Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Ketua Parlemen Thailand, Malaysia, dan Laos
loading...
A
A
A
Menurut Retno, terdapat empat hal yang dibahas oleh Jokowi bersama Ketua Parlemen Vietnam. Pertama mengenai perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
"Bapak Presiden menyampaikan bahwa sudah selesai, perundingan sudah selesai, sudah ditandatangani saatnya perjanjian diratifikasi. Oleh karena itu, Bapak Presiden mohon dukungan dari parlemen untuk proses ratifikasi," imbuhnya.
Kedua, mengenai masalah perdagangan dan investasi. Retno menjelaskan bahwa nilai perdagangan Indonesia-Vietnam sangat baik. Terlihat dari nilai perdagangan bilateral yang telah mencapai USD14,2 miliar pada tahun lalu.
"Kedua belah pihak yakin bahwa target USD15 miliar pasti akan tercapai pada tahun 2028," bebernya.
Ketiga, Presiden Jokowi meminta agar hambatan-hambatan perdagangan, termasuk non tariff barrier bisa dihilangkan, terutama untuk produk farmasi dan gula dari Indonesia.
"Mengenai investasi, pihak Vietnam mengatakan komitmennya untuk terus memperbaiki sistem lingkungan investasi di Vietnam," jelasnya.
Keempat, Presiden membahas mengenai energi terbarukan. Presiden menyebut bahwa peran parlemen sangat penting agar pemerintah dapat mengakselerasi transisi energi.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
"Bapak Presiden menyampaikan bahwa sudah selesai, perundingan sudah selesai, sudah ditandatangani saatnya perjanjian diratifikasi. Oleh karena itu, Bapak Presiden mohon dukungan dari parlemen untuk proses ratifikasi," imbuhnya.
Kedua, mengenai masalah perdagangan dan investasi. Retno menjelaskan bahwa nilai perdagangan Indonesia-Vietnam sangat baik. Terlihat dari nilai perdagangan bilateral yang telah mencapai USD14,2 miliar pada tahun lalu.
"Kedua belah pihak yakin bahwa target USD15 miliar pasti akan tercapai pada tahun 2028," bebernya.
Ketiga, Presiden Jokowi meminta agar hambatan-hambatan perdagangan, termasuk non tariff barrier bisa dihilangkan, terutama untuk produk farmasi dan gula dari Indonesia.
"Mengenai investasi, pihak Vietnam mengatakan komitmennya untuk terus memperbaiki sistem lingkungan investasi di Vietnam," jelasnya.
Keempat, Presiden membahas mengenai energi terbarukan. Presiden menyebut bahwa peran parlemen sangat penting agar pemerintah dapat mengakselerasi transisi energi.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(thm)