Golkar dan PAN Ikut Gabung, PKB: Penentuan Capres-Cawapres Berpatokan pada Piagam KKIR
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) menyambut baik bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Koalisi yang diinisiasi Partai Gerindra dan PKB ini mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda meyakini bergabungnya Partai Golkar dan PAN akan menambah kekuatan KKIR. Golkar dengan pengalaman panjang pasti akan memberikan insentif elektoral jika benar-benar bersatu dalam KKIR.
"Pun juga dengan PAN pasti akan memberikan tambahan kekuatan. Kami optimis bergabungnya mereka akan menambah daya tawar KKIR termasuk menambah peluang besar bagi pasangan calon presiden maupun calon presiden wakil presiden yang akan diusung," kata Syaiful Huda, Minggu (13/8/2023).
Namun demikian, Syaiful Huda mengingatkan, penentuan capres dan calon wakil presiden (cawapres) tetap berpatokan pada piagam kerja sama awal yang ditandatangani bersama dengan Gerindra pada 13 Agustus 2022.
"PKB sebagai inisiator KKIR bersama Gerindra menyambut baik bergabungnya Golkar dan PAN. Namun untuk penentuan capres dan cawapres yang akan diusung PKB tetap berpatokan pada Piagam KKIR yang ditandatangani tepat satu tahun lalu di Sentul, Bogor," katanya.
Untuk diketahui, hingga saat ini setidaknya sudah ada tiga bakal capres yang akan diusung di Pilpres 2024. Pertama, Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura.
Kedua, Prabowo Subianto yang diusung oleh KKIR. Di dalam koalisi ini terdapat empat partai, yakni Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, dan PAN.
Ketiga, Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digawangi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda meyakini bergabungnya Partai Golkar dan PAN akan menambah kekuatan KKIR. Golkar dengan pengalaman panjang pasti akan memberikan insentif elektoral jika benar-benar bersatu dalam KKIR.
"Pun juga dengan PAN pasti akan memberikan tambahan kekuatan. Kami optimis bergabungnya mereka akan menambah daya tawar KKIR termasuk menambah peluang besar bagi pasangan calon presiden maupun calon presiden wakil presiden yang akan diusung," kata Syaiful Huda, Minggu (13/8/2023).
Namun demikian, Syaiful Huda mengingatkan, penentuan capres dan calon wakil presiden (cawapres) tetap berpatokan pada piagam kerja sama awal yang ditandatangani bersama dengan Gerindra pada 13 Agustus 2022.
"PKB sebagai inisiator KKIR bersama Gerindra menyambut baik bergabungnya Golkar dan PAN. Namun untuk penentuan capres dan cawapres yang akan diusung PKB tetap berpatokan pada Piagam KKIR yang ditandatangani tepat satu tahun lalu di Sentul, Bogor," katanya.
Untuk diketahui, hingga saat ini setidaknya sudah ada tiga bakal capres yang akan diusung di Pilpres 2024. Pertama, Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura.
Kedua, Prabowo Subianto yang diusung oleh KKIR. Di dalam koalisi ini terdapat empat partai, yakni Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, dan PAN.
Ketiga, Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digawangi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
(abd)