakni dengan cara menjadikan network ubudiyah menjadi network ekonomi. Maka, usaha menggerakkan sebuah network sosial keagamaan menjadi network ekonomi itu merupakan sebuah pemberdayaan," katanya.
Selaras dengan hal tersebut, maka memberdayakan ekonomi umat atau para penganut thariqah adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan. Sebab, Jatman NU mempunyai kekuatan dan kesempatan organisasi yang mempunyai anggota individu-individu dari pusat sampai desa, pengurus dan kantor dari pusat sampai desa. Setiap individu dan kelompok mempunyai kebutuhan untuk hidup.