Anhar Gonggong Pesan ke Polri Jangan Lupakan Pejuang-pejuang Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarawan Anhar Gonggong mengingatkan jajaran Polri agar jangan melupakan pejuang-pejuang kecil yang telah memberikan jasa kepada kemerdekaan Republik Indonesia. Dia melihat para pejuang kecil itu tidak pernah dibicarakan.
“Jangan lupa yang di bawah juga berperan tetapi tidak pernah dibicarakan,” kata Anhar Gonggong dalam diskusi yang digelar Divisi Humas Polri di Hotel Grand Dhika, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Dia mengingatkan Polri agar berupaya menciptakan pemimpin dengan kepemimpinannya sebagaimana yang terkandung dalam Tribrata. Dia berharap ke depan Polri memberikan makna yang tidak sekedar glamour tetapi jangan lupakan yang di bawah
"Ingat ketika berbicara Tribrata maka jangan lupakan keadilan dan kemanusiaan," tuturnya.
Adapun pernyataannya itu menanggapi sambutan pembukaan acara tersebut yang disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho yang diwakili oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
“Polri dan Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju menyampaikan, bahwa profil Polri yang digandrungi publik dan tercatat dalam sejarah adalah mereka yang berjuang tanpa pamrih,” kata Ahmad Ramadhan dalam sambutannya.
Dia menunjuk tiga tokoh Polri yang dinilai mencerminkan nilai-nilai tersebut, yaitu R. Said Soekanto (Kapolri 1945-1959), Hoegeng Iman Santoso (Kapolri 1968 - 1971), dan Komjen M. Jasin (pendiri Brimob).
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Supriansa mengakui polisi itu dibenci dan dicinta oleh masyarakat. Dibenci saat menilang, dibutuhkan saat masyarakat memiliki masalah seperti sengketa.
Supriansa mengingatkan bahwa bersama Kejaksaan Agung, Polri menjadi harapan masyarakat dalam menjadikan Indonesia dipandang sebagai negara hukum. "Jangan tumpul ke teman tetapi tajam ke orang yang tidak dikenal," pungkasnya.
Ketua Komite Pengembangan Produksi dan Komoditi Kadin Handoko Santoso mengajak masyarakat mensyukuri stabilitas politik dan keamanan di Indonesia, sehingga ekonomi bisa tumbuh 5,17 persen. Dia berharap pemerintah terus berupaya menciptakan kondisi ramah investasi untuk terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Saat ini pertumbuhan ekonomi masih mengandalkan konsumsi rumah tangga (2,77% atau 53,57% dari total pertumbuhan), ke depan harus digeser dengan investasi," katanya.
Sebelumnya, Kasubdit Litbangrah Pusjarah Polri AKBP Edy Purnama menyampaikan peran Polri dalam sejarah perjuangan RI dari periode ke periode.
Lihat Juga: Kasus Agus Buntung, Polri Dinilai Sudah Lindungi Korban dan Penuhi Hak Kelompok Disabilitas
“Jangan lupa yang di bawah juga berperan tetapi tidak pernah dibicarakan,” kata Anhar Gonggong dalam diskusi yang digelar Divisi Humas Polri di Hotel Grand Dhika, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Dia mengingatkan Polri agar berupaya menciptakan pemimpin dengan kepemimpinannya sebagaimana yang terkandung dalam Tribrata. Dia berharap ke depan Polri memberikan makna yang tidak sekedar glamour tetapi jangan lupakan yang di bawah
Baca Juga
"Ingat ketika berbicara Tribrata maka jangan lupakan keadilan dan kemanusiaan," tuturnya.
Adapun pernyataannya itu menanggapi sambutan pembukaan acara tersebut yang disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho yang diwakili oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
“Polri dan Semangat Kemerdekaan Menuju Indonesia Maju menyampaikan, bahwa profil Polri yang digandrungi publik dan tercatat dalam sejarah adalah mereka yang berjuang tanpa pamrih,” kata Ahmad Ramadhan dalam sambutannya.
Dia menunjuk tiga tokoh Polri yang dinilai mencerminkan nilai-nilai tersebut, yaitu R. Said Soekanto (Kapolri 1945-1959), Hoegeng Iman Santoso (Kapolri 1968 - 1971), dan Komjen M. Jasin (pendiri Brimob).
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Supriansa mengakui polisi itu dibenci dan dicinta oleh masyarakat. Dibenci saat menilang, dibutuhkan saat masyarakat memiliki masalah seperti sengketa.
Supriansa mengingatkan bahwa bersama Kejaksaan Agung, Polri menjadi harapan masyarakat dalam menjadikan Indonesia dipandang sebagai negara hukum. "Jangan tumpul ke teman tetapi tajam ke orang yang tidak dikenal," pungkasnya.
Ketua Komite Pengembangan Produksi dan Komoditi Kadin Handoko Santoso mengajak masyarakat mensyukuri stabilitas politik dan keamanan di Indonesia, sehingga ekonomi bisa tumbuh 5,17 persen. Dia berharap pemerintah terus berupaya menciptakan kondisi ramah investasi untuk terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Saat ini pertumbuhan ekonomi masih mengandalkan konsumsi rumah tangga (2,77% atau 53,57% dari total pertumbuhan), ke depan harus digeser dengan investasi," katanya.
Sebelumnya, Kasubdit Litbangrah Pusjarah Polri AKBP Edy Purnama menyampaikan peran Polri dalam sejarah perjuangan RI dari periode ke periode.
Lihat Juga: Kasus Agus Buntung, Polri Dinilai Sudah Lindungi Korban dan Penuhi Hak Kelompok Disabilitas
(rca)