Gita Bahana Nusantara Tampil di Ruang Publik, Pengamat: Inspirasi Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penampilan paduan suara dan orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN) diapresiasi oleh pengamat seni musik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Yudi Sukmayadi. GBN tampil memukau di Museum Fatahillah Kota Tua, Jakarta, dalam perhelatan Konser Kemerdekaan pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Penampilan paduan suara dan orkestra GBN kali ini amat berbeda. Sebab biasanya hanya dapat disaksikan pada ruang terbatas dan kegiatan kenegaraan, seperti upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara.
Namun akhir pekan lalu, sekaligus menandakan 20 tahun kehadiran kelompok musik generasi muda ini serta menyambut Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, GBN menunjukkan aksinya di ruang publik dan terbuka ditonton oleh banyak masyarakat.
Yudi Sukmayadi mengapresiasi konser inovasi paduan suara dan orkestra GBN yang terdiri dari pemuda-pemudi dari seluruh provinsi se-Indonesia itu telah menunjukkan kepiawaian musikalitasnya di hadapan masyarakat. Menurutnya, dengan begitu mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, bahwa musik bersifat universal dan dinikmati oleh seluruh kalangan tanpa batas, bukan hanya segelintir pihak.
"Paduan suara dan orkestra GBN tidak sekadar memikat masyarakat dengan harmonisasi nada. Namun juga menegaskan bahwa kelompok musik ini merupakan milik bangsa Indonesia dan siapa saja dapat menyaksikannya,” ujar Yudi, Senin (14/8/2023).
Yudi menuturkan, penampilan berbeda GBN di ruang terbuka publik merupakan langkah inspirasi ke masyarakat, khususnya generasi muda, agar mampu menciptakan karya budaya terbaik yang dapat dinikmati secara positif.“Pasti banyak masyarakat tidak menyangka ternyata GBN ditampilkan di arena terbuka publik. Tentu saja ini akan makin melekatkan antara masyarakat dengan budaya seni musik nasional,” imbuh Yudi.
Sementara itu, Suwarno, salah satu pengunjung yang ikut menyaksikan pentas terbuka paduan suara dan orkestra GBN, mengungkapkan rasa kagumnya yang telah bersedia tampil di ruang publik di hadapan masyarakat umum.
“Selama ini saya dan keluarga hanya bisa menonton di televisi, namun sekarang saya dapat melihat langsung permainan GBN yang biasa tampil di Istana Negara. Saya berharap acara di lokasi terbuka seperti ini dapat rutin terlaksana untuk menghibur masyarakat,” ucap Suwarno.
Sebagai informasi, paduan suara dan orkestra GBN merupakan kelompok musik generasi muda yang dibentuk dan dibina oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sesuai visi misi pemajuan kebudayaan dan berkarakter Pancasila.
Kelompok GBN tahun 2023 beranggotakan 199 generasi muda, terdiri dari 131 orang paduan suara dan 68 pemain orkestra, dari seluruh provinsi di Indonesia yang telah terseleksi kemampuan musikalitasnya.
Penampilan paduan suara dan orkestra GBN di Museum Fatahillah Kota Tua pada akhir pekan lalu mengusung tema Menembus Batas dengan membawakan 10 lagu yaitu Rayuan Pulau Kelapa, Satria Indonesia, Hari Merdeka, Butet, serta Pemuda, dengan Eunice Tong sebagai konduktor, dan Purwatjaraka sebagai arranger.
Kemudian, dalam penampilannya di ruang publik, paduan suara dan orkestra GBN juga berkolaborasi dengan musisi nasional Novia Bachmid menyanyikan lagu Simfoni Raya, Zamrud Khatulistiwa, dan Cinta Indonesia, serta M. Deni Maulana yang membacakan puisi berjudul "Aku Indonesia" karya Ir Soekarno.
Penampilan paduan suara dan orkestra GBN kali ini amat berbeda. Sebab biasanya hanya dapat disaksikan pada ruang terbatas dan kegiatan kenegaraan, seperti upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara.
Namun akhir pekan lalu, sekaligus menandakan 20 tahun kehadiran kelompok musik generasi muda ini serta menyambut Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia, GBN menunjukkan aksinya di ruang publik dan terbuka ditonton oleh banyak masyarakat.
Yudi Sukmayadi mengapresiasi konser inovasi paduan suara dan orkestra GBN yang terdiri dari pemuda-pemudi dari seluruh provinsi se-Indonesia itu telah menunjukkan kepiawaian musikalitasnya di hadapan masyarakat. Menurutnya, dengan begitu mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, bahwa musik bersifat universal dan dinikmati oleh seluruh kalangan tanpa batas, bukan hanya segelintir pihak.
"Paduan suara dan orkestra GBN tidak sekadar memikat masyarakat dengan harmonisasi nada. Namun juga menegaskan bahwa kelompok musik ini merupakan milik bangsa Indonesia dan siapa saja dapat menyaksikannya,” ujar Yudi, Senin (14/8/2023).
Yudi menuturkan, penampilan berbeda GBN di ruang terbuka publik merupakan langkah inspirasi ke masyarakat, khususnya generasi muda, agar mampu menciptakan karya budaya terbaik yang dapat dinikmati secara positif.“Pasti banyak masyarakat tidak menyangka ternyata GBN ditampilkan di arena terbuka publik. Tentu saja ini akan makin melekatkan antara masyarakat dengan budaya seni musik nasional,” imbuh Yudi.
Sementara itu, Suwarno, salah satu pengunjung yang ikut menyaksikan pentas terbuka paduan suara dan orkestra GBN, mengungkapkan rasa kagumnya yang telah bersedia tampil di ruang publik di hadapan masyarakat umum.
“Selama ini saya dan keluarga hanya bisa menonton di televisi, namun sekarang saya dapat melihat langsung permainan GBN yang biasa tampil di Istana Negara. Saya berharap acara di lokasi terbuka seperti ini dapat rutin terlaksana untuk menghibur masyarakat,” ucap Suwarno.
Sebagai informasi, paduan suara dan orkestra GBN merupakan kelompok musik generasi muda yang dibentuk dan dibina oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sesuai visi misi pemajuan kebudayaan dan berkarakter Pancasila.
Kelompok GBN tahun 2023 beranggotakan 199 generasi muda, terdiri dari 131 orang paduan suara dan 68 pemain orkestra, dari seluruh provinsi di Indonesia yang telah terseleksi kemampuan musikalitasnya.
Penampilan paduan suara dan orkestra GBN di Museum Fatahillah Kota Tua pada akhir pekan lalu mengusung tema Menembus Batas dengan membawakan 10 lagu yaitu Rayuan Pulau Kelapa, Satria Indonesia, Hari Merdeka, Butet, serta Pemuda, dengan Eunice Tong sebagai konduktor, dan Purwatjaraka sebagai arranger.
Kemudian, dalam penampilannya di ruang publik, paduan suara dan orkestra GBN juga berkolaborasi dengan musisi nasional Novia Bachmid menyanyikan lagu Simfoni Raya, Zamrud Khatulistiwa, dan Cinta Indonesia, serta M. Deni Maulana yang membacakan puisi berjudul "Aku Indonesia" karya Ir Soekarno.
(maf)