Jangan Dulu Bicara Indonesia Maju 2045, Megawati: Pikirkan Stunting
loading...
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri. Foto: Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah tidak perlu berbicara mengenai Indonesia Maju tahun 2045 jika saat ini saja negara masih dihadapkan dengan persoalan stunting .
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di acara sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila yang digelar BPIP di Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).
Kritikan ini pernah disampaikan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kesel saya Pak Jokowi, situ bilang Indonesia Maju, Indonesia 2045. Pikirkan dulu stunting, stunting itu mesti nol," cerita Megawati dalam percakapannya dengan Presiden.
Sementara, dia melihat saat ini masih banyak anak-anak di Indonesia yang menghadapi persoalan stunting. Seharusnya negara serius mengatasi persoalan ini.
"Karena anak itu beban kita loh, beban negara. Karena apa? Pertumbuhan tulangnya bukan hanya tidak baik bagi fisiknya, tapi juga bagi kepandaiannya, IQ-nya rendah. Karena apa? Karena tulang batok kepalanya itu tidak seperti pada umumnya," kata Megawati.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di acara sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila yang digelar BPIP di Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).
Kritikan ini pernah disampaikan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kesel saya Pak Jokowi, situ bilang Indonesia Maju, Indonesia 2045. Pikirkan dulu stunting, stunting itu mesti nol," cerita Megawati dalam percakapannya dengan Presiden.
Sementara, dia melihat saat ini masih banyak anak-anak di Indonesia yang menghadapi persoalan stunting. Seharusnya negara serius mengatasi persoalan ini.
"Karena anak itu beban kita loh, beban negara. Karena apa? Pertumbuhan tulangnya bukan hanya tidak baik bagi fisiknya, tapi juga bagi kepandaiannya, IQ-nya rendah. Karena apa? Karena tulang batok kepalanya itu tidak seperti pada umumnya," kata Megawati.
(jon)
Explore More